visit on my page

Tuesday, January 29, 2019

Sharp MD, earbud audio kere hore favorit


Ini termasuk dalam jajaran earbud kere hore dan alternatif lain dari Vido. Dari merek tidak bisa diremehkan ya, eh ternyata memang jangan meremehkan earbud Sharp MD. Harga nya 11 12 dengan Vido. Dan rasanya pun demikian. Earbud ini beneran kere hore sejati deh. Saya mendapatkannya dengan tidak membeli melainkan menang lelang dengan open bid 0 rupiah. Pembuat lelang pun akhirnya menggeratiskan biaya ongkos kirim karena satu kota. Terimakasih ya gan...

Saya tidak bisa bercerita banyak mengenai earbud ini. Harga yang sangat terjangkau membuatnya menjadi semakin populer di dunia audio. Bahkan, ada beberapa yang lebih suka dengan earbud ini dibanding yang lebih populer yakni Vido. Mari kita ulas sekaligus bandingkan dengan si legend Vido. Harganya kalo gak salah diatas Vido beberapa ribu. Namun, karakternya sebenarnya cukup berbeda.

Dari build quality. Antara vido dan sharp MD hampir tidak ada perbedaan signifikan masalah build quality. Kualitas kabel, jack dan splitter nyaris tak ada beda. Bentuk dan kualitas housing pun terlihat sama. Hanya beda di branding Vido dan Sharp MD. Sekilas sih menurut saya sedikiiit lebih ganteng Vido dibanding sharp MD. Ingat, ini selera lho ya. Untuk build quality, keduanya masih kalah dengan earbud Benjie, apalagi di kualitas kabel yang sangat terasa perbedaanya. Namun begitu, lagi lagi earbud kube masih kalah kalau urusan kualitas kabel.

Karakter suara sharp MD sebenarnya lebih searah dengan Benjie kalo menurut saya. Bassnya lumayan tapi gak senampol Vido, mid nya cukup kuat dan tebal, sedang trebelnya lebih extend (cring) dibanding Vido. Namun saya masih sering merasakan harsh di earbud sharp MD ini. Jadi kalau anda tidak terlalu suka dengan bass dan memilih alternatif erarbud selain VIdo, ya Sharp MD jawabannya. Lalu apa bedanya dengan Benjie? Sharp MD ini  yang saya rasakan lebih punya power. Suaranya lebih lepas ketimbang benjie. Karakter di berbagai sektor cukup mirip, namun sharp MD lebih mudah keluar potensinya di player manapun. Kube dibanding Sharp MD? Sebenarnya beda kelas ya, tapi kalo saya bilang Kube menang segalanya kecuali di kualitas kabel.

Earbud Sharp MD ini apakah cocok untukm anda? Ketimbang earphone bawaan jelas dia lebih superior. Karakter yang agak bersimpangan denga Vido membuatnya lebih pantas dipilih bagi anda yang tidak terlalu suka Bass. Powerrnya yang cukup baik dibanding Benjie juga menambah nilai positif untuk earbud kere hore ini. Jadi, pantaskah untuk dibeli? Jelas pantas, kualitas masih diatas harga. Semoga berguna...

Disclaimer : impresi diatas bersifat subjektif. Semua berdasar pada kuping, otak, dan hati saya. Lubang kuping tiap orang berbeda, isi otak orang berbeda, dan hati nurani setriap orang berbeda. Saya bilang bagus belum tentu baik pula bagi anda. Intinya percaya sama kuping, otak, dan hati nurani anda sendiri. Impresi ini hanya bisa menjadi sedikit referensi anda sebelum membeli.

Regards,

Waw

Monday, January 28, 2019

Bantalan, Mata Pencaharian Mayoritas Warga Ongulara - sequel of Ongulara



Bantalan, iya saya juga baru mendengar istilah itu setelah menginjakkan kaki di Ongulara. Sebelum semakin jauh, saya bikin pengantar dulu ya. Ongulara adalah derah terpencil di Kecamatan Banawa Selatan Kab Donggala. Letaknya di bantaran sungai Surumana. Ada pula daerah lain diatas (naik menyusuri Sungai Surumana) Ongulara yakni Bambakaenu dan Likumariada yang memiliki topografi yang sama. Mereka akan bercocok tanam jika mempunyai lahan, itu pun masih dihantui dengan “galak” nya Sungai Surumana yang sering banjir di musim penghujan jika lahan mereka terletak di bantaran sungai. Karena kebanyakan penduduk tidak mempunyai lahan, maka mereka mencari rejeki dengan mencari Bantalan.

