Tukang parkir. Memang jika dipikir
sekilas merupakan suatu profesi yang dipandang sebelah mata oleh banyak orang. Orang-orang
yang kurang berpendidikan, urakan, nakal, dan lain sebagainya adalah kebanyakan
orang berfikir tentang cerminan profesi tersebut. Sebenarnya tidak selalu
seperti itu. Namun background premanisme memang biasa membayangi tukang parkir.
Lebih dari pada itu sebenarnya dari dulu ada banyak sekali tanggapan dari masyarakat mengenai profesi sebagai tukang parkir. Coba kita bahas bersama…
Tanggapan Positif :
1. Memudahkan kita untuk memarkir kendaraan
1. Memudahkan kita untuk memarkir kendaraan
Yah memang tugas utama dari tukang
parkir adalah mempermudah proses pemarkiran kendaraan.
2. Mudah mendapatkan tempat parkir
2. Mudah mendapatkan tempat parkir
Bagi kita yang kurang mengerti
medan/area tertentu, tukang parkir tentunya sangat membantu jika bisa
mencarikan tempat kita untuk memarkirkan kendaraan.
3. Bisa bantu-bantu dan setidaknya ada yang jagain kendaraan
3. Bisa bantu-bantu dan setidaknya ada yang jagain kendaraan
Saat kendaraan sedang rewel, kita bisa mengandalkan tenaga
tukang parkir untuk membantu ala kadarnya. Dari pada tidak ada yang membantu?
Selain itu walaupun tidak dijamin aman 100%, namun setidaknya perasaan agak
sedikit tenang karena ada yang menjaga kendaraan kita
Tanggapan Negatif:
1. Jika ada kehilangan, tidak mungkin ada tanggung jawab
1. Jika ada kehilangan, tidak mungkin ada tanggung jawab
Yah walaupun menjaga
kendaraan yang diparkir, bukan berarti tukang parkir bertanggung jawab dengan
apa yang terjadi pada kendaraan kita. Anda bisa pikir berapa uang yang harus
ditanggung jika ada kehilangan motor atau bahkan mobil. Bahkan untuk kehilangan
barang seperti Helm tukang parkir tidak memungkinkan untuk menanggungnya. Jadi
resiko ditanggung penumpang pemarkir. Mungkin berbeda dengan tenaga
parkir professional seperti di mal, namun menurut saya, mereka juga tidak akan
menanggung kehilangan sampai 100%.
2. Tarif parkir sekate-kate
2. Tarif parkir sekate-kate
Kadang jika parkir tersebut bukan
resmi alias tanpa karcis parkir, mereka (tukang parkir) mematok harga parkir
seenak jidat. Sebaiknya kita tahu perda setempat tentang peraturan parkir
khususnya tariff maksimal parkir agar kita bisa membantah tukang parkir. Tapi
jangan terlalu ngotot, tukang parkir bisa bertindak di luar batas jika anda
keterlaluan mendebat. Keluh kesah sering datang dari pengguna motor. Tariff
parkir yang seenaknya dan selisih yang sedikit dengan tariff parkir mobil membuat
para biker memusuhi tukang parkir karena dirasa tidak adil. Selisih bayar gak
terlalu gedhe, tapi tukang parkir lebih memperhatikan (membantu memarkirkan)
pemarkir mobil.
3. Muncul saat minta bayaran, dan hilang saat diperlukan
3. Muncul saat minta bayaran, dan hilang saat diperlukan
Ini memang kelakuan tukang parkir
yang perlu dilempar bata. Saat kita kesulitan mencari tempat parkir, tukangnya
ga ada, namun saat kita udah mau keluar dari tempat parkir, terdengar suara
priwitan tanda tukang parkir meminta upeti. Beuuuh… Disempurnakan lagi jika
parkir udah dibayar, dan saat kita mau nyebrang jalan, tukang parkirnya
langsung menghilang ditelan kegelapan…
4. Mau sedetik atau sejam tetep kudu bayar
Saat memang berniat parkir sebentar, boncenger turun untuk membeli sesuatu (sebentar) dan kita pengendara motor menunggu manis diatas jok, mungkin tidak ada semenit kita nangkring disana, atau bahkan kita tidak sempat mematikan mesin, apa yang terjadi? KIta tetap diminta upeti untuk menebus sejengkal tanah yang dipijak roda kendaraan kita alias diminta bayar parkir. Aneh, motor hanya berhenti sebentar dan itupun siempunya tidak turun, tapi masih bayar parkir juga... #tepok jidat...
5. Tidak semua tukang parkir menguasai job desk mereka
5. Tidak semua tukang parkir menguasai job desk mereka
Sering kali kita temui tukang parkir
yang tidak bisa memberi aba-aba saat membantu memarkirkan mobil. Atau
menempatkan kendaraan kita pada tempat yang tidak semestinya (mis :tempat
dilarang parkir). Atau mungkin parahnya tidak tahu apa yang harus ia lakukan
alias plonga-plongo, yang ia ngerti
cuma pake pakaian parkir dan meminta uang parkir kepada orang yang memberhentikan
kendaraan di areanya.
6. Memanjakan kita sehingga kemampuan parkir jadi menurun
Ini berlaku untuk pengendara mobil.
Kita dituntut untuk bisa parkir mobil dimana saja tanpa bantuan navigator. Ini
untuk mengantisipasi jika kita berkendara sendiri dan tiada orang yang membantu
memarkirkan mobil. Nah, jika kita sering dibantu memarkirkan mobil oleh tukang
parkir, maka dijamin kita tidak akan ‘semakin pintar’ memarkirkan mobil
sendiri. Dan mungkin sebaliknya skil kita akan menurun.
Yah, pro kontra memang selalu ada.
Terhadap apun itu. Termasuk profesi tukang parkir. Nah, Ana sendiri termasuk
pro atau kontra? Atau mungkin ada poin yang perlu ditambahkan? Monggo berbagi
di kolom komentar. Semoga berguna…
Regards,
Waw
Advertisement
Advertisement
biasanya saya berikan uang yang lebih buat tukang parkir
ReplyDeletekalau harga seribu saya bayar yaa dua ribu.
sekalian buat besok biar ga bayar lagi... hehe
Deletekalau di madura, kalau ada rumah bagus maka kemnungkinan kerjanya sbb :
ReplyDelete1. pengepul besi tua.
2. bos ilegal logging
3. tukang parkir.
4. mafia lelang
5. bos di suatu instansi.
ini real bro.... krn wilayah kerjaku dulu mencakup madura dan harus ke kampung2 buat melakukan kerjaan rutin :(
This comment has been removed by a blog administrator.
ReplyDelete