visit on my page

Wednesday, May 15, 2019

Keseruan Dugderan Tahun 2019 di Semarang


Dugderan. Salah satu kata yang langsung terlintas di benal kita saat berfikir tentang “menjelang bulan puasa”. Terkhusus orang semarang, saya saja yang bukan asli orang Semarang, kata dugderan sangat familiar di telinga. Saya secara pasti tidak tahu budaya dugderan itu sebenarnya seperti apa, historinya bagaimana, dan bagaimana pelaksanaanya secara utuh. Namun, kemarin saya menyempatkan untuk ikut menyemarakkan dugderan dengan mengunjungi daerah pasar johar kota semarang. Tentu karena istri saya yang ngedrel karena memang momen dugderan sangat historis baginya yang orang Semarang asli.



Kita muai dari historinya ya. Saya kutip saja dari postingan di wisatasemarang wordpress. Dugderan merupakan sebuah upacara yang menandai bulan puasa telah datang, dulu dugderan adalah sarana informasi peremintan kota semarang kepada masyarakat tentang datangnya bulan ramadhan. Dugderan dilaksanakan 1 hari senelum masuk bulan puasa. Kata dugder diambil dari perpaduan bunyi dugdug, dan bunyi meriam yang mengikuti yakni derr. Kata dugder tersebut dimulai sejak tahun 1881 yakni pemerintahan kanjeng bupati RMTA Purbaningrat yang pertama kali memberanikan diri menentukan awal bulan puasa dengan tabuhan bedug di Masjid agung dan diikuti dentuman meriam di halaman kabupaten. Dugder tersebut akhirnya menarik perhatian khalayak bahkan sampai luar daerah, sehingga  banyak sekali penjual yang menggelar lapak. Lapak yang legend hingga kini adalah celengan agtau gerabah, mainan dari bambu, dan mainan warak ngendog. Hingga kini tradisi dugderan semakin lestari, bahkan semakin semarak karena pemerintah kota mengadakan rangkaian acara dugderan.  Dari pasar rakyat, karnaval pasaukan merah putih, drumband, pakaian adat, meriam, hingga klimaksnya arak-arakan warak ngendog.



Kebetulan saya tahun ini tidak berkesempatan melihat prosesi karnaval. Beruntung tahun lalu kami sempat menikmatinya. Tahun 2019 ini kami hanya bisa memeriahkan pasar rakyat yang ada di kawasan pasar johar. Lokasi nya terletak di sepanjang Jalan memanjang tepat di depan pasar johar. Meskipun begitu, banyak pula yang menjajakan dagangannya di berbagai tempat seperti di depan kantor pos dan sekitarnya. Jika dahulu banyak dijajakan mainan dari bambu dan juga mainan warak ngendog, kemarin saya hanya menemukan banyak sekali mainan dari gerabah. Selain itu penjual pakaian, sepatu, tas, dan sebangsanya justru mendominasi. Penjual makanan pun banyak mangkal dari bakso, mie, soto, berbagai es, dan lain lain. Wahana mainan layaknya pasar malam pun banyak dibuka di sana.



Budaya semakin bergeliat dan bergeser. Dugderan yang dahulu memang tidak sama dan tidak bisa sama dengan dugderan yang sekarang. Yang jelas dan paling utama adalah tradisi warisan jaman dahulu baik untuk dilestarikan bagaimana pun bentuknya menyesuaikan jaman. Dengan semakin semaraknya dugderan setiap tahun, ini menunjukkan bahwa masyarakat masih cinta dan senang untuk mengingat tradisi budaya dahulu. Ini baik dan langkah pemerintah pun baik dengan memberi fasilitas kepada masyarakat untuk mengingat dan meramaikan tradisi dugderan ini. Semoga berguna...

