Well, dua huruf didepan yang kemaren
saya pake sekarang sudah tanggal kembali. Yup saya sudah merasakan cukup baik
saat ini. Setelah kemaren sempat mengalami hal yang membuat persepsi kepadapuskesmas dan RSUD semakin negative, sekarang saya sudah agak lega karena
tujuan utama saya yakni mencabut gigi geraham saya sudah terlaksana. Dan sesuai
rencana sebelumnya, eksekusi pada si molar 1 berjalan dengan mulus di klinik
Dokter Netty. Nah berikut ulasan pengalaman pertama saya mencabut gigi geraham.
Muka Jiper sebelum masuk klinik |
Sebenarnya saya sungguh sudah siap
lahir dan batin untuk mencabut gigi yang sudah berkali2 membuat susah tidur
itu. Menjelang hari h perencanaan pencabutan gigi, saya iseng mencari artikel
tentang pengalaman orang mencabut gigi (maklum kan baru pertama kali akan mengalami).
Namun bukannya semakin menjadikan saya semakin tegar dan yakin untuk terus
maju, saya malah tambah jiper setelah membaca beberapa artikel. Tapi apapun
yang terjadi saya akan tetap maju terus pantang mundur.
Berusaha menenangkan diri |
Sore menjelang petang berangkatlah
saya ditemani my huni untuk pergi ke klinik doktyer Netty. Namun sebelum ke
TKP, berhubung my huni lagi berbahagi dengan perayaan hari lahirnya, ia pun
mengajak makan malam di salah satu rumah makan tersohor di Bandar Lampung.
Rumah Makan Kayu yang terletak di Jl. Arif Rahman Hakim tersebut juga merupakan
tempat makan malam sewaktu saya merayakan hari jadi. Mengenai Rumah kayu bisa
kita ceritakan pada artikel lain. Puas makan sampai perut teras penuh, kami pun
langsung mengarahkan distro ke daerah teluk betung tempat dokter Netty membeuka
praktek klinik poli gigi.
Relax meski duduk di jok panas |
Jantung masih ‘sedikit’ berdegup
seakan menyambut pengalaman pertama ini. Antri satu pasien, langsung dapat
giliran. Wew ternyata bu dokter masih inget dengan kita (baca saya dan my huni;
karena saya meminta my huni untuk ikut masuk memberi spirit moril.. hehe). Bu
dokter pun kemudian mempersialken saya duduk di jok panasss.
dokter sedang periksa gigi |
“Gimana masih sakit giginya?” tanya
dokter dengan suara renyah.
Saya pun langsungmenjawab “Sudah ga
sakit dok.”
“Gimana, sudah siap mau dicabut?”
tanya dokter seraya mempersiapkan senjata.
“Kalo memang sudah takdirnya
waktunya, saya siap dok.” Jawab saya.
“Sakit ga?” tanya dokter sambil
mengetok berkalio2 oknum gigi saya yang mau dicabut.
“Ada rasa tapi ga sakit dok.” Jawab
saya dengan kesulitan karena mulut yang masih nganga.
“Yaudah cabut sekarang saja ya? Kalo
ditunda2 ntar malah sakit lagi..” cerocos dokter namun masih dengan suara yang
enak di telinga.
“Oke dok saya siap”…
pasrah dengan apa yang dilakukan dokter |
Sang dokter itu pun mempersiapkan
obat suntik intuk membius area gigi yang mau dicabut nantinya. Suntikannya
berbeda dengan suntikan pada umumnya. Bentuknya agak gede sperti ada logam
gitu, jarumnya kuecil namun tidak lurus dengan gagang suntikan. Setelah mangap
lagi cus.. cus.. cus.. (sekitar 3-5 kali) pada gusi, saya disuruh kumur. Dan
sisa obat suntuk yang menetes atau muncrat ke mulut rasanya sungguh amat sangat
pahit sekali. Hampir muntah karenanya.
congkel, korek, bahkan ketok gigi adalah rutinitas dokter gigi |
Sekejap setelah itu dokter mengetok
si Molar 1 kembali seraya bertanya sakit atau tidak. Mendengar jawaban saya
tidak sakit, Bu dokter mengambil alat yang menyerupai tang. Wuih… ngeri
mengingat tang yang digunakan para mekanik untuk mencongkel/menarik baut yang
membandel.