Bantalan adalah potongan kayu dari pohon yang diambil di hutan sepanjang sungai. Ada 3 sungai di sana. Surumana, Kaenu, dan Panjanga. Semuanya dijadikan sarana mencari Bantalan. Dengan menebang pohon tak jauh dari Sungai, kemudian di buat balok-balok, lalu dibawa ke bawah dengan bantuan arus Sungai. Di bawah sudah ada “penadah” yang siap membayar mereka sesuai kuantitas dan kualitas bantalan yang dibawa. 

Kayu atau pohon yang mereka tebang sebenarnya adalah milik perhutani. Mereka hanya diberi hak untuk mengelola lahan tanpa merusak pohon yang sudah ada. Jelas tindakan ini adalah ilegal meski sudah melibatkan hampir seluruh penduduk di daerah Ongulara. Petugas perhutani memang sesekali datang untuk sweeping. Namun mereka hanya memberi pengarahan atau peringatan keras saja. Pasalnya belum ada penduduk yang dibawa ke meja hijau karena mencari bantalan. Jelas sisi kemanusiaan menjadi alasan mereka tidak ditindak tegas. Jika benar ditindak tegas, lalu mereka makan apa? Ini pun menjadi buah simalakama sebenarnya. Biarlah alam yang menseleksinya.

Terkadang atau mungkin sering ada orang dari luar yang memborong bantalan dengan jumlah tertentu. Personil pencari bantalan dalam satu sesi biasanya ada 3 orang. Satu leader, dan 2 helper. Ya, mereka mengerti istilah itu dari mana kalau gak dari pemborong. Leader adalah yang bertanggung jawab atas semuanya dari pemborong. Proses kerja, hasil, hingga upah leader lah yang bertanggung jawab. Helper sendiri adalah orang2 yang dicari oleh leader untuk membantu pekerjaan. Helper yang membayar adalah Leader. Helper biasanya bertugas utama membantu proses penebangan hingga membawa hasil ke bawah. Leader sendiri selain sebagai penanggung jawab, tugas utamanya adalah memegang alat mesin sensor (baca mesin pemotong kayu) sebagai penebang kayu dan pemotong kayu. Satu team berangkat ke lahan dengan pohon yang sesuai keinginan sekitar sungai. Berbekal DP yakni satu mesin sensor dan beberapa rupiah untuk bekal selama dihutan mereka pun siap mencari bantalan. Biasanya mereka mendirikan pondok di sekitar tempat mereka mencari bantalan karena dalam satu sesi, mereka bisa membutuhkan waktu satu bulan. Bantalan dibawa secara bertahap hingga dirasa sudah sesuai perjanjian dengan pemborong. Setelah selesai, leader mendapat bayaran dari pemborong lalu uang pun dibagi sesuai job desk masing-masing.

Selain dengan model pemborong, mereka yang tetap membentuk satu team mencari bantalan lalu dibawa ke bawah untuk dijual ke penadah. Dan ini lah yang paling sering dilakukan penduduk Ongulara dan sekitarnya. Makanya tidak aneh jika setiap saat berseliweran para pembawa bantalan dari atas ke bawah dengan cara merakit.


Jelas ini pekerjaan yang cukup berat. Jelas pula ini adalah pekerjaan yang tidak melanggar hukum bagi mereka. Pohon tidak ada yang menanam, bahkan tumbuh di lahan yang mereka kelola sejak lama, lalu mereka tebang untuk dijual, untuk menghidupi keluarga mereka. Lalu dimana salahnya? Di sisi lain para penyuluh kehutanan atau polisi kehutahan pun hanya bisa memberi peringatan keras tanpa tindakan tegas karena sisi kemanusiaan. Sebenarnya para pencari bantalan pun lari terbirit-birit jika melihat ada polisi hutan. Jika tertangkap, mendapat peringatan keras, paling banter ada denda lalu pasti dilepas lagi. Dan, besoknya berangkat lagi untuk mencari bantalan. Lalu mau bekerja apa? Bertani atau berkebun pun mereka lakukan apa adanya. Penyuluh dari kabupaten pun tidak pasti beberapa bulan sekali kesana. Kalaupun ke sana tidak ada apresisi dari warga. mungkin dengan terealisasinya bendungan surumana nanti semuanya akan berubah. Dari terpencil menjadi ikut andil, dari tidak punya pola pikir menjadi mahir. Semoga... doakan saja..

