Akan sangat mungkin jika Mio GT yang
memiliki popularitas lebih dan kebanggaan sentuhan tangan lokal akan lebih
punya kans di tahun depan. Mio Fino jelas punya pangsa pasar tersendiri.
Tinggal Mio J yang butuh evaluasi. Gonta-ganti striping sepertinya tidak
memberi sumbang sih signifikan bagi penjualan. Justru skutik entry level
jebolan padepokan PT YIMM Karawang West Java itu malah semakin ditendang kompetitor
pasca Beat FI rilis. Lihat saja Mio J Teen. Warna semarak, pilihan kontras khas
remaja, hingga striping yang agak
nyleneh pun sudah diaplikasikan. Namun hasilnya, tidak lebih dari
sekedar pelengkap varian Mio J saja. Berdasar itu, sepertinya evaluasi pantas diberikan kepada Mio J
Teen.
Apakah harus disuntik mati?
Nah itu pertanyaan yang hanya petinggi YIMM yang bisa jawab. Yang jelas, imho
jika dibandingkan antara Mio J sporty, Mio J Teen, dan Mio GT probabilitas
eliminasi jatuh kepada Mio J Teen. Pilihan bijak hanya ada pada suntik mati atau facelift. Jika pilihan pertama ditempuh, sudah pasti Yamaha kehilangan 1
varietas dan itu akan berdampak pada strategi marketing. Jika pilihan jatuh
pada opsi kedua pasti petinggi YIMM akan kebingungan dengan cost yang harus digelontorkan. Kemungkinan opsi mempertahankan eksistensi Mio J Teen pun tentu ada. Namun pilihan manapun kita hanya sebagai penonton yang tinggal
tunggu hasil. Kalo menurut saya sih mending Mio J Teen disingkirkan,
Mio J menyisakan 1 varian saja dengan sedikit facelift minimal striping dan
warna. Terus, Mio J bersama Mio GT bergandengan di segmen skutik entry
level. Tapi yang jelas PT YIMM punya strategi yang lebih mumpuni dari
sekedar usulan nyleneh saya tadi. So, Mio J Teen... “Dilibas atau berhias?” Semoga
berguna...
advertisement
Regards,
waw
Mantap gan
ReplyDeletewww.krisnajati9.blogspot.com
Mantap gan
ReplyDeletewww.krisnajati9.blogspot.com
ajib gan
Delete