Regards

waw















Sunday, May 12, 2019

Apalah Arti Sebuah Eartips, ft Spinfit CP100 - Monoprice - Philips SHE9000


Satu hal yang kurang diperhatikan oleh orang awam tentang kualitas suara iem (in ear monitor) adalah Eartips. Banyak orang berfikir yang penting ada eartips nya, eartips bawaan pun sudah bagus. Namun percaya saya, Eartips after market akan memberikan anda pengalaman yang jauh lebih mengesankan. Saya awalnya jug skeptis, namun setelah mencoba sendiri akhirnya manggut-manggut tanda setuju. Yang paling saya rasakan adalah saat saya meminang KZ series, KZ ZSN lebih tepatnya. Eartips bawaan nya gak ada masalah sebenarnya, namun masalah itu akan terasa saat anda menggantinya dengan eartips after market. Ada beberapa yang pasti anda dapatkan lebih dari eartips bawaan KZ ini. Fitting lebih nyaman di kuping, jadi tidak mudah capek atau sakit ataupun terasa gatal saat dipakai. Kedua yang anda dapatkan adalah suara yang lebih refine. Setiap frekuensi akan terkontrol dengan baik. Bas, vocal, dan trebel akan lebih enak masuk dan menyapa gendang telinga. Ketiga pastinya tampilan akan menjadi makin kece. Eit, tapi eartips after market nya harus yang kualitas baik ya... seperti yang akan saya bahas ini, yakni Spinfit CP100.


SPINFIT CP100
Awalnya saya memang akan mencari eartips yang cocok untuk takstar Hi1200 saya. Saya rasa mid high nya kurang extendx sedang kan kuantitas bass nya sedikit berlebih. Setelah mengobrak-abrik forum audio kere hore saya memutuskan untuk membeli eartips yang sedang hype yakni SPinfit CP100. Pesan melalui online dengan harga 70k dan tak lama barang sudah di tangan. Apa? Yup, memang gak salah saya bilang. Barang seiprit itu harganya puluhan ribu, dan hanya 1 pasang saja. Jangan salah, masih banyak merek lain dengan harga ratusan ribu hanya untuk karet sumpal telinga. Daripada penasaran, mari kita lihat isinya.



Packing nya hanya begitu saja. Kertas tebal dengan plastik membulat sebagai pembungkus eartips nya. Karena lubang telinga saya kecil maka saya memilih size S. gak ada impresi yang menarik sama sekali untuk packingnya. Lalu bagaimana dengan eartips nya sendiri? Secara kasat mata sih gak ada bedanya dengan eartips curah ya. Namun setelah dipegang-pegang, dielus-elus, diplintir-plintir baru kerasa enaknya. Eartips ini sangat lembut, kesat, tapi halus. Sangat mudah masuk liang telinga namun tidak mudah lepas. Fittingnya sangat nyaman ringan dan jelas tidak membuat kuping sakit, capek ataupun gatal. Uniknya di ujung lubang bore nya ada semacam konstruksi membulat yang membuat karetnya sangat fleksibel bahkan diklaim bisa berputas 360 derajad. Ini lah yang membedakan eartips spinfit dari merek lain. Lubang bore eartips dapat berputar dan fleksibel mengikuti bentuk lubang telinga kita, sehingga engle nya sesuai dan suara masuk ke gendang telinga dengan sempurna. 



Lalu bagaimana karakter suaranya jika dibanding eartips bawaan Takstar Hi1200? Saya merasa bass nya tidak naik ataupun turun namun lebih terkontrol. Vocal nya sedikit lebih present. Sedangkan trebel nya bertambah extend sedikit dan tentunya tidak sekasar sebelumnya. Bagi saya sih, belum terlalu menjawab apa yang saya cari, yakni menaikkan mid dan high hi1200. Meski ada naik namun kurang kerasa menurut saya. Yang paling saya notice yakni semua frekuensi lebih refine dan nyaman di kuping. Lebih lembut dan tidak sekasar eartips bawaan. Namun begitu overall saya cukup puas dengan hasilnya. Fittingnya jelas lebih nyaman.



Spinfit dengan harga 70 ribu apakah sesuperior itu? Kelemahannya apa? Saya temukan sati kelemahan dan ini sangat fatal bagi saya, yanki DURABILITY. Saya pakai Spinfit CP100 ini sekitar 2 minggu. Cukup intens memang, namun entah saking lembut bahannya, atau cara pakai saya yang super jorok atau bagaimana. Eartips Spinfit CP100 yang saya bangga-banggakan sobek. Bukan di salah satu saja namun satunya pun sudah retak dan terindikasi akan robel juga. Seumur-umur baru kali ini saya merobek sepasang eartips. Kisah pilu ini bermula saat spinfit cp100 saya pasang di KZ ZSN PRO yang baru saya beli. Sekitar 3 hari saya pakai dengan cukup intens di ZSN PRO, tiba2 saya merasa sealnya kok gak dapat. Ternyata Spinfit cp100 saya pun robek. Apakah nozzle ZSN PRO yang gak friendly dengan eartips? Meski begitu seharusnya tidak semudah itu robeknya. Saya fikir memang bahan SPinfit yang teramat lembut ditambah nozzle ZSN PRO yang galak memicu kisah yang cukup memilukan tersebut. dan, FYI eartips seharga earphone jimbon itu tidak ada garansi sama sekali. Yah, nasib saya ini berarti. Saya juga belum pernah menemukan spinfit cp100 yang rusak seperti ini sebelumnya.