Regards,

waw










Vido, Earbud Wajib Audio Kere Hore


Lagi lagi racun, racun, dan racun. Kali ini sangat kere hore sekali. Bahkan sepertinya ini adalah earphone paling populer nomer satu di audio kere hore. Yup, VIDO. Sebuah earbud dengan harga yang sangat murah dibanding kualitas yang didapat. Mungkin bagi orang awam nama Vido masih asing. Tapi di dunia audio kere hore dia adalah raja nya. Sampai mendapat julukan The Lord Vido saking fenomenalnya. Setiap pendatang baru dengan membawa pertanyaan “ apa earphone yang paling rekomen untuk saya sebagai pemula?” atau pertanyaan semacamnya yang meminta rekomendasi earphone, pasti ada saja bahkan tidak sedikit yang meninggalkan tulisan “VIDO” di kolom komentar. Hmmhhh semenarik apa sih sebenarnya.

Sayang saya mengenal Vido tidak pertama kali saya tersesat di dunia audio. Setelah saya mengenal beberapa eraphone khususnya earbud, barulah saya mengenal sang legend. Kalau earphone pertama saya adalah Vido, Mungkin saya akan langsung bahagia dan menganggap semua earphone selain Vido adalah ampaz. Mungkin lho ya... oiya earbud ini legend dari segala legend nya earbud kere hore. Hampir semua yang mencoba dan mengetahui harganya pasti akan berimpresi positif. Coba tebak harganya berapa? 10 ribu? Tidak. Hanya 29 ribu saja. Ada juga yang versi include mic dengan harga 20 ribu lebih mahal. Murah banget gak sih? Memang nggak spektakuler sebelum anda mencoba mencicipi rasanya.  

Mari kita kupas sang legenda. Dimulai dari build quality. Nothing special. Bahkan saya rasa secara keseluruhan lebih baik build quality earbud Benjie ketimbang sang legend. Kabel paling panjang nya 1 m dan lebih panjang di sisi kanan vs kiri nya. Kualitas kabel juga curah, tapi lebih baik sedikit ketimbang Kube. Nah, mirip sama kualitas kabel nya ATH c100is. Jack nya sudah gold plated namun berbentuk lurus. Oiya ada 2 varian warna tersedia yakni biru dengan kabel hitam dan all white. Namun saya rasa aura sang legend akan semakin kerasa kalo anda ambil warna biru. Untuk housing xoxo hampir 100% mirip dengan earbud sejuta umat, dari bentuk dan kualitasnya. Warna biru navi dengan branding Vido plus huruf china pada tulang housing menjadikan identitas nya semakin kental. Fitingnya ke temlinga pun sama saja. Nah, yang menarik adalah packing nya. Kayak bungkus permen. Gak bisa komplain karena harga. Untung masih dikasih earfoam sepasang dalam paket penjualannya.

Nah yang ditunggu tunggu adalah impresi suara. Kalo saya belum kenal Kube mungkin saya akan bilang “WOW MABTAB ABIS SUPERB AMAZING NAMPOL GILAK”. Tapi sayangnya saya langsung notice BASS. Bass nya emang nampol, bogem, nendang, apalah itu. Sektor low nya emang menonjol sangat. Tapi ada yang di korbankan. Bassnya terlalu boomy dan sedikit bleber. Mungkin saya tidak pemuja bass ya, kalo anda suka sekali dengan bass, you’ll gonna love it very much. Sektor tengah atau vocalnya masih sweet tapi terasa agak mundur (mungkin kegeser sektor bawahnya). Untuk high atau trebel sebenarnya gak tenggelam, masih ada cring nya tapi ya itu, detailnya kalah sama bass nya. Overall karakter suaranya bass nampol dengan mid dan high xoxo. Etapi kualiats suara secara keseluruhan jelas diatas banderol yang 29 ribu tadi loh. Mau bass nya lebih tertata dan tidak membungkam sektor atasnya? Retuning dong. Menurut saya, jika boleh dibandingkan, earbud Vido ini kualitas suaranya masih di bawah KUBE namun diatas nya Benjie. Sennheiser mx400ii berada diatas Vido namun masih dibawahnya Kube. Itu menurut saya lho ya, beda kuping beda cerita. Makanya, silahkan dibandingkan sendiri.

