Didapat
dengan harga yang fantastis murahnya bukan berarti banyak cela, justru
sebaliknya. Itulah microsoft lumia 430. Sudah jelas jika fitur berbanding harga
sangatlah valueable abiss. Namun lebih gamblangnya mari kita kupas satu persatu
bagaimana riding feeling dari besutan microsoft banderol paling ekonomis ini.
Desain
Tampilan
lumia ini cukup kece apalagi yang warna orange, sangat mencolok bling-bling
gitu. Bagi anda yang anti mainstreem seperti saya pasti sangat menikmati
tampilan warnanya. Dan bukankah itu yang menjadi salah satu daya tarik lumia
series? Desain yang biasa alias tidak neko-neko langsung terasa saat kita
menggenggamnya. Semua hardwere yang mendukung tampilan memprioritaskan fungsi
dan bukan desain kecuali warna backcase. Tombol power dan volume di sisi kanan
sewarna dengan casing, jadi tidak terlalu kelihatan mencolok. Layar dan bagian
depan biasa saja tanpa ada tambahan penyokong tampilan. Jangan harap tombol
kapasitif akan bercahaya, hanya ada tulisan microsoft di sisi atas layar tepat
di bawah speakerphone. Disini hanya back case saja yang menjadi penyokong
tampilan dengan mendapat sentuhan warna mencolok dan guratan tekstur
bertuliskan “microsoft”.
Kesan
kokoh tidak telalu ketara pada body build nya. Namun juga jauh dari kesan
ringkih. Pokoknya serba biasa kalo masalah desain dan tampilan. Tampilan layar juga
lagi-lagi biasa karena tanpa embel-embel IPS atau fitur layar yang lain namun
masih cukup nyaman di mata saya karena saya tidak terlalu mempermasalahkan fitur
layar. Dimensinya juga pas menurut saya, tidak terlalu lebar dan tidak terlalu
panjang. Hanya saja, jika sedikit lebih tipis pasti kelihatan lebih syahdu.
Saat dipegang juga pas di tangan, berselancar dengan satu tangan hayo aja.
Namun saya merasa kok backcasenya masih agak licin ya. Jadi agak takut
kalo-kalo terpeleset. Membuka casing belakang tak sesusah pada zenfone 4.
Tinggal colok dikit langsung terbuka.
Nah
ini kekurangan lumia 430, layarnya tidak ada proteksi glass sama sekali. Jadi
ya rawan gores. Namun selama saya pakai hampir sebulan tidak ada gores sama
sekali di layar lumia 430. Ini justru lebih oke dari pada zeny saya dulu yang
berproteksi gorilla glass 3. Mungkin saya lebih berhati-hati karena pengalaman
sebelumnya.
Satu
lagi kekurangan lumia 430 di sektor ini. Tidak adanya lampu LED notifikasi
kadang membuat kita kudet. Tidak ada indikasi sama sekali, saat buka hp, jiah
ternyata buanyak notifikasi.
Meski
ini bukan masalah design, tapi penting untuk disampaikan. Microsoft Lumia 430
ini ternyata mendukung 2X tap to wake up lhoo... jadi tidak perlu susyah payah
mencari tombol atau sering2 mencet tombol power biar awet, namun cukup ketuk 2X
pada layar (pake jari jangan pukul besi) saat handphone tertidur alias layar
mati, maka saat itu juga Lumia 430 anda akan terbangun. Eits, jangan salah, ini tidak selalu ada pada smartphone entry level.
Lumia
denim menghiasi tampilan muka lumia 430 ini. Berbeda jika kita bandingkan
dengan tampilan yang berbasis OS android. Cukup unik, atractif dan memudahkan
menurut saya. Kita juga bisa meng-custom tampilan home screen kita. Theme yang
hanya bermain dengan nuansa warna membuat tampilan memang tidak wah. Namun, sampai
saat ini sih asyik pakainya. Lagi-lagi tidak neko-neko. Widget tersedia yang
penting-penting saja. Hanya 1X swap layar kanan/kiri, kita bisa mendapatkan apa
yang kita cari.
OS
Lumia
selalu identik dengan windows phone. Dan kebanyakan orang pasti selalu
membandingkannya dengan android. Platform beda namun fungsi dan basic sama yakni
smartphone operating system. Saya pun merasakan perasaan yang berbeda saat
mengoperasikan keduanya. Android yang melimpah dan windows phone yang terbatas.
Namun dibalik keterbatasannya, saya akui windows phone ini OS yang tangguh di
segala medan. Saya hampir tidak pernah menemui leg, force close atau bug
sekalipun. Semua berjalan lancar jaya apa adanya. Mau bermedia sosial
seintensif apapun, mau ngegame selama apapun, tidak berpengaruh pada
launchernya. OS masih berjalan sedemikian smoth nya tanpa mengalami penurunan
performa. Mungkin managemen RAM yang yahud menjadi alasannya. Saya malah blm
bisa melihat RAM berapa yang terpakai, lha wong berfikir optimize RAM saja
tidak apalagi melihat penggunaan RAM. Multitasking dilahap tanpa ampun dan
tidak ada indikasi RAM terpakai penuh. Dan ini bener-bener mantab. Apalagi kalo
dapat upgrade windows 10 sesuai janji.. hmmh tambah mak legender deh pastinya...
Ada
kelebihan, tentu ada pula kekurangan. Belum stabilnya aplikasi-aplikasi pada
windows phone memang menjadi isu paling mengganggu. Saya juga merasakan sendiri.