“Asisten, tolong pegangin!” kata
dokter kepada asistennya. Dan sang asisten pun memegang rahang bagian bawah
saya. Dan sekejap saja krek… dokter menunjukkan hasil tambangnya tepat di muka
saya. Yup si molar 1 yang jasanya tiada tara itu pun lepas dari singgasananya.
Kumur, sumpal kapas, dan selesai. Prosesi yang menegangkan itu pun berakhir
dengan sukses. Saya rasa ga ada 15 menit durasi yang dibutuhkan. Yang jelas
cukup lega sudah mencabut gigi yang kalo kumat membuat pusing kepala itu. Daan my huni ternyata sibuk mengabadikan momen2 menegangkan tersebut.
Gigi geraham yang masih hangat nangkring bersama tools dokter gigi |
Kalo ditanya sakit tidak sih cabut
gigi itu? Oke saya jawab per tahap ya…
- Saat penantian menjelang prosesi, lumayan sakit hati dan jantung (psikologis)
- Saat di suntik bius pra pencabutan, relative tidak sakit (lebih sakit suntikan bokong)
- Saat pas di cabut, Tidak sakit (menurut saya lebih sakit saat disuntiknya).
- Pasca
pencabutan, tidak sakit sampai keesokan harinya.
si molar 1 sukses terangkat dari sarangnya |
Yah, sempet nyesel juga sih kenapa
sampai mengalami pencabutan gigi, padahal untuk kebersihan gigi saya paling
tidak sikatan 2 kali sehari. Tapi sepertinya penyebab geraham saya bolong
adalah semenjak remaja saya suka mengkorek2 sela gigi dengan alat apapun yang
saya jumpai disaat ada sisa makanan hinggap disana. Karena aktivitas tersebut sering
saya lakukan, saat kuliah saya merasakan gigi tersebut berlubang. Kini molar 1
bagian kiri atas saya sudah tiada. Molar 1 kanan atas saya juga berpotensi
berlubang. Namun syukur kata dokter masih bias ditambal. Jadi bagi kalian
semua, lebih baik menjaga apa yang sudah kita punya. Rutin periksa gigi
walaupun tidak ada keluhan adalah salah satu cara untuk mencegah terjadinya
hal2 yang tidak diinginkan pada gigi kita di kemudian hari.
Peristiwa bersejarah tersebut yang telah diabadikan menjadi sebuah video oleh my huni...
Diatas merupakan video sampai dengan proses penyuntikan sebelum dicabut
Dan satu lagi video diatas merupakan proses pencabutan gigi geraham
Semoga berguna,
Advertisement
Regard,
Waw
Link terkait :
Pengalaman mengecewakan di poli gigi puskesmas dan RSUD
Yang harus dilakukan pasca cabut gigi
RS Mata Permana Asri (satu-satunya di Bandar Lampung)
Yang harus dilakukan pasca cabut gigi
RS Mata Permana Asri (satu-satunya di Bandar Lampung)
Jangan sungkan untuk meninggalkan
ketikan di kolom komentar ya gan…
kok ngweri gan...
ReplyDeletega kok gan kelihatannya aja ngeri... the real is not like what we see (baca: ga sakit)... kalo ga kuat, jangan lihat gigi yang udah dicabut...
Deletepicturenya agak DP...:ngeriii
ReplyDeleteDP ma asoy kagak ada ngeri-ngerinya.. haha
Delete*DP=DewiPersik
Bang, setelah geraham dicabut masih ada keluhan gak bang...? Trus berpengaruh gak sama penglihatan...?
ReplyDeletealhamdulillah tak ada keluhan gan, luka tak langsung kering memang biasa. penglihatan saya juga masih seperti sedia kala.
DeleteThx infonya
ReplyDeletesama2 terimakasih kunjungannya
DeleteGiginya tumbuh lg ga gan
DeleteGak lah gan. Kan gigi gigi tetap. Kalo mau ya paling pasang gigi palsu. Hehe
DeleteBiaya untuk konsul berapa bang?? Bisa ngga klo dateng langsung cabut gigi??
ReplyDelete