Saya bahkan punya lebih dari satu. Setidaknya ada 3 ewarbud vido yang saya punya. Namun saya hanya membeli 1buah saja, sisanya dapat give away dari grup audio kere hore. Yang satu saya recab. Recab adalah mengganti satu set kabel dari sebuah earpone. Suara memang tidak berubah signifikan, tapi ketampanan sudah pasti naik sekian. Tapi banyak sekali pemodivikasi earphone yang suka sekali memodiv earbud ini. Dan ternyata potensinya cukup lumayan. Berdasar pada populernya earbud ini, Vido mod pun banyak sekali peminatnya. Dari hanya recab, sampai dirombak menjadi mmcx pasti ada saja peminatnya. 

Dengan harga hanya 29k jelas earbud ini layak untuk dibeli. Puasa rokok sehari juga sudah kebeli. Apalagi untuk pemula yang akan masuk ke dunia audio, sangat rekomended sekali. Apalagi anda penyuka bass, beuuuhhh jangan pikir2 lagi lah... langsung auto beli. Tapi, jika anda sudah mengenal earbud seperti Kube atau yang lain dengan budget 50k ke atas dan tidak penyuka bass, mending budgetnya untu nambah beli earphone yang lebih advance. Semoga berguna ya gan...

Disclaimer : impresi diatas bersifat subjektif. Semua berdasar pada kuping, otak, dan hati saya. Lubang kuping tiap orang berbeda, isi otak orang berbeda, dan hati nurani setriap orang berbeda. Saya bilang bagus belum tentu baik pula bagi anda. Intinya percaya sama kuping, otak, dan hati nurani anda sendiri. Impresi ini hanya bisa menjadi sedikit referensi anda sebelum membeli.

Regards,

waw

Wednesday, January 23, 2019

Hj. Mbok Sri, Toko Oleh2 di Palu yang Dekat Bandara


Pergi ke tempat yang jauh dan jarang bahkan untuk pertama kalinya rasanya sangat pantas jika kita membawa buah tangan untuk dibawa pulang ke rumah. Pastinya, di setiap daerah ada makanan khas yang wajib untuk dijadikan buah tangan. Di jaman sekarang sudah banyak sekali bertebaran toko yang khusus menjajakan makanan khas daerah tertentu untuk ditawarkan kepada para pengunjung dari luar daerah sebagai buah tangan. Saya pun jika pergi ke suatu daerah pasti saya sempatkan untuk membawa oleh-oleh meski tidak banyak. Rasa penasaran tidak ada obatnya, toh saya tidak bisa memastikan kembali ke sana lagi suatu saat nanti. Sepertihalnya saat saya ke Sulawesi Tengah yang berjarak ribuan kilometer dari tempat tinggal saya, wajib rasanya membawa sesuatu dari sana untuk di bawa pulang. Ada satu toko yang cukup rekomended di sana. Toko Oleh-oleh Hj. Mbok Sri.


Letaknya dekat sekali dengan kawasan Bandara Mutiara Sis Aljufri Kota Palu. Paling 5 menit perjalanan dengan menggunakan sepeda motor. Tidak di pinggir jalan besar sih, masih sedikit masuk dari Jl. Basuki Rahmat. Tepatmya di Jl. Abd Rahman Saleh , BTN Mutiara Indah Blok E no 3. Tidak perlu bingung, tinggal ketik saja di app Google Map di smartphone anda, dan biarkan mbak google menuntun anda.


Kiosnya tidak terlalu besar namun simple nan lengkap. Semua makanan, camilan, dan minuman khas Sulawesi Tengah dipajang di etalase. Anda tinggal pilih mana saja yang anda sukai, banderol harga tertempel seperti di toko swalayan. Harga nya juga tergolong ramah di kantong. Mau bawang goreng yang menjadi top demand nya kota Palu? Pasti tersedia di sini dengan rasa yang macam-macam. Selain bawang goreng, favorit toko ini adalah abon daging atau ikan dan sambal. Cokelat? Banyak mau merek dan rasa apa. Beberapa merek dan jenis kopi pun terpajang di rak. Camilan kerupuk, kacang, dan lain-lain juga tersedia. Bahkan kain batik khas Sulawesi Tengah pun dijual kepada pengunjung. Saya memilih untuk membungkus bawang goreng, sambal ikan Roa, dan Kopi Jahe. Bawang goreng tentu yang paling mantab adalah rasa oroginal, sambal ikan Roa nya enak anda wajib coba, kopi jahe nya terus terang saya gak begitu suka. 


