visit on my page

Monday, July 27, 2015

REVIEW PEMAKAIAN MICROSOFT LUMIA 430

Didapat dengan harga yang fantastis murahnya bukan berarti banyak cela, justru sebaliknya. Itulah microsoft lumia 430. Sudah jelas jika fitur berbanding harga sangatlah valueable abiss. Namun lebih gamblangnya mari kita kupas satu persatu bagaimana riding feeling dari besutan microsoft banderol paling ekonomis ini.



Desain

Tampilan lumia ini cukup kece apalagi yang warna orange, sangat mencolok bling-bling gitu. Bagi anda yang anti mainstreem seperti saya pasti sangat menikmati tampilan warnanya. Dan bukankah itu yang menjadi salah satu daya tarik lumia series? Desain yang biasa alias tidak neko-neko langsung terasa saat kita menggenggamnya. Semua hardwere yang mendukung tampilan memprioritaskan fungsi dan bukan desain kecuali warna backcase. Tombol power dan volume di sisi kanan sewarna dengan casing, jadi tidak terlalu kelihatan mencolok. Layar dan bagian depan biasa saja tanpa ada tambahan penyokong tampilan. Jangan harap tombol kapasitif akan bercahaya, hanya ada tulisan microsoft di sisi atas layar tepat di bawah speakerphone. Disini hanya back case saja yang menjadi penyokong tampilan dengan mendapat sentuhan warna mencolok dan guratan tekstur bertuliskan “microsoft”.

Kesan kokoh tidak telalu ketara pada body build nya. Namun juga jauh dari kesan ringkih. Pokoknya serba biasa kalo masalah desain dan tampilan. Tampilan layar juga lagi-lagi biasa karena tanpa embel-embel IPS atau fitur layar yang lain namun masih cukup nyaman di mata saya karena saya tidak terlalu mempermasalahkan fitur layar. Dimensinya juga pas menurut saya, tidak terlalu lebar dan tidak terlalu panjang. Hanya saja, jika sedikit lebih tipis pasti kelihatan lebih syahdu. Saat dipegang juga pas di tangan, berselancar dengan satu tangan hayo aja. Namun saya merasa kok backcasenya masih agak licin ya. Jadi agak takut kalo-kalo terpeleset. Membuka casing belakang tak sesusah pada zenfone 4. Tinggal colok dikit langsung terbuka.

Nah ini kekurangan lumia 430, layarnya tidak ada proteksi glass sama sekali. Jadi ya rawan gores. Namun selama saya pakai hampir sebulan tidak ada gores sama sekali di layar lumia 430. Ini justru lebih oke dari pada zeny saya dulu yang berproteksi gorilla glass 3. Mungkin saya lebih berhati-hati karena pengalaman sebelumnya.

Satu lagi kekurangan lumia 430 di sektor ini. Tidak adanya lampu LED notifikasi kadang membuat kita kudet. Tidak ada indikasi sama sekali, saat buka hp, jiah ternyata buanyak notifikasi.

Meski ini bukan masalah design, tapi penting untuk disampaikan. Microsoft Lumia 430 ini ternyata mendukung 2X tap to wake up lhoo... jadi tidak perlu susyah payah mencari tombol atau sering2 mencet tombol power biar awet, namun cukup ketuk 2X pada layar (pake jari jangan pukul besi) saat handphone tertidur alias layar mati, maka saat itu juga Lumia 430 anda akan terbangun. Eits, jangan salah, ini tidak selalu ada pada smartphone entry level.
Hasil kamera Lumia 430 untuk makanan
Hasil kamera outdoor Lumia 430
Hasil kamera Lumia 430

Interface

Lumia denim menghiasi tampilan muka lumia 430 ini. Berbeda jika kita bandingkan dengan tampilan yang berbasis OS android. Cukup unik, atractif dan memudahkan menurut saya. Kita juga bisa meng-custom tampilan home screen kita. Theme yang hanya bermain dengan nuansa warna membuat tampilan memang tidak wah. Namun, sampai saat ini sih asyik pakainya. Lagi-lagi tidak neko-neko. Widget tersedia yang penting-penting saja. Hanya 1X swap layar kanan/kiri, kita bisa mendapatkan apa yang kita cari.


