visit on my page

Tuesday, September 24, 2013

Mencicipi Lincahnya Toyota Agya (Test Drive)


Seperti yang telah saya jabarkan sebelumnya. Tentang even Launching mobil LCGC pabrikan Toyota. Yup, Agya. Lucky me, saya berkesempatan menjajal mobil dengan kapasitas mesin hampir 1000CC itu.

Type G Manual menjadi objek test drive saya waktu itu. Masuk kabin, duduk, pw kan posisi. Kabin depan maupun belakang terasa lapang. Dashboard juga terlihat mewah untuk ukuran mobil 100 jutaan, karena memang type G ini sudah lengkap fitur. Jok yang tidak terlalu empuk dan kulit jok yang belum sintetis membuat kesan kurang perfect pada interior. Putas tuas kunci, mesin DOHC injeksi pun meraung. Cukup lembut dan tak ada kesan berisik. Hembusan AC terasa sejuk di badan. Injkak kopling, putar tuas persneling dan injak gas, goo... Mobil melaju dengan cukup kalem namun pasti. Meski persneling terasa agak keras, namun masih bisa ditutupi dengan power steering yang ringan dan mantab. Terlihat ada lampu hijau menyala di speedometer tanda mobil dikendarai dengan ecoriding. Mobil ini terasa lincah di perkotaan, namun masih terkesan sedikit ngambang dibanding kakaknya (avanza). Sayang saya belum bisa mengeksplore lebih jauh. Trek yang hanya beberapa kilometer dengan lalu lalang kendaraan di pusat kota membuat eksplorasi akselarasi maupun top speed terganggu. Hanya agility dan riding feeling saja yang bisa saya dirasakan.

Oiya hingga saat launching sudah terhitung 500an calon konsumen yang sudah memesan Agya. Diharapkan dengan even launching ini pemesan akan lebih bertambah banyak lagi. menurut pengakuan salah satu sales eksekutif toyota Lampung, di gudang Toyota di Lampung sudah ready stok, barang siapa yang duluan deal dengan data yang valid, maka akan segera meminang Agya. Kalupun permintaan hingga out of stock, Toyota Lampung akan segera order ke pabrikan untuk segera dikirim kembali. Dengan uang panjer sebesar 2 juta rupian anda sudah bisa mengantri untuk mendapatkan mobil ini. Jadi tunggu apa lagi...

IMHO, jika mobil LCGC sangat dikhawatirkan untuk membuat macet di kota besar, alangkah bijaknya jika penyebaran nya difokuskan ke kota-kota kecil. Dengan peraturan daerah tentunya. Bandar Lampung ini contohnya. Disamping memberikan kesempatan bagi kalangan menengah ke bawah untuk memiliki kendaraan roda 4, regulasi ini akan meningkatkan industri otomotif Indonesia. Tapi dengan catatan masalah “kemacetan” juga mendapat prioritas penting. Semoga berguna...
advertisement

Regards,

2 comments:

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

whats in your mind?