Untuk masuk ke sebagian besar app, respon agak lamban bahkan terkesan tidak berjalan
pada beberapa aplikasi. Pesan “resuming...” selalu muncul saat app tersebut
sudah berjalan di background dan kita panggil kembali. Aplikasi masanger
populer BBM mengalami nasib yang paling parah di sini. Notifikasi jarang masuk
kalau app tidak dalam kondisi running. Dan “resuming...” nya terhitung sangat
lama. Dibutuhkan sinyal tingkat dewa untuk membuat aplikasi ini berjalan sesaui
keinginan. Bagi anda masih amat sangat tergantung dengan BBM, saya sarankan jangan
beralih ke windows phone. Line dan WA juga mengalamai hal yang serupa
namun masih dalam taraf tidak parah. App
media sosial seperti facebook, twitter, path, dan instagram juga belum bisa berjalan
se-smoth di android OS. Kurang diperhatikannya windowsphone oleh pihak ke 3
penyedia app sepertinya menjadi biang keladi dari ini semua. Pengembangan untuk
sinkronisasi app vs OS windows phone adalah harga mati.
Spek
Di rentangharga dibawah 700k untuk smartphone non china spek yang disuguhkan pastimembuat banyak orang ngiler. RAM 1GB, ROM 8GB, dan Processor 1,2 Ghz Dual core
dari Qualcomm sudah cukup membuktikan tajinya. Dual sim 3G, GPS, Wifi, dan
lain-lain juga menjadi andalan dari handset ini. Jadi tidak diragukan lagi lah
spek jika dibanding dengan banderolnya.
Kamera
Kamera
2 MP bukan berarti hasilnya busuk. Hasil masih tergolong tajam jika mendapat
pencahayaan yang cukup. Namun sekali dizoom saja akan terlihat buram. Yah,
mirip sama kualitas kamera Blackberry gemini gitu deh. Tidak adanya auto focus
dan fitur-fitur kamera lainnya membuat kamera lumia 430 ini menjadi inferior.
Namun toh bukan kamera yang menjadi andalan microsoft. Asal bisa dipake dan
tidak jelek-jelek amat sudah cukup lah. Meski resolusi
kamera untuk video belum HD, tapi hasil sudah cukup membuat hati lega, namun
dengan catatan harus cukup cahaya. Meskipun saya sedikit mempermasalahkan,
namun saya tahu diri dengan harga yang ditawarkan. Dan pasti ada hikmahnya. Ngirit memory euy...
Hanya
1500mah. Namun saya merasakan sangat efektif. Saya bisa tidak perlu membawa
charger ke kantor jika saya tidak intensif memakai handphone. Yup, 1500mah kuat
satu hari tanpa charge jika pemakaian biasa-biasa saja. Tapi jika dipakai
bersosmed, ngegame, dan streaming pasti akan ngedrop sebelum jam 5 sore. Ini amazing
banget lhoh. Apalagi kalo 2000an mAh ya.. hehe
Lumia
430 ini juga jauh dari kata panas (suhu badannya). Jika intensitas pemakaian
berlebih suhu badan akan menjadi hangat itu hal yang lumrah. Namun, jika masih
dalam pemakaian intensitas sedang, tidak akan terasa panas sama sekali.
Handheld ini akan terasa panas saat kita pakai secara intens sembari batre dicharge.
Well,
over all dengan harga tebus 649 ribu (saat itu), jelas sekali Microsoft Lumia
430 sangat value for money banget. Ini amat sangat direkomendasikan bagi para
pemula pemakai smartphone. Namun jika ingin memboyong, perlu diperhatikan juga
kelemahan-kelemahannya. Kalo masih bisa dimaafkan ya langsung grap it fast
ajah. Namun kalo itu fatal bagi anda, silakan berpindah ke incaran lain. Sampai
saai ini saya pakai sih masih sangat enjoy dan nyaman. Entah beberapa bulan ke
depan (omongan orang yang bosenan.. hehe). Semoga berguna...
Ada
yang perlu didiskusikan? Monggo share di kolom komentar...
Regards,
waw
Cara biar bisa 2x tap to wake gimana ya? Apakah harus di atur di pengaturan dulu?
ReplyDeleteada di pengaturan gan. obok2 aja disono pasti ketemu. pilihannya anable atau disable gtu. klo dicentang brarti 2X tap to wake nya aktip...
Deletemisi min,bantu yg pingin mempertahankan L430 nya tetep mulus
ReplyDeleteklo ada yg nyari aksesorinya L430,mampir ke lapak gw yak?
http://fjb.kaskus.co.id/product/55fbb65214088d4a568b4573/jelly-case-dan-screenguard-sepaket-lumia-430/?state=created
monggo tp jangan pake blackp*nd* ya... hehehe
Deletekapan ya update windows 10 yg final bukan yg preview? tau ga gan?
ReplyDeletebelum tahu juga gan. maaf. itu hp juga bukan ane yag pake, tp istri jd wajar kalo gak terlalu ngebet windows 10.. hehe
DeleteBisa buat Wifi Thatering gk gan?
ReplyDeleteamat sangat bisa gan.
DeleteBisa buat Wifi Thatering gk gan?
ReplyDeletekeknya tertarik nih
Deletelumia 430 madrid edition saya terasa panas pada back cover saat browsing baik dengan IE apalagi dengan UC Browser akan cepat sekali panasnya. padahal dipakai saat tanpa cas. apa yg harus saya lakukan?
ReplyDeletebang Wahyu Adi Wibowo bisa instal play store di lumia 430 gak
ReplyDeleteWah keknya kagak bisa deh. Bukannya beda platform ya? Nah kecuali kalo ilegal. Hehe...
Deletekalo dimatikan koneksi data nya trus cuma buat sms an...tahan brapa lama?
ReplyDelete