Segmen motor sport
kering. Inilah yang pantas kita sematkan pada kategori motor sport berkubikasi
150 – 250 CC. Yup, memang pertumbuhan penjualan pada segmen ini sangatlah jauh
berbeda ketimbang prospek motor sport 150 CC. Namun survive dari pabrikan untuk
tetap melstarikan segmen ini patut diapresiasi. Terlihat jelas bahwa pabrikan
otomotif roda 2 tidak ingin segmen ini punah. Line up Honda dengan Tiger dan
Yamaha dengan Scorpio nya memastikan segmen ini akan tetap terpelihara. Terus
apa saja yang menjadi catatan pada kategori yang sangat segmented ini? Mari
kita bedah.
Pricing yang tidak
terpaut jauh membuat kedua motor ini selalu disandingkan sebagai peseteru
abadi. Meskipun kubikasi mesin diantara keduanya tidak lah sama, namun tetap
saja membentuk opini bahwa Tiger adalah satu segmen dengan scorpio. Dilihat
dari penjualannya pun dari tahun ke tahun menunjukkan penurunan. Kepopuleran
level dibawahnya menjadikan market share pada level ini semakin tergerus. Tiger
selalu keluar menjadi pemenang duel karena penjualan nya konsisten diatas
rivalnya scorpio. Mungkin inilah segmen motor sport yang masih menjadi
kebanggaan pabrikan sayap ngepak. Kekalahan telak di segmen 150 CC namun masih
bisa menepuk dada untuk segmen level kubikasi diatasnya.
Yang masih menjadi
teka-teki pada duel Tiger vs scorpio ini adalah apa yang membuat Tiger menang,
atau sebaliknya apa yang membuat Scorpio kalah? Kita coba lihat dari perbedaan
keduanya yang paling ketara. Kubikasi mesin. Yamaha mencangkokkan kubikasi
mesin yang lebih besar daripada mesin Tiger. Tiger 200CC dan Scorpio 220CC. Hal
tersebut tidak lalu menjadikan scorpio lebih diminati daripada Tiger. Bahkan
sepertinya uara tiger lebih ngebut dari pada Scorpio sudah tertanam di opini
kebanyakan orang. Dan memang ngebut tidak selalu linier dengan kubikasi mesin. Ataukah
yang ada di balik duel ini adalah masalah desain. Meskipun pabrikan sudah
memoles gacoan berkali-kali namun pilihan tetap di tangan masyarakat. Karena
memang alasan desain sungguh sangat relative adanya. Atau kah karena RDB alias
cakram belakang yang disematkan pada Tiger sehingga membuat tampilan Scorpio
lebih inferior? Entahlah.
Tiger punya lebih
banyak komunitas. Mungkin inilah yang menjadi alasan unggulnya atas Scorpio.
Nama besar Tiger yang lebih ‘Legend” sepertinya juga menjadi alat dongkrak
tersendiri untuk meningkatkan penjualan. Terlebih lagi pamor Honda yang
menaunginya, sudah pasti punya porsi tersendiri dalam mensupport penjualan. Sepertinya
ini memang segmen yang nanggung. Diatas 150 dan di bawah 250. Premium belum
entry level sudah enggak. Jadi bingung juga memposisikan nya. Namun apapun itu
yang jelas eksistensi segmen nanggung ini masih terjaga hingga sekarang walaupun
terus menunjukkan gejala penurunan. Kalo bisa jangan sampai lah segmen ini
hilang suatu saat nanti. Semoga berguna…
Advertisement
Regard,
Grafik : mbah Edo
Update :
- Scorpio lebih advance dalam suspensi. Shock breaker belakang csorpio sudah monocross yang disinyalir lebih lembut terasa pada bokong ketimbang Tiger.
- Tutup tangki Tiger masih menggunakan model konde alias njendol yang mengurangi aura tampilan sport. Sedang scorpio sudah mengaplikasikan model flat pada tutup tangki bensinnya.
Tapi ini memang desain motor yamaha paling jelek menurut ane
ReplyDeletePadahal YIMM udah jungkir balik memficelift loh gan... hehe
DeleteIMHO. Tiger untuk stop and go sangat nyaman sekali, untuk menghajar trek pegunungan juga lebih tangguh dari Scorpio. Scorpio di tanjakan atau posisi stop and go tenaganya terlalu beringas, sehingga badan lekas capek.
