Baik, kali ini saya akan bercerita edikit tentang pengalaman saya
pulang kampung dari Lampung ke Semarang. Ini sudah cerita lama, eh maksutnya
sudah lama dan baru akan saya ceritakan kali ini. Sudah dua tahun lebih.
Ceritanya seingetnya saja. Sebenarnya buanyak sekali ceritanya, tapi sepertinya
buanyak juga yang terlupa. Semoga masih bisa jadi sebuah cerita.
Ceritanya begini mbak… (ala-ala kismis RCTI, yang masih muda gak
usah ketawa mengejek). Saya sudah hidup sendiri (ya termasuk “mencuci sendiri”)
sejak istri pindah dulu ke kampung halaman karena sudah pindah dinas PNS
(Alhamdulillah jadi PNS daerah sendiri). Namun itu sebenarnya mau gak mau
memberi dampak pada kelangsungan hidup saya. Dari proses mutasi yang tidak bisa
ditebak, saya tidak bisa prepare dulu untuk mendapat pekerjaan di sana
(semarang). Soalnya pernah sudah dapat kerja tapi malah proses mutasi masih
lama, akhirnya ya saya lepas dan hingga hari mutasi dinyatakan paripurna saya
justru belum mendapat kerjaan di sana. Walhasil ya itu tadi, saya menyelesaikan
tugas saya di Lampung dalam waktu sebulan dan terpisah dengan anak istri
(hiks.. lebay amat padahal ma aseek… eh). Dan setelah “menduda” selama sebulan,
tibalah saatnya saya pulang ke kampung halaman. Dan pastinya dengan semua
barang perabotan rumah yang kudu “dibereskan”.