visit on my page

Friday, September 20, 2013

Bocah ABG Tabrak Polisi Hingga Mati


Belum lama marak dari peredaran wartawan, kisah bocah tenar 13 tahun yang “sanggup” menghilangkan 7 nyawa sekaligus dalam sebuah insiden memprihatinkan di jalan tol, saya baru saja juga mendapat berita serupa. Anak yang seharusnya belum mendapat ijin berkendara tetapi bisa dengan bebas berkeliaran di jalan raya, bahkan hingga sampai merenggut nyawa. Insiden serupa itu terjadi di Krui Lampung Barat belum lama ini. Seorang ABG berboncengan mengendarai sepeda motor dengan ugal-ugalan hingga menabrak polisi lalulintas yang sedang melintas didepannya. Dan, ironisnya sang polisi menghembuskan nafas terakhirnya di perjalanan ke rumah sakit. Wew, bukan hanya banyak polisi korban tembak, korban tabrak pun marak. Innalilahiii...

Memang kecelakaan bukanlah suatu kesengajaan, namun dengan kedisiplinan tentu dapat diminimalkan. Mentaati peraturan lalulintas adalah contoh gampang yang nyata. Sungguh miris, pelaku tabrakan adalah bocah yang baru 15 tahun. Melihat umurnya, dapat dipastikan belum mendapat Surat Ijin Mengemudi (SIM). Mengendarai Satria FU dengan kecepatan tinggi dikolaborasikan dengan gaya riding ugal-ugalan, tentunya akan sangat membahayakan pengguna jalan lain. Lha ini apesnya kok yang ditabrak polantas. Tepok jidat tenan. Korban tewas, dan pelaku terluka parah.

Perilaku kebanyakan ABG sekarang memang selalu membuat kita tepok jidat sambil mengurut dada. Masa pubertas seakan membuat adrenalin dan darah muda mengalir begitu deras hingga jalan raya dijadikan pelampiasan. Herannya kok para orang tua terkesan memberi lampu hijau atas apa yang mereka lakukan? Justru mereka dengan bangganya mengajarkan buah hatinya mengendarai sepeda motor ataupun mobil sebelum usia yang diperbolehkan. Memang jaman sudah edyian. Tidak anak, tidak orang tua bertindak tanpa otak dan pikiran.
Proteksi diri dan keluarga adalah harga mati untuk yang satu ini. Penyesalan akan selalu datang setelah insiden terjadi. Pengenalan riding yang safety sejak dini akan sangat berarti saat dia besar nanti. Ini masalah kesadaran diri.  Kalau bukan kita, lalu siapa lagi yang akan peduli? Semoga berguna...
advertisement

Regards,


waw

2 comments:

  1. wah parah iki
    http://sarikurnia980.wordpress.com/2013/10/12/saatnya-ganti-oli-si-kebo-2/

    ReplyDelete

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

whats in your mind?