visit on my page

Thursday, November 12, 2015

Bingung Cari Sarapan? Di Sini Saja.

 
Mohon maaf sebelumnya jika akhir-akhir ini saya banyak sekali posting tentang teMpat makan. Selain karena merupakan draft yang sudah cukup lama belum sempat terposting, lagi pengen menghabiskan waktu nongkrong di tempat makan unik di Bandar Lampung merupakan misi saya saat ini. Mumpung masih punya semangat muter-muter kota (padahal gak mungkin ada malesnya kalo muter-muter untuk wisata kuliner). Baiklah kita lanjutkan cerita makan kita kali ini.

Makan pagi alias sarapan merupakan anjuran penting dari para praktisi medis. Mengisi perut untuk aktifitas setengah hari kedepan memang dirasa sangat penting walau dengan sepiring nasi (terus?). Meski beberapa kali bolong, sarapan tetap masuk dalam kamus keharusan saya. Namun saat istri tidak sempat meramu masakan di dapur saat pagi hari, mampir di tempat makan adalah solusi paling jitu. Dan, saya punya tempat favorit untuk itu. “Warung Mie Pangsit 11 Ajan” namanya.
 
Kebanyakan orang sini sarapan dengan nasi uduk. Saya awalnya agak grogi mengikuti kebiasaan warga Bandar Lampung yang suka makan nasi uduk di pagi hari. Udah gitu uduknya pake sambel beneran lagi (maksut saya bukan sambal matang). Namun meski saat di jawa biasa makan nasi uduk saat sore atau malam hari, itu pun dengan sambal khas yakni sambal goreng kentang dengan kreceknya yang yummy, akhirnya saya lumayan bisa mengimbanginya kebiasaan mereka juga. Cukup sekian cerita tentang nasi uduknya. Mungkin lain kali akan saya share lebih detail. Saat ini ceritanya adalah mengenai sarapan pagi dengan mie. Dan ini sebenarnya tidak lazim pula bagi orang jawa pada umumnya.

Balik lagi ke warung makan favorit sarapan saya saat ini. Mie Ajan terletak di kupang teba dekat Bank BCA Bandar Lampung, lebih tepatnya depan El’s Cofee, sampingnya ada bengkel perkakas rumah tangga. Jika anda dari Jl. Mayor Salim Batu Bara (komplek pempek di bandar lampung), ambil arah ke Jl. Yos sudarso dan sebelum sampai pertigaan, perhatikan sebelah kiri ada papan (yang kadang tertutup) “Mie 11 Ajan” yang di depannya ada kedai kopi El’s kalo gak salah. Pokoknya sekitar situ deh, waktu jam sarapan dan makan siang pasti terlihat rame.

Aura tiongkok lumayan merabak dari warung makan ini. Mungkin pemiliknya orang cina kali ya? Menu andalan dari warung makan ini tentu adalah Mie. Mie nya beragam dari mie yang kecil-kecil, mie biasa, mie lebar (baca kwetiau), bihun, dan mie hijau (warnanya hijau). Disajikan seperti mie ayam dengan kuah terpisah. Mienya lembut, tidak bikineneg, dan rasanya legit sekali. Istri saya bilang mie disini juara deh. Namun karena saya tidak terlalu favorit dengan mie ayam dengan kuah terpisah (walaupun saya akui, ini mie ayam kuah yang enak sekali) saya lebih memilih menu yang satunya untuk sarapan. Yup, nasi tim. Tak kalah mantab coy.


Entah kenapa dinamakan nasi tim. Cara penyajian yang beda namun tetep biasa membuat saya tidak berespektasi lebih pada makanan ini. Namun setelah memakannya, lidah saya langsung jatuh cinta pada makanan ini. Nasi putih panas dipadatkan pada sebuah wadah (sejenis mangkuk) dengan sebelumnya ayam kering semrawut berbumbu (sebut saja seperti itu) sudah ditabur ke dasar wadah. Nasi plus ayam kering semrawut yang sudah dipadatkan tersebut kemudian ditumpahkan ke atas sebuah piring dan diakhiri dengan garnish telur rebus kecap separuh (mungkin akan lebih asyik lagi jika digarnish telur dadar hehe, sumpah ini karena saya lebih suka telur dadar ketimbang telur rebus). Ayam kering semrawut itu laksana ayam yang ditabur diatas mie ayam, tapi ini lebih bertekstur kering tempe. Pokoknya itu lah. Yang jelas, sensasinya enak bingittt. Apalagi dipadukan dengan pangsit goreng yang cruncy. endulss... dijamin nyaman di lidah hingga perut deh. Oiya, ada alternatif menu lain yakni Bubur Ayam yang kadang dipesan istri jika si bungsu ikut sarapan. Kalo saya sih, sampai saat ini belum bisa menikmati enaknya bubur ayam, dan selalu memesan nasi tim jika makan di sono.

Warung ini rame disaat sarapan dan makan siang. Kadang bisa nunggu kursi kosong untuk bisa makan disana. Harga yang ditawarkan masih sangat masuk akal. Tidak mahal sama sekali. Masih di bawah 15k. Anda butuh sarapan yang enduls bin bambang gulindang? Coba deh kesana, pasti pengen balik lagi. Semoga berguna...



Regards,

waw






2 comments:

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

whats in your mind?