visit on my page

Monday, December 17, 2012

Honda Tiger vs Yamaha Scorpio (Eksistensi Segmen Motor Sport Nanggung)

Segmen motor sport kering. Inilah yang pantas kita sematkan pada kategori motor sport berkubikasi 150 – 250 CC. Yup, memang pertumbuhan penjualan pada segmen ini sangatlah jauh berbeda ketimbang prospek motor sport 150 CC. Namun survive dari pabrikan untuk tetap melstarikan segmen ini patut diapresiasi. Terlihat jelas bahwa pabrikan otomotif roda 2 tidak ingin segmen ini punah. Line up Honda dengan Tiger dan Yamaha dengan Scorpio nya memastikan segmen ini akan tetap terpelihara. Terus apa saja yang menjadi catatan pada kategori yang sangat segmented ini? Mari kita bedah.

 
Pricing yang tidak terpaut jauh membuat kedua motor ini selalu disandingkan sebagai peseteru abadi. Meskipun kubikasi mesin diantara keduanya tidak lah sama, namun tetap saja membentuk opini bahwa Tiger adalah satu segmen dengan scorpio. Dilihat dari penjualannya pun dari tahun ke tahun menunjukkan penurunan. Kepopuleran level dibawahnya menjadikan market share pada level ini semakin tergerus. Tiger selalu keluar menjadi pemenang duel karena penjualan nya konsisten diatas rivalnya scorpio. Mungkin inilah segmen motor sport yang masih menjadi kebanggaan pabrikan sayap ngepak. Kekalahan telak di segmen 150 CC namun masih bisa menepuk dada untuk segmen level kubikasi diatasnya.
 
Yang masih menjadi teka-teki pada duel Tiger vs scorpio ini adalah apa yang membuat Tiger menang, atau sebaliknya apa yang membuat Scorpio kalah? Kita coba lihat dari perbedaan keduanya yang paling ketara. Kubikasi mesin. Yamaha mencangkokkan kubikasi mesin yang lebih besar daripada mesin Tiger. Tiger 200CC dan Scorpio 220CC. Hal tersebut tidak lalu menjadikan scorpio lebih diminati daripada Tiger. Bahkan sepertinya uara tiger lebih ngebut dari pada Scorpio sudah tertanam di opini kebanyakan orang. Dan memang ngebut tidak selalu linier dengan kubikasi mesin. Ataukah yang ada di balik duel ini adalah masalah desain. Meskipun pabrikan sudah memoles gacoan berkali-kali namun pilihan tetap di tangan masyarakat. Karena memang alasan desain sungguh sangat relative adanya. Atau kah karena RDB alias cakram belakang yang disematkan pada Tiger sehingga membuat tampilan Scorpio lebih inferior? Entahlah.
 
Tiger punya lebih banyak komunitas. Mungkin inilah yang menjadi alasan unggulnya atas Scorpio. Nama besar Tiger yang lebih ‘Legend” sepertinya juga menjadi alat dongkrak tersendiri untuk meningkatkan penjualan. Terlebih lagi pamor Honda yang menaunginya, sudah pasti punya porsi tersendiri dalam mensupport penjualan. Sepertinya ini memang segmen yang nanggung. Diatas 150 dan di bawah 250. Premium belum entry level sudah enggak. Jadi bingung juga memposisikan nya. Namun apapun itu yang jelas eksistensi segmen nanggung ini masih terjaga hingga sekarang walaupun terus menunjukkan gejala penurunan. Kalo bisa jangan sampai lah segmen ini hilang suatu saat nanti. Semoga berguna…
Advertisement
-->
Regard,


Waw

Grafik : mbah Edo

Update :
  • Scorpio lebih advance dalam suspensi. Shock breaker belakang csorpio sudah monocross yang disinyalir lebih lembut terasa pada bokong ketimbang Tiger.
  • Tutup tangki Tiger masih menggunakan model konde alias njendol yang mengurangi aura tampilan sport. Sedang scorpio sudah mengaplikasikan model flat pada tutup tangki bensinnya.

22 comments:

  1. Tapi ini memang desain motor yamaha paling jelek menurut ane

    ReplyDelete
    Replies
    1. Padahal YIMM udah jungkir balik memficelift loh gan... hehe

      Delete
  2. IMHO. Tiger untuk stop and go sangat nyaman sekali, untuk menghajar trek pegunungan juga lebih tangguh dari Scorpio. Scorpio di tanjakan atau posisi stop and go tenaganya terlalu beringas, sehingga badan lekas capek.

