Semenjak dapat impresi dari KUBE saya mulai menyukai Earbud. Saya beli earbud BENJIE ini sebagai pengganti KUBE yang konon terkena musibah imba. Kenapa saya melirik earbud ini? Pertama tentunya adalah murah. Hanya 35 ribu sudah dikasih bonus case earphine zipper. BENJIE juga termasuk merek yang banyak diperbincangkan di kalangan audio kere hore. Pasti hasilnya tidak akan mengecewakan. Impresi dari kebanyakan orang pun jarang yang negatif untuk earbud ini. Tapi bagaimana sebenarnya earbud Benjie ini? Worth untuk dibeli?
Sebaiknya sebelum masuk ke BENJIE kita tahu dulu apa itu earbud. Earbud adalh jenis earphone selain IEM. Kalo IEM masyuk ke lubang telinga, sedangkan Earbud hanya nyantol atau nempel di lubang telinga. Ada kelebihan dan kekurangan nya masing masing. Kalo IEM keuntungannya suara fokus tersembur ke lubang telinga dan suara dari luar tidak mudah masuk tapi kekurangannya bisa bikin budeg alias tidak mendengar alam sekitar. Misal lagi dengerin musik tapi emak lagi manggil pasti gak denger, auto tampol deh. Sedang earbud soundstage rata2 lebih baik dari pada IEM karena ukuran driver yang lebih besar. Dengerin musik tapi emak pangil juga masih kedengeran. Tapi fokus suara tidak sebaik IEM dan suara dari luar kadang suka mengganggu kualitas suara.
Baik sekarang kita masuk ke BENJIE. Benjie dikenal karena DAP (digital audio player) nya yang murah namun bersuara oke. Earbud benjie ini biasa disertakan dalam paket penjualan DAP. Jadi jangan memandang rendah dulu tentang earbud benjie ini.
Kita mulai di build quality. Pertama pegang earbud ini kesannya lumayan solid. Kabel nya terutama. Berbanding terbalik dengan KUBE. Kuat tidak dan mudah kusut. Jacket nya berbahan karet yang bagus. Panjang nya 1 m dengan bentuk splitter biasa namun berkualitas bagus. Jack nya lurus dan sudah berlapis warna emas. Housingnya sama sama kuat nya dengan KUBE. Namun ini lebih unik dengan warna abu-abu dan branding BENJIE hitam di sisi tulang housing. Overall build quality nya tidak bisa dianggap remeh. Meski murah tapi dibuat dengan sangat niat. Oiya, earfoam alias foam kuping nya kerasa cukup tipis dan kurang emfuk jika dipakai. Ganti dengan after market akan lebih naik.
Lanjut ke impresi suara. Bassnya ada namun tidak tebal dan cukup terkontrol. Mid atau vocal nya agak mundur tapi masih nyaman dan harmonis. High atau trebel nya terasa lembut dan tidak menusuk telinga. Tidak ada yang paling dominan di salah satu sektor. Malah justru cenderung powernya agak kurang karena butuh volume cukup besar untuk mendapat suara yang mantab. Namun begitu earbud ini masuk ke kategori enak. Meski murah suaranya tidak lah ecek ecek. Krenyes nya ada, bass nya tidak tenggelam, dan vocalnya basah namun tidak dominan. Overall oke namun karakternya kurang karena tidak ada yang dominan di salah satu sektor.
Apakah worth untuk dibeli? Worth kok gan. Hanya saja kalau ada dana lebih bisa nyari kube atau earbud di atas 50k. tapi untuk pemula jelas earbud ini akan menyajikan suara yang sangat baik. Dibanding earphone bawaan smartphone sejutaan atau bahkan 2 jutaan, saya berani bilang ini lebih bagus. Lalu apa BENJIE ini bisa menggantikan KUBE yang imba kemarin? Jawabannya untuk mendengar musik sih sudah oke tapi kalo kualitas jelas menang KUBE. Jadi saya merasa belum cukup puas karena KUBE ke BENJIE adalah downgrade. Akhirnya saya hunting earbud yang cukup oke. Apa itu? Next posting ya... semoga berguna
Disclaimer : impresi diatas bersifat subjektif. Semua berdasar pada kuping, otak, dan hati saya. Lubang kuping tiap orang berbeda, isi otak orang berbeda, dan hati nurani setriap orang berbeda. Saya bilang bagus belum tentu baik pula bagi anda. Intinya percaya sama kuping, otak, dan hati nurani anda sendiri. Impresi ini hanya bisa menjadi sedikit referensi anda sebelum membeli.
Regards
waw
No comments:
Post a Comment