Jika anda sedang berkunjung ke Sulawesi Tengah khususnya kota Palu dan tidak sempat mencari oleh-oleh karena terikat jadwal pesawat? jangan khawatir karena dekat bandara atau mungkin dekat dengan hotel anda tinggali ada toko oleh-oleh khas Sulawesi Tengah yang patut untuk disambangi. Tak bawa uang cash, bisa menggunakan kartu debit atau kredit. Banyak kok pengunjung yang pada mampir di sini. Semoga berguna...

Regards,

waw





ATH CLR100IS, In Ear Monitor Kere Hore Dari Audio Technica


Sebagai pemula di budang audio pasti mudah sekali termakan hype. Saya pun demikian. Namun saya masih mikir budget meski mudah termakan hype. Jika budget diatas 100k pasti saya akan mikir 2 kali kecuali barang bisa dicuankan. Hype dengan budget minim pasti saya langsung auto sikat. Anda juga demikian? Berarti saya normal. Suatu saat ada barang dengan harga under 50 k seliweran di grup audio kere hore. Impresi kebanyakan orang pun positif. Tanpa pikir panjang saya langsung eksekusi racun tercebut. Yup, IEM Audio Technica ATH C100is.


Earphone ini jenis iem. Karena saat itu saya lagi gandrung sama earbud, saya sedikit ada dilema saat akan meminangnya. Karena racun yang cukup kuat, akhirnya saya kalah juga. Saya akhirnya meminang ATH C100is dengan harga 49k. audio technica adalah termasuk merek TOP di dunia audio. Karena itu juga lah saya mantab untuk membelinya.

Saat barang sampai ke rumah, sumvah packingnya alot sangat. Amboksing mode slow gagal total. Akhirnya wadah pun rusak dengan isinya sakses saya keluarkan. Build quality nya? Yang saya notice pertama kali adalah kabelnya yang ringkih dan terkesan rendah kualitasnya. Panjang nya sampai 1,2 m namun bahan jacketnya kerasa curah. Namun begitu masih sedikit lebih baik dibanding kabel earbud kube. Jack nya lurus gold plated. Splitter apa adanya. Earphone ini dilengkapi dengan mic dan tombol operasional, namun kualitasnya senada dengan kabelnya, ringkih dan kriuk2. Housing nya sih oke cukup solid dengan branding logo audio technica yang cakep. Dilengkapi pula dengan eartip 3 pasang dengan sepasang ukuran m yang sudah terpasang. Kualitas eartip nya xoxo lah ya. Namun jangan tanya soal suara.

Jika dibandingkan dengan JBL c100si yang sebelumnya sudah saya review ini karakternya lebih cerah. High nya lebih berasa dan detailnya sedikit diatas JBL. Meski begitu bass nya lumayan tidak tipis tipis amat tapi memang tidak senonjok JBL c100si. Mid alias vocalnya sih kualitasnya hampir sama diantara keduanya. Jadi secara keseluruhan kualiatas suara dari ath c100is ini baik melihat harga yang dibawah 50k. bass oke meski tadak nonjok, mid baik, dan high mantab. Fitting di telinga juga hampir sama dibanding JBL.

Kelayakan untuk dibeli jelas, lihat saja harganya. Anda yang belum pernah merasakan earphone “beneran” pasti akan amazing dibuatnya. Melihat merek juga tidak bisa diragukan kualitas nya. Dengan harga segitu menurut saya ini lebih worth dibanding JBL c100si. Hanya satu saja kekurangannya yakni kualitas kabel. Kalau anda suka dengan merek dan tidak memusingkan masalah kualitas kabel, ini sangat cocok bagi anda. Selamat mencoba dan semoga berguna...

Disclaimer : impresi diatas bersifat subjektif. Semua berdasar pada kuping, otak, dan hati saya. Lubang kuping tiap orang berbeda, isi otak orang berbeda, dan hati nurani setriap orang berbeda. Saya bilang bagus belum tentu baik pula bagi anda. Intinya percaya sama kuping, otak, dan hati nurani anda sendiri. Impresi ini hanya bisa menjadi sedikit referensi anda sebelum membeli.

Regards,

waw



Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

whats in your mind?