OS

Lumia selalu identik dengan windows phone. Dan kebanyakan orang pasti selalu membandingkannya dengan android. Platform beda namun fungsi dan basic sama yakni smartphone operating system. Saya pun merasakan perasaan yang berbeda saat mengoperasikan keduanya. Android yang melimpah dan windows phone yang terbatas. Namun dibalik keterbatasannya, saya akui windows phone ini OS yang tangguh di segala medan. Saya hampir tidak pernah menemui leg, force close atau bug sekalipun. Semua berjalan lancar jaya apa adanya. Mau bermedia sosial seintensif apapun, mau ngegame selama apapun, tidak berpengaruh pada launchernya. OS masih berjalan sedemikian smoth nya tanpa mengalami penurunan performa. Mungkin managemen RAM yang yahud menjadi alasannya. Saya malah blm bisa melihat RAM berapa yang terpakai, lha wong berfikir optimize RAM saja tidak apalagi melihat penggunaan RAM. Multitasking dilahap tanpa ampun dan tidak ada indikasi RAM terpakai penuh. Dan ini bener-bener mantab. Apalagi kalo dapat upgrade windows 10 sesuai janji.. hmmh tambah mak legender deh pastinya...

Ada kelebihan, tentu ada pula kekurangan. Belum stabilnya aplikasi-aplikasi pada windows phone memang menjadi isu paling mengganggu. Saya juga merasakan sendiri. Untuk masuk ke sebagian besar app, respon agak lamban bahkan terkesan tidak berjalan pada beberapa aplikasi. Pesan “resuming...” selalu muncul saat app tersebut sudah berjalan di background dan kita panggil kembali. Aplikasi masanger populer BBM mengalami nasib yang paling parah di sini. Notifikasi jarang masuk kalau app tidak dalam kondisi running. Dan “resuming...” nya terhitung sangat lama. Dibutuhkan sinyal tingkat dewa untuk membuat aplikasi ini berjalan sesaui keinginan. Bagi anda masih amat sangat tergantung dengan BBM, saya sarankan jangan beralih ke windows phone. Line dan WA juga mengalamai hal yang serupa namun  masih dalam taraf tidak parah. App media sosial seperti facebook, twitter, path, dan instagram juga belum bisa berjalan se-smoth di android OS. Kurang diperhatikannya windowsphone oleh pihak ke 3 penyedia app sepertinya menjadi biang keladi dari ini semua. Pengembangan untuk sinkronisasi app vs OS windows phone adalah harga mati.


Spek

Di rentangharga dibawah 700k untuk smartphone non china spek yang disuguhkan pastimembuat banyak orang ngiler. RAM 1GB, ROM 8GB, dan Processor 1,2 Ghz Dual core dari Qualcomm sudah cukup membuktikan tajinya. Dual sim 3G, GPS, Wifi, dan lain-lain juga menjadi andalan dari handset ini. Jadi tidak diragukan lagi lah spek jika dibanding dengan banderolnya.


