Bus Putera Mulya |
Saya sebenarnya adalah anak desa yang kebetulan diberi keberuntungan untuk dapat mengenyam pendidikan sampai sarjana. Saya menempuh pendidikan Strata 1 Saya di salah satu Universitas terbesar di Semarang. Di Universitas yang diberi nama Universitas Diponegoro. Namun bukan itu yang akan saya tulis pada posting kali ini. Saya hanya ingin berbagi saja bagaimana mencapai Kota Semarang dari Desa Ngluwak tanah kelahiran saya yang berkecamatan di Jatipuro Kabupaten Karanganyar.
Rute Bus Putera Mulya |
Bus Solo - Karanganyar (Nyampe Tawangmangu) |
Dari Ngluwak saya diharuskan untuk ke Jumapolo (salah satu kecamatan di Kabupaten Karanganyar juga) dulu untuk dapat naik bis hingga Solo. Karena dari desa Saya Ngluwak tidak ada angkot yang selalu stand by, maka biasanya saya minta diantarkan pake motor sampai Jumapolo. Sampai sana saya dapat memilih naik bis ke arah Karanganyar kemudian dilanjutkan ke Solo atau pilih bis dari Jumapolo langsung ke arah Solo. Saya selalu pilih bis yang langsung tanpa singgah di Karanganyar. Selain saya males untuk pindah bis, saya memang sudah terbiasa dengan bis yang bernama "Putera Mulya" ini. Walaupun sebenarnya ga ada selisih biaya (Terakhir kira-kira lebaran kemaren 8K IDR), namun dengan perbedaan kebiasaan dan kepraktisan saya pilih bis yang mempunyai rute Solo - Wonogiri via Karanganyar (Tasikmadu) tersebut. Bis dengan warna cat yang 'selalu' merah ini dipastikan pulang kandang setiap pukul 5 sore. Jadi jam 5 sore adalah keberangkatan terakhir bis ini dari Maupun Wonogiri. cmiiw.
Bus Safari 'Cat Baru' |
Bus Safari 'Cat Baru Versi ke 2' |
Bus Safari Cat 'Jadul' |
Dari Ngluwak sampai Solo dengan cara tersebut kira2 dapat ditempuh dengan waktu kurang lebih 2 jam. Yah lumayan lah naik bis non AC sejam lebih (tidak ada bis AC ke arah Jumapolo). Sesampainya di Solo (Terminal Tirtonadi) yang sangat terkenal karena dijadikan judul lagu artis campursari lokal "Didi Kempot", saya menuju pul bis Solo - Semarang. dari pul bis Jumapolo lurus saja ke arah barat sampai mentok kalau tidak ngerti tanya saja petugas terminal. Disana sudah nongkrong bermacam-macam bis yang ke arah Semarang. Dari yang AC hingga non AC. Namun yang paling banyak adalah bis dengan tulisan "Safari" atau "Taruna" pada bodinya. Memang bis-bis tersebut adalah bis dengan jumlah paling banyak melayani rute Solo-Semarang. Selain bis tersebut, ada pula bis dengan nama "Shantika", "Muncul", "Rajawali", dan lainnya (mungkin ada yang lebih ngerti dari saya monggo dishare juga). Tinggal pilih yang AC atu non AC, naik dan nikmati perjalanan kurang lebih 3 jam. Bis Solo-Semarang ini melewati Kartasura, Boyolali, Ampel, Salatiga, Ungaran, hingga sampai terminal Terboyo di Semarang dengan tarif 20K IDR untuk AC dan 14K IDR untuk non AC (tarif terakhir sekitar beberapa bulan yang lalu). Saya sih biasa pake yang AC. Selain nyaman dan lebih cepat, selisih 7K IDR rasanya terbayar dengan segala kenyamanan. Kalau ingin menuju UNDIP (Universutas Diponegoro) turun saja di terminal Banyumanik atau Halte Sukun dilanjut naik bis lagi atau angkot ke arah patung Diponegoro (Ngesrep). Di sekitar patung sudah menunggu angkot ke arah Tembalang. Namun jangan sampai lebih dari jam 9 malam, karena angkot sudah pada pulang kandang.
Bus Muncul (Solo-Semarang) |
PO. Shantika |
Bus Rajawali (Mau Masuk Tirtonadi) |
Oke sodara-sodara semoga sharing saya kali ini bermanfaat. Itu semua perjalanan ngeteng. Kalo mau naik Motor atau mobil oke saja. Asalkan sebelum berangkat berdoa dulu dan tentunya 'safety rading' yak...
Regards,
waw
Advertisement
Link terkait :
http://cucuk-lampah.blogspot.com/2012/01/solo-semarang-solo-my-another-short.html
http://cucuk-lampah.blogspot.com/2012/01/sebuah-desa-bernama-ngluwak.html
enakan nae motor ujan2.... dua kali begitu siiiih.. haha
ReplyDeleteTapi hidung langsung melerrrr....
ReplyDeletenice info...
ReplyDeletehttps://ittelkom-sby.ac.id/