Sempat tersentak ketika melihat di head line sebuah surat kabar harian. Sebuah truk mengangkut motor baru dibakar oleh seseorang di pinggir jalan. Truk mengangkut sebanyak 60 motor Honda baru gres. 60 motor itu tipe motor bebek Revo dan Supra X itu ludes tak bersisa bersama truknya. Bagaiman kejadian itu bisa terjadi? Kok bisa? Orang stres mngkin yang melakukan hal itu tanpa alasan yang jelas. Menurut berita yang ditulis dalam surat kabar itu, seseorang nekat membakar motor2 baru itu dikarenakan terbakar emosi.
Kejadian itu
terjadi di jalur lintas timur (Jalintim) kawasan Moro-Moro, Register 45 Sungaibuaya,
Kabupaten Mesuji LAMPUNG, Selasa (10-7), sekitar pukul 04.30. kejadian itu
terjadi sesaat setelah sang sopir truk dibangunkan oleh pengendara PANTHER
karena mobilnya terhalang truk ketika akan meninggalkan warung makan setealh
istirahat makan. Sopir truk itu pun memindahkan truknya. Namun pada saat
mundur, tak sengaja pemilik mobil PANTHER itu tesrempet sehingga tangannya
berdarah. Tak terima dengan ‘ketidaksengajaan’ yang diakukan sopir truk bahkan
dengan permintaan maaf dan tawaran untuk pergi kepuskesmas, pemilik mobil itu
menendang sang sopir truk tepat didadanya beberapa kali.
Saat akan emlanjutkan perjalanan untuk membawa 60 uni
motor Honda ke Pekanbaru, sopir truk itu melihat truk bersama muatannya sudah
dilahap si jago merah. Karena tidak ada yang membantu, maka tidak ada yang
tersisa dimakan api. Bahkan saat sopir berusaha memadamkan api, pemilik mobil
yang terkena insiden tadi mengambil pisau yang ada di mobilnya. Karena takut,
sang sopir berlari menuju Polsek terdekat untuk mendapatkan perlindungan. Sampai
saa ini kasus sudah ditangani kepolisian setempat.
Well, berdasar kejadian diatas, sungguh sebuah emosi yang
tidak terkontrol pasti akan mengakibatkan kerugian yang tak terduga. Coba dihitung
berapa kerugian yang ditanggung akibat pelaku pembakaran. Bahkan emosi datang
hanya karena ketidaksengajaan dan kata maaf sudah terucap. Bayangkan saja jika
sopir truk melakukannya dengan sengaja dan justru menantang pemilik mobil. Waduh...
bisa2 perang suku bisa terjadi lagi. Kontrol emosi sangat diperlukan, apalagi
kalo kita mengaku sebagai manusia yang beradab.
Semoga berguna...
Regards,
waw
wuih makin ngeri aja Mesuji ni!!
ReplyDeleteiya bro, budaya 'senggol bacok' semakin menjamur saja.
Deletecerminan masyarakat kurang berpendidikan.. bukan lagi anak-anak tapi orang dewasa yang seharusnya membericontoh pun sudah tak memiliki wawasan berpikir jernih..
ReplyDeletepatut di pertanyakan,, inikah budaya timur?? inikah orang indonesia yang terkenal ramah?? sifat inikah yang harus kita wariskan??
Lingkungan yang paling berpengaruh bro
DeleteHmmm..emosi yg tk terkendali,
ReplyDeleteMemang satu hal yang paling susah dikendalikan adalah EMOSI gan...
Delete