visit on my page

Friday, December 28, 2012

Tanggapan Masyarakat Terhadap Tukang Parkir

Tukang parkir. Memang jika dipikir sekilas merupakan suatu profesi yang dipandang sebelah mata oleh banyak orang. Orang-orang yang kurang berpendidikan, urakan, nakal, dan lain sebagainya adalah kebanyakan orang berfikir tentang cerminan profesi tersebut. Sebenarnya tidak selalu seperti itu. Namun background premanisme memang biasa membayangi tukang parkir. Lebih dari pada itu sebenarnya dari dulu ada banyak sekali tanggapan dari masyarakat mengenai profesi sebagai tukang parkir. Coba kita bahas bersama…


Tanggapan Positif :

1. Memudahkan kita untuk memarkir kendaraan

Kok mirip Jokowi yak??? hehe
Yah memang tugas utama dari tukang parkir adalah mempermudah proses pemarkiran kendaraan.







2. Mudah mendapatkan tempat parkir

Bagi kita yang kurang mengerti medan/area tertentu, tukang parkir tentunya sangat membantu jika bisa mencarikan tempat kita untuk memarkirkan kendaraan.




3. Bisa bantu-bantu dan setidaknya ada yang jagain kendaraan

Saat kendaraan  sedang rewel, kita bisa mengandalkan tenaga tukang parkir untuk membantu ala kadarnya. Dari pada tidak ada yang membantu? Selain itu walaupun tidak dijamin aman 100%, namun setidaknya perasaan agak sedikit tenang karena ada yang menjaga kendaraan kita



Tanggapan Negatif:

1. Jika ada kehilangan, tidak mungkin ada tanggung jawab

Yah walaupun menjaga kendaraan yang diparkir, bukan berarti tukang parkir bertanggung jawab dengan apa yang terjadi pada kendaraan kita. Anda bisa pikir berapa uang yang harus ditanggung jika ada kehilangan motor atau bahkan mobil. Bahkan untuk kehilangan barang seperti Helm tukang parkir tidak memungkinkan untuk menanggungnya. Jadi resiko ditanggung penumpang pemarkir. Mungkin berbeda dengan tenaga parkir professional seperti di mal, namun menurut saya, mereka juga tidak akan menanggung kehilangan sampai 100%.

2. Tarif parkir sekate-kate

Kadang jika parkir tersebut bukan resmi alias tanpa karcis parkir, mereka (tukang parkir) mematok harga parkir seenak jidat. Sebaiknya kita tahu perda setempat tentang peraturan parkir khususnya tariff maksimal parkir agar kita bisa membantah tukang parkir. Tapi jangan terlalu ngotot, tukang parkir bisa bertindak di luar batas jika anda keterlaluan mendebat. Keluh kesah sering datang dari pengguna motor. Tariff parkir yang seenaknya dan selisih yang sedikit dengan tariff parkir mobil membuat para biker memusuhi tukang parkir karena dirasa tidak adil. Selisih bayar gak terlalu gedhe, tapi tukang parkir lebih memperhatikan (membantu memarkirkan) pemarkir mobil.

3. Muncul saat minta bayaran, dan hilang saat diperlukan

Ini memang kelakuan tukang parkir yang perlu dilempar bata. Saat kita kesulitan mencari tempat parkir, tukangnya ga ada, namun saat kita udah mau keluar dari tempat parkir, terdengar suara priwitan tanda tukang parkir meminta upeti. Beuuuh… Disempurnakan lagi jika parkir udah dibayar, dan saat kita mau nyebrang jalan, tukang parkirnya langsung menghilang ditelan kegelapan…





4. Mau sedetik atau sejam tetep kudu bayar


Saat memang berniat parkir sebentar, boncenger turun untuk membeli sesuatu (sebentar) dan kita pengendara motor menunggu manis diatas jok, mungkin tidak ada semenit kita nangkring disana, atau bahkan kita tidak sempat mematikan mesin, apa yang terjadi? KIta tetap diminta upeti untuk menebus sejengkal tanah yang dipijak roda kendaraan kita alias diminta bayar parkir. Aneh, motor hanya berhenti sebentar dan itupun siempunya tidak turun, tapi masih bayar parkir juga... #tepok jidat...

5. Tidak semua tukang parkir menguasai job desk mereka

Sering kali kita temui tukang parkir yang tidak bisa memberi aba-aba saat membantu memarkirkan mobil. Atau menempatkan kendaraan kita pada tempat yang tidak semestinya (mis :tempat dilarang parkir). Atau mungkin parahnya tidak tahu apa yang harus ia lakukan alias plonga-plongo, yang ia ngerti cuma pake pakaian parkir dan meminta uang parkir kepada orang yang memberhentikan kendaraan di areanya.








6. Memanjakan kita sehingga kemampuan parkir jadi menurun

Ini berlaku untuk pengendara mobil. Kita dituntut untuk bisa parkir mobