visit on my page

Thursday, March 28, 2019

Review KZ ZSN, Earphone Paling Hype Saat Ini


Ternyata saya juga manusia yang bisa termakan hype. Belum lama ini hingga saat ini sedang hype sebuah iem. Di halaman audio kere hore setiap menit pasti muncul muka nya. Semua earphone akan selalu dibandingkan dengannya. Tak ada salahnya kalau saya pinang dengan bismillah. Barang hype biasanya udah dijual kembali nantinya. Ini adalah earphone termahal yang pernah saya beli. Setelah pemakaian selama 1 bulan saya pun melepas nya dengan sedikit cuan. Btw, banyak reviewer2 ternama membahas earphone ini. Ya, sebuah iem (in ear monitor) lagi-lagi buah karya Knowledge Zenith, namanya KZ ZSN. Pernah dengar kan? Kalau belum pernah, mari kita bahas bersama.


KZ ZSN ini adalah produk baru dari Knowledge Zenith. Sebuah merek yang menjadi pujaan audio kere hore. Spek selangit dengan banderol sempit. Kalau boleh analogi, KZ (Knoeledge Zenith) ini adalah Redmi nya dunia smartphone. Biasanya setiap KZ mengeluarkan produk baru memang selalu menjadi rebutan para penikmat audio kere hore. Tak terkecuali dengan KZ ZSN ini. Setelah launching tak seberapa lama langsung hype dan banyak yang membelinya. Bukan tanpa alasan memang. Price to performance yang sangat baik membuatnya menjadi semakin termasyur.


Saya membeli dari seller luar negeri via online shop orange (baca Shopee). 180 ribu terpaksa saya keluarkan dari dompet saat barang saya terima. Antusiasme buyer memang selalu membara saat akan amboksing. Begitu pula saya kala itu. Impresi saat membuka box nya pun cukup menggembirakan, maklum belum pernah beli earphone around 200k. box nya berbentuk kotak berwarna putih dengan gambar proto iem di bagian depan. Sisi atas bawah kosong, sisi kanan kiri untuk type dan logo KZ, dan sisi belakang tertuang spesifikasinya. Membuka isi box dengan sliding. Setelah isi box muncrat keluar, mata ini langsung orgasme. Anjir, keren sekali. Housing iem yang sangat elegan ditempatkan di dalam dan disekat oleh mika bening. Yang saya dapat sepertinya batch 2, penempatan housing nya sangat cakep namun susah untuk dikeluarkan. Setelah diangkat, di dalamnya lagi ada kabel yang tebungkus plastik dan 3 pasang eartips di dalam plastik yang lain. Dan tentunya dilengkapi dengan beberapa lembar kertas yang tak mungkin akan dibaca.



Lanjut ke bagian desain dan build quality. Kita mulai dari kabelnya. Saya langsung sadar akan kekinclongannya. Karena warna yang saya beli adalah purple maka saya mendapatkan kabel yang cukup sparkling dengan aksen gold. Sumpah gonjreng sekali. Braided 4 sudah sangat cakep sekali dilihatnya. Pajang sekitar 1.2 meter. Kualitasnya kuat dan tidak mudah kusut. Jack nya berbentuk L shape dan berlapis warna emas, beraksen bening jadi kita bisa melihat solderan didalamnya, dan dilengkapi dengan branding logo KZ di sisi atasnya. Splitternya pun senada dan sama cakepnya dengan jack. Mic nya cukup beda karena berwarna putih susu serta dilengkapi tombol multifungsi yang cukup clicky. Menjelang ujung, terdapat memory wyre yang menambah kenyamanan saat dipakai karena iem ini dipakai dengan cara over ear alias kabelnya melintas diatas telinga. Oiya, iem ini modelnya detachable yakni kabel nya bisa dipasang dan dicopot sesuka hati. Jika kabel rusak maka tinggal beli kabel pengganti dan tidak perlu risau merepairnya. Pin detachable kabelnya juga cantik beraksen bening dengan bagian dalamnya terlihat dari luar. Pin nya bertype C jadi jenis pin baru yang lebih aman karena pinnya terlindungi dan tidak mudah tertekuk dan patah. Namun begitu, pin jenis ini tidak bisa dipakai di iem lain dari KZ sekalipun. 


Ertips yang didapat ada 4 pasang. 1 pasang sudah menancap di nozzle dan 3 pasang lain terbungkus rapi di plastik. Setelah saya coba dan saya bandingkan dengan eartips bawaan ATH CLR100, saya pun memutuskan utuk mengandangkan semua eartips bawaan KZ ZSN dan memakai eartips bawaan ATH saja. Tentu disini beda kuping akan beda experience. Bahkan type eartips sangat berpengaruh terhadap fitting dan suara yang ditangkap gendang telinga. Oiya, eartips yang terpasang sejak awal berukuran medium dan berwarna hitam polos. Sedangkan eartips bawaan yang lain berukuran S,M, dan L dengan perbedaan pada tekstur yang ada semacam gerigi nya di ujung. 


Menuju bagian utama yakni housing dan driver. Yang paling istimewa dari iem ini menurut saya adalah housingnya. Berbahan dasar plastik transparan berwarna purple terlihat sangat cantik. Driver dynamic dan balance armature didalamnya terlihat dengan jelas dan futuristik.  Tidak hanya disitu saja kecantikannya. Faceplate berdesain robotik dan berbahan dasar metal menjadi nilai penting tak terbantahkan. Housing transparan dipadu faceplate metal adalah keindahan kuadrat. Masih ada satu lagi penyempurna, nozzle nya pun berbahan metal. Wow, iem under 200k bisa seperti ini. Ini sudah sempurna menurut saya.


Kita menuju ke urusan suara. Sebelumnya semua impresi yang saya tulis adalah menurut kuping saya ya. Jangan dibantah, kuping saya ya saya sendiri yang rasa. KZ ZSN mempunyai 2 driver (speaker) dim setiap housingnya. 1 buah dynamic driver dan 1 buah balance armeture. Makanya iem model seperti ini biasa disebut hybrid karena mempunyai lebih dari 1 driver. Btw pada hybrid earphone dynamic driver adalah speaker kecil yang ada di dalam earphone lebih berfungsi untuk frekwensi bawah hingga tengah (boleh dikatakan midbass lah). Sedang balance armature bisa anda bilang sebagai treble nya earphone, dia mengcover frekwensi atas. Dengan lebih dari 1 speaker apakah suara nya akan super? Over all suaranya enak. Cukup balance namun masih terasa vshape.

Dari frekuensi bawah. Bassnya gede, punch, dan rumble nya pun dapat namun  tidak bleber kemana-mana. Diajak ngebut untuk musik cepat bassnya kurang superior namun masih cukupan. Bentuknya pun sudah bulat namun masih ada sedikiiit frekuensi atas yang suka masuk ke sini (di beberapa lagu terutama genre metal).

Bagian mid atau vocalnya cukup tebal. Sedikit mundur tapi tidak terlalu ke belakang karena karakter iem ini cukup balance. Suara vocal yang dilantunkan cukup lantang, tidak menyerang dan masih terasa manis. Namun begitu, iem ini cukup rawan sekali dengan sibilance. Suara sss divocal terutama penyanyi wanita kerap kali terdengar dan kadang terlalu over. Memang sibilance meskipun sedikit perlu ada, namun imho di KZ ZSN porsinya sudah lebih dari cukup.

Bagian high nya cess sekali namun tidak terlalu menusuk telinga. Detailnya cukup sedang-sedang saja. Namun frekuensi atas kadang masih suka melipir ke frekuensi tengah, maka sibilance kerap terdengar apalagi pada female singer. Tapi trebelnya termasuk enak didengar. 

Stagingnya saya bilang cukup saja. Tidak terlalu luas namun juga tidak sempit. Masih cukup lah buat kuping saya. Separasi nya cukup oke. Namun hanya di lagu-lagu dengan tempo slow ke arah menengah. Namun saat disuruh berdendang lagu cepet nan rancak separasinya jadi agak kacau. Meski begitu masih bisa lah memilah antara vocal dengan instrumen. Btw secara keseluruhan suara dari iem ini enak dan ciamik. Oiya, btw saya colok KZ ZSN ini ke DAP Zishan z3 ya.


Untuk pemula yang ingin mesuk ke dunia audio lebih dalam KZ ZSN bisa menjadi masterpiece mereka. Untuk mereka yang suka mejeng dengan earphone keren nangkring di telinga, KZ ZSN juga sangat saya rekomendasikan. Untuk anda yang mencari iem dengan harga murah namun dapat wah, KZ ZSN juga cocok sekali untuk anda. Yang jelas, dengan desain yang aduhai dan suara yang cukup asoy berbanderol 200 ribu bahkan bisa kurang, saya rasa tidak ada iem lain yang bisa menandingi. Semoga berguna...

Regards,

waw





















Thursday, March 14, 2019

Gelato, Es Krim Kekinian Yang Bikin Ketagihan


Apa makanan yang paling disukai oleh anak2? Apa yang menjadi alat paling ampuh untuk membujuk anak2? Pasti jawaban pertama adalah es krim. Bahkan kudapan berbahan utama susu ini disukai juga dari anak, remaja, hingga orang tua. Anak-anak saya pun sangat keranjingan dengan kudapan satu ini. Tidak maniak sih tapi cukup sering jajan es krim. Namun saat kenal dengan gelato, meraka bisa mengerem jajan es krim. Kok bisa?


Kami tawarkan kepada anak-anak. Mau jajan eskrim yang biasanya 2 hari sekali atau mau jajan es krim gelato tapi seminggu sekali? Dan jawaban mengagetkan kami terima. Mereka ternyata memilih opsi ke dua. Alasannya? Karena gelato lebih enak dari pada es krim biasanya. Saking enaknya mereka rela mengurangi kuantitas kereka untuk jajan es krim. Dan memang benar, mereka konsisten akan janjinya.


Masalah harga memang sedikit lebih mahal gelato dibanding es krim yang bisa dikonsumsi kebanyakan orang. Namun begitu, sebenarnya dengan mengurangi kuantitas untuk mendapat kualitas menjadi semakin worth membelanjakan uang. Setidaknya ini menjadi prinsip kecil yang mulai kami anut. Mending kualitas tapi pas dibanding kuantitas namun tak terbatas.


Oiya, kami biasa jajan gelato di elprimo. Letaknya di ngesrep daerah undip atas tembalang. Tepatnya di seberang sekolah tunas bangsa. Tidak terlalu lebar memang, namun dalamnya sangat cozy. Tak pernah terfikir juga saya jualan eskrim tapi tempatnya bertampil seperti cafe. Ciamik. Begini cara lain yang asyik menikmati es krim. Rasanya memang beda atau bahkan sangat beda dengan es krim kebanyakan. Ini lebih natural dan legit. Setiap rasa sangat mirip dengan aslinya. Apalagi rasa buah, mirip sekali, bahkan rasa asam nya pun sangat natural. Banyak sekali rasa es krim dipajang di etalase. Puluhan bisa abingung anda pasti dibuatnya. Teksturnya tidak lembek namun pulen. Lumer dan lembut banget dimulut. Enak banget pokonya.



Harga nya sebenarnya masih sangat terjangkau jika anda menganut prinsip kualitas seperti kami. sangat worth dibanding jajan banyak atau sering tapi kualitas nya rata rata atau dibawah rata-rata. Jika anda belum pernah mencoba, anda wajib untuk mencicipi. Wes, pasti anda akan mau lagi dan lagi. Semoga berguna...

Regards,

waw

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

whats in your mind?