Ini adalah spontanitas. yup, Sholat Eid setahun sekali musti di masjid yang gimana gitu. cari sensasi baru. beda kalo di tanah kelahiran, sholat eid ya di masjid dekat rumah. suasananya sangat kerasa. maklum, anak perantauan ya kudu begini. Mau ke masjid Baiturahman, sudah pernah dan parkirnya wedan kalo gak pagi pagi datangnya. Jadilah pilihan jatuh ke pada Masjid Islamic center Kota Bandar Lampung. Selain masih radius dalam kota, rasa-rasanya melihar nama yang di sandang memang patut untuk diperjuangkan.
Terletak di daerah rajabasa (yang terkenal dengan terminal angkernya), masjid ini terletak memang di tengah-tengah kawasan Islamic center Kota. dari kejauhan terlihat masjid yang besar dengan arsitektur yang anti maistream khas masjid-masjid pemerintah atau yayasan2 besar. namun ekspektasi saya langsung turun kala kaki menginjakkan batas suci. kesan masjid besar masih terasa, namun kesan minim perawatan juga sangat kental sekali. bangunan2 di sekitar masjid sudah banyak termakan usia dan tidak terlihat kinclong seperti kebanyakan masjid sekelasnya. interior juga masih menyiratkan desain yang unik dan waw, namun di sisi lain juga menyuratkan kesan tak terawat.
makmum cukup banyak, buktinya sampai digelar karpet hingga ke bagian luar masjid. tidak pelak memang ini masjid menyandang nama besar.
saya tahu masyarakat sangat berharap dengan taji masjid ini. potensi kegantengan masjid ini bisa jauuuuh lebih tinggi dari yang sekarang (saat say sholat eid banyak tahun yang lalu). jika saja perawatan maksimal, pasti masjid ini pun akan ganteng maksimal. kalah telak lah ariel ma. semoga pemerintah yang punya wewenang dan tanggung jawab sadar akan hal ini. dan semoga saat ini masjid Islamic Center Bandar Lampung sudah come back. saya tidak bisa cek karena saya sudah tidak tinggal lagi di kota tapis. bagi anda yang tahu kondisi Masjid itu, mohon sepatah dua patah di kolom komentar. semoga berguna..
Regards,
waw
No comments:
Post a Comment