ReplyDeleteSecara desain, Tiger adalah desain yang overlasting dan elegan, beda dengan scorpio yang lebih ke sporty. Segmen 200cc tentu bukan sembarang segmen pasar, bisa dibilang segment khusus yang tentu apabila membelinya akan berpikir seribu kali.
di tahun mendatang kabarnya Yamaha akan mengeluarkan sport 250cc berfairing, sayang sekali Fazer yang digadang-gadang menggantikan model/desain Scorpio lawas, malah gak muncul, malah muncul NSZ225 yang sekarang. Walau dari segi desain menarik, namun menurut penerimaan orang banyak desainnya gak menarik karena diluar mainstream.
Honda sudah membaca pergerakan ini, dengan menganaliasa pasar naked bike, dengan menggunakan engine CBR 250.(saya disurvey soalnya :mrgreen: ). Mari kita tunggu perang berikutnya di segment motor sport 200cc ketas ini. Siapa yang bakalan menang kembali..
Mantrab sekali pencerahannya gan.
DeleteBiasanya link yang ditempel, ini langsung artikel. hehe mantab dah bro...
btw tengkyu atas kunjungannya
menghajar trek pegunungan justru pio dengan torsi yg lebih besar lebih tangguh dari tigi.
Deletetorsi dan power pio lebih besar dari tigi, trek lurus kek, tikungan, tanjakan kek tetap lebih baik pio.
Deletesetuja.. tapi mungkin dari segi kenyamanan (posisi berkendara) lebih enak numpak macan daripada kalajengking. cmiiw
Deletenamanya mongtor sama2 cuman 1 silinder tentu gak senyaman v twin apalagi yg 6 silinder, posisi berkendara juga sama2 kelas sport turing, cuma monocross pio lebih nyaman menghajar bumpy road/semi off-road dan handling juga lebih mantap ketimbang double shock tigi.
Deletecuman permainan kata saja "tenaga pio terlalu beringas" = mesin responsif dan tangguh gak lemot, which is good for adventure bike.
"tiger untuk stop n go nyaman sekali" = mesin gak responsif.
kira2 demikian.
Namun sayangnya Tigi lebih membahana daripada Pio Gan.. Kayaknya gaung Tigi lebih cetar daripada Pio... cmiiw
Deleteinilah yg membedakan pecinta merek dengan orang yg benar2 ngerti motor. rata2 pengguna tiger pecinta merek honda, rata2 pengguna scorpio paham dengan seluk beluk motor. bagi pecinta merek kalo sudah jatuh cinta, tai kucing pun rasa coklat.
ReplyDeletebagi yang ngerti seluk beluk motor kalo sudah jatuh cinta, coklat malah rasanya tai kucing. Hehe : P
Deleteyg salah jatuh cintanya bos, yg ngerti motor gak pake cinta buta lebih mengandalkan logika.
Deletecinta adalah emas, emas adalah kuning, kuning adalah ... hehe
DeleteBenul sekali itoe, utk pecinta adventure mmg Yamaha Scorpio adalah motor yg nikmatt, terutama bila hobinya mblasuk2 ke daerah yg masih "perawan" (baca, hancur) jalanannya.
DeleteAdapun utk yg seneng komuter pake motor sport yg nyaman dan adventure antar kota, sejak ada Bajaj Pulsar series, Tiger mah udah jelas jyadul masuk kotak ga ada keunggulannya.
Komparasi di artikel ini sebenarnya kurang obyektif, karena tdk memasukkan Bajaj Pulsar 220 F yg jelas2 merupakan "best value" di segmen nya tsb.
komparasi emang dibikin 1 lawan 1 gan, biar terasa head to head nya..
DeleteEMANG NYA PULSAR MASUK KATEGORI MOTOR YA?
DeleteWKWKKWKWKWK GW KIRA SEPEDA GUNUNG
PADAHAL SI JAOS INI YG PENCINTA MERK AKA FANSBOY YAMAHA,CUMA DIA GA NYADAR AJA KALO DI FANATIK MERK,BAHAYA ORANG SEPERTI INI KALO JADI PEMIMPIN BISAA JADI DIKTATOR,SELALU MEMAKSAKAN KEHENDAK NYA .
DeleteJAOS..JAOS ...KETUA FANSBOY Y
ckckck... jaos memang sungguh penomenal
DeleteKalo 200cc nanggung lantas 150cc dan 125cc???
ReplyDeletemaksutnya nanggung itu masuk segmen 150CC ketinggian. Masuk kelas 250CC juga kurang advance. begono gan
DeleteSebegok-begoknya mekanik pasti tahu. There's no replacement for displacement. Cape deh...
Deletesorry, it's in the humble of common people opinion.
Deleteterimakasih atas kunjungannya gan..