Kamera

Kamera 2 MP bukan berarti hasilnya busuk. Hasil masih tergolong tajam jika mendapat pencahayaan yang cukup. Namun sekali dizoom saja akan terlihat buram. Yah, mirip sama kualitas kamera Blackberry gemini gitu deh. Tidak adanya auto focus dan fitur-fitur kamera lainnya membuat kamera lumia 430 ini menjadi inferior. Namun toh bukan kamera yang menjadi andalan microsoft. Asal bisa dipake dan tidak jelek-jelek amat sudah cukup lah. Meski resolusi kamera untuk video belum HD, tapi hasil sudah cukup membuat hati lega, namun dengan catatan harus cukup cahaya. Meskipun saya sedikit mempermasalahkan, namun saya tahu diri dengan harga yang ditawarkan. Dan pasti ada hikmahnya. Ngirit memory euy...
Hasil kamera lumia 430 indoor pencahayaan terang
Hasil kamera depan Lumia 430
Hasil kamera outdoor Lumia 430 pencahayaan terang


Batre

Hanya 1500mah. Namun saya merasakan sangat efektif. Saya bisa tidak perlu membawa charger ke kantor jika saya tidak intensif memakai handphone. Yup, 1500mah kuat satu hari tanpa charge jika pemakaian biasa-biasa saja. Tapi jika dipakai bersosmed, ngegame, dan streaming pasti akan ngedrop sebelum jam 5 sore. Ini amazing banget lhoh. Apalagi kalo 2000an mAh ya.. hehe
Lumia 430 ini juga jauh dari kata panas (suhu badannya). Jika intensitas pemakaian berlebih suhu badan akan menjadi hangat itu hal yang lumrah. Namun, jika masih dalam pemakaian intensitas sedang, tidak akan terasa panas sama sekali. Handheld ini akan terasa panas saat kita pakai secara intens sembari batre dicharge.




Well, over all dengan harga tebus 649 ribu (saat itu), jelas sekali Microsoft Lumia 430 sangat value for money banget. Ini amat sangat direkomendasikan bagi para pemula pemakai smartphone. Namun jika ingin memboyong, perlu diperhatikan juga kelemahan-kelemahannya. Kalo masih bisa dimaafkan ya langsung grap it fast ajah. Namun kalo itu fatal bagi anda, silakan berpindah ke incaran lain. Sampai saai ini saya pakai sih masih sangat enjoy dan nyaman. Entah beberapa bulan ke depan (omongan orang yang bosenan.. hehe). Semoga berguna...

Ada yang perlu didiskusikan? Monggo share di kolom komentar...

Regards,

waw

14 comments:

  1. Cara biar bisa 2x tap to wake gimana ya? Apakah harus di atur di pengaturan dulu?

    ReplyDelete
    Replies
    1. ada di pengaturan gan. obok2 aja disono pasti ketemu. pilihannya anable atau disable gtu. klo dicentang brarti 2X tap to wake nya aktip...

      Delete
  2. misi min,bantu yg pingin mempertahankan L430 nya tetep mulus
    klo ada yg nyari aksesorinya L430,mampir ke lapak gw yak?
    http://fjb.kaskus.co.id/product/55fbb65214088d4a568b4573/jelly-case-dan-screenguard-sepaket-lumia-430/?state=created

    ReplyDelete
  3. kapan ya update windows 10 yg final bukan yg preview? tau ga gan?

    ReplyDelete
    Replies
    1. belum tahu juga gan. maaf. itu hp juga bukan ane yag pake, tp istri jd wajar kalo gak terlalu ngebet windows 10.. hehe

      Delete
  4. Bisa buat Wifi Thatering gk gan?

    ReplyDelete
  5. Bisa buat Wifi Thatering gk gan?

    ReplyDelete
  6. lumia 430 madrid edition saya terasa panas pada back cover saat browsing baik dengan IE apalagi dengan UC Browser akan cepat sekali panasnya. padahal dipakai saat tanpa cas. apa yg harus saya lakukan?

    ReplyDelete
  7. bang Wahyu Adi Wibowo bisa instal play store di lumia 430 gak

    ReplyDelete
    Replies
    1. Wah keknya kagak bisa deh. Bukannya beda platform ya? Nah kecuali kalo ilegal. Hehe...

      Delete
  8. kalo dimatikan koneksi data nya trus cuma buat sms an...tahan brapa lama?

    ReplyDelete

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

whats in your mind?