MONOPRICE
Eartips ini tidak lah sekece spinfit. Warnanya yang hitam sangat terlihat mainstream. Harganya juga tak semahal spinfit. Meski begitu, tidak lah bisa kita bilang murah. Satu pasang monoprice eartips biasa dibanderol dibawah 50k. mount nya sedikit leih panjang dibanding spinfit, jadi kerasa lebih “nancap” di kuping. Borenya pun sedikit lebih besar dibanding spinfit, membuat suara nya lebih lepas. Karakter nya dibanding spinfit, monoprice lebih open dengan kuantitas bass lebih banyak dan high yang sedikit lebih lembut. Untuk mid nya tidak terlalu banyak perbedaan, hanya di monoprice kerasa sedikit lebih berbody. Jika spinfit bass nya mengarah ke tight, maka monoprice terasa pas dengan speed yang sedang.


Dengan harga yang cukup “berasa”, lalu apa istimewanya?
Eartips ini sangaaat lembut, bahkan lebih lembut dibanding spinfit yang terkenal sudah cukup lembut. Karena saking lembutnya, saya menemukan sedikit sobek selama pemakaian 2 sampai 3 minggu. Bongkar pasang nya memang harus hati-hati agar eartips ini awet. Karena lembut dan mount nya cukup panjang, saya lebih nyaman memakai ini ketimbang spinfit meski ujungnya tidak bisa berputar kayak spinfit. Tapi, kalo urusan teknikalitas suara yang dihasilkan, saya masih menyukai spinfit. Lain dari pada itu, spinfit menang di estetika.


Untuk kalian yang sedang berkelana mencari eartips nyaman di harga under 50k, monoprice menjadi rekomendasi saya. Saya tidak ada komplain selain “kerasa ringkih” nya sehingga harus lebih berhati-hati saat bongkar pasang.



Philips SHE9000
Selain Spinfit CP100 saya juga punya eartips aftermarket yang harganya hanya 8 ribu perak. Namanya Eartip Philips SHE9000. Saya beli iseng saat promo shopee gratis ongkir tanpa pembelian minimal. Gak punya espektasi sama sekali saat menerima eartips itu. Setidaknya buat koleksi lah kalau memang tidak bagus. 1 pasang tanpa packing retail dan langsung saya colok ke Takstar hi1200. Hasilnya? Surprisingly impresi suaranya mendekati Spinfit CP100. Karakternya nyaris sama, hanya saja di Spinfit kesannya lebih lembut dan nyaman suaranya. Dibanding eartips bawaan Hi1200, jelas saya masih pilih eartips murah ini. Fittingnya bagaimana? Janganlah kalo dibanding Spinfit, dibanding yang bawaan saja kayaknya masih nyaman yang bawaan. Eartips Philips ini masih masuk kategori nyaman dan mudah dipakai. Namun tidak bisa diajak main berjam-jam. Indikasi pegal akan cepat terasa ketimbang pakai spinfit atau bahkan eartips bawaan hi1200. Namun saya pakai sekitar 2 jam masih enak kok, selebihnya harus saya copot dari lubang telinga.


Lalu bagaimana? Worth untuk dibeli? Untuk spinfit melihat dari pengalaman pahit saya maka saya kurang merekomendasikan karena faktor durability. Selain itu gak ada keluhan sama sekali. Untuk Philips SHE9000, jelas ini wajib anda miliki. Dengan harga yang super ekonomis, anda mendapat kualitas yang jauh diatas harganya. 

Bagaimana? Mau mengganti eartips bawaan earphone anda? Percaya sama kuping anda.
Salam audio, semoga berguna..

Regards,

waw



















Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

whats in your mind?