Setelah membaca artikel mas iwb (Honda
kuasai 64 % pasar injeksi), saya langsung teringat akan perjuangan 2
pabrikan motor Indonesia itu dalam menjalani jalanan terjal nan curam untuk
mempopulerkan produk FI mereka. Ingat ketika Honda menggebrak tanah air dengan
produk motor FI pertama yang bernama Honda Supra X Injeksi? Sayang hasil yang
diharapkan tidak sesuai keinginan. Kemudian Yamaha latah dengan memperkenalkan
Vixion, motor sport masspro pertama Indonesia yang bermesin Injeksi. Dan,
ternyata hasilnya berkebalikan. Vixion menjadi raja motor sports Indonesia
hingga kini. Honda bisa dibilang sedikit dalam hal edukasi konsumen mengenai
FI. Yamaha juga tidak terlalu gencar memproklamirkan Injeksi pada Vixion. Fenomena apa
ini?
Saat regulasi pemerintah
yang mengharuskan produk kendaraan bermotor lolos standar emisi Euro 2, kedua
pabrikan itupun merubah line up mereka dengan mesin berpengkabut. Yamaha lebih
dulu mengeluarkan Mio-J untuk menggantikan Mio Smile, dan Honda menambah line
up mereka dengan Spacy FI. Seiring waktu beberapa line up pun berhasil
diperkenalkan ke khalayak. Sebut saja Soul GT, Jupiter Z1, Vario FI, Beat FI,
Mio GT, dan lainnya meramaikan pasar Injeksi tanah air. Yamaha semakin gencar
bahkan dibilang ngotot dalam hal edukasi konsumen tentang FI. Honda sendiri
bisa dibilang minim edukasi, namun malah giat dan ngotot dalam hal penjualan.
Hasilnya? Honda menguasai
pasar Injeksi Indonesia dengan torehan
64%. Minim koar-koar namun maksi hasil. Yamaha yang masih sibuk berkampanye
injeksi justru seakan melupakan penjualan mereka. Entah ini hasil sementara
atau hasil seterusnya. Mungkin yang paling tepat adalah kampanye jalan, jualan
tetep diprioritaskan. Yah, namun itu memang sudah menjadi differensiasi kedua
kompetitor itu. Nah, menurut Anda bagaimana? Penting jualan atau penting
edukasi? Semoga berguna…
Advertisement
Advertisement
Regards,
waw
Yang penting after salesnya gan
ReplyDeletesetuju brooo... after sales harus jadi prioritas
Deletehonda no.1
ReplyDeleteyamaha pasukan sakit hati
honda pasukan apa gan?
Deletebohong klo dibilang yamaha dibilang seakan melupakan penjualannya
ReplyDeleteibarat porsi
Delete90% power honda buat jualan, 10% untuk yang lain..
kalo Yamaha menggunakan 60% powernya buat jualan, 30% buat edukasi, 10 persen buat yang lain..
IMHO
Image sales yamaha itu identik dengan hanya ramah pada pembeli kredit sementara pembeli cash di cuekin....ya gitu jadinya penjualan pelan2 mrotoli. Honda juga ada sales yg berani main2 gitu tapi kalau diadukan ke customer care segera di tindak makanya gak berani terang2an mainnya....
ReplyDeletejd emang nya sales yamaha yg mau ny jual cash kalo diadukan ke customer care yamaha gak di kasih sanksi??? wkwkwkwk...kemana aja bro?
Deleteperusahaan sebesar Honda dan Yamaha pasti punya managemen yang mumpuni untuk mengurus masalah itu gan..
Deletenunggu NJMX injeksi,,,,
ReplyDeletehttp://septiyanayananjmx135.blogspot.com
mantabh... tapi yang keluar kayaknya vega injeksi duluan gan
Deletemngkin nunggu antrean,.
Deletesoalnya gak urut absen gan..
DeleteYg 1 jual merk yg 1 jual edukasi bro.
ReplyDeletewaduh... gak ada yang jualan motor yak..
Delete#tepokjidat
Semua punya kelebihan dan kekurangan
ReplyDeletehttp://otoradians189.blogspot.com/2013/04/yamaha-selangkah-lebih-maju-soal-iklan.html?m=1
memaksimalkan kelebihan itu kuncinya ya gan..
DeleteYamaha edukasi cape2, tapi selesai diedukasi belinya honda beat.. hahaha.. mirissss...
ReplyDeleteSepertinya perlu metode edukasi Hipnotis ya...
Deletehehe
inilah susahnya, gara-gara mio edisi pertama amat sangat boros, jadi pandangan orang, yamaha itu boros apapun modelnya, harga jual bekasnya, yamaha langsung jatuh,
ReplyDeletemembuktikan "mio sudah tidak boros lagi" kayaknya memang pekerjaan yg susah buat Yamaha
Delete