    Secara desain, Tiger adalah desain yang overlasting dan elegan, beda dengan scorpio yang lebih ke sporty. Segmen 200cc tentu bukan sembarang segmen pasar, bisa dibilang segment khusus yang tentu apabila membelinya akan berpikir seribu kali.

    di tahun mendatang kabarnya Yamaha akan mengeluarkan sport 250cc berfairing, sayang sekali Fazer yang digadang-gadang menggantikan model/desain Scorpio lawas, malah gak muncul, malah muncul NSZ225 yang sekarang. Walau dari segi desain menarik, namun menurut penerimaan orang banyak desainnya gak menarik karena diluar mainstream.

    Honda sudah membaca pergerakan ini, dengan menganaliasa pasar naked bike, dengan menggunakan engine CBR 250.(saya disurvey soalnya :mrgreen: ). Mari kita tunggu perang berikutnya di segment motor sport 200cc ketas ini. Siapa yang bakalan menang kembali..

    ReplyDelete
    Replies
    1. Mantrab sekali pencerahannya gan.
      Biasanya link yang ditempel, ini langsung artikel. hehe mantab dah bro...

      btw tengkyu atas kunjungannya

      Delete
    2. menghajar trek pegunungan justru pio dengan torsi yg lebih besar lebih tangguh dari tigi.

      Delete
    3. torsi dan power pio lebih besar dari tigi, trek lurus kek, tikungan, tanjakan kek tetap lebih baik pio.

      Delete
    4. setuja.. tapi mungkin dari segi kenyamanan (posisi berkendara) lebih enak numpak macan daripada kalajengking. cmiiw

      Delete
    5. namanya mongtor sama2 cuman 1 silinder tentu gak senyaman v twin apalagi yg 6 silinder, posisi berkendara juga sama2 kelas sport turing, cuma monocross pio lebih nyaman menghajar bumpy road/semi off-road dan handling juga lebih mantap ketimbang double shock tigi.

      cuman permainan kata saja "tenaga pio terlalu beringas" = mesin responsif dan tangguh gak lemot, which is good for adventure bike.

      "tiger untuk stop n go nyaman sekali" = mesin gak responsif.

      kira2 demikian.

      Delete
    6. Namun sayangnya Tigi lebih membahana daripada Pio Gan.. Kayaknya gaung Tigi lebih cetar daripada Pio... cmiiw

      Delete
  3. inilah yg membedakan pecinta merek dengan orang yg benar2 ngerti motor. rata2 pengguna tiger pecinta merek honda, rata2 pengguna scorpio paham dengan seluk beluk motor. bagi pecinta merek kalo sudah jatuh cinta, tai kucing pun rasa coklat.

    ReplyDelete
    Replies
    1. bagi yang ngerti seluk beluk motor kalo sudah jatuh cinta, coklat malah rasanya tai kucing. Hehe : P

      Delete
    2. yg salah jatuh cintanya bos, yg ngerti motor gak pake cinta buta lebih mengandalkan logika.

      Delete
    3. cinta adalah emas, emas adalah kuning, kuning adalah ... hehe

      Delete
    4. Benul sekali itoe, utk pecinta adventure mmg Yamaha Scorpio adalah motor yg nikmatt, terutama bila hobinya mblasuk2 ke daerah yg masih "perawan" (baca, hancur) jalanannya.

      Adapun utk yg seneng komuter pake motor sport yg nyaman dan adventure antar kota, sejak ada Bajaj Pulsar series, Tiger mah udah jelas jyadul masuk kotak ga ada keunggulannya.

      Komparasi di artikel ini sebenarnya kurang obyektif, karena tdk memasukkan Bajaj Pulsar 220 F yg jelas2 merupakan "best value" di segmen nya tsb.

      Delete
    5. komparasi emang dibikin 1 lawan 1 gan, biar terasa head to head nya..

      Delete
    6. EMANG NYA PULSAR MASUK KATEGORI MOTOR YA?
      WKWKKWKWKWK GW KIRA SEPEDA GUNUNG

      Delete
    7. PADAHAL SI JAOS INI YG PENCINTA MERK AKA FANSBOY YAMAHA,CUMA DIA GA NYADAR AJA KALO DI FANATIK MERK,BAHAYA ORANG SEPERTI INI KALO JADI PEMIMPIN BISAA JADI DIKTATOR,SELALU MEMAKSAKAN KEHENDAK NYA .
      JAOS..JAOS ...KETUA FANSBOY Y

      Delete
    8. ckckck... jaos memang sungguh penomenal

      Delete
  4. Kalo 200cc nanggung lantas 150cc dan 125cc???

    ReplyDelete
    Replies
    1. maksutnya nanggung itu masuk segmen 150CC ketinggian. Masuk kelas 250CC juga kurang advance. begono gan

      Delete
    2. Sebegok-begoknya mekanik pasti tahu. There's no replacement for displacement. Cape deh...

      Delete
    3. sorry, it's in the humble of common people opinion.
      terimakasih atas kunjungannya gan..

      Delete

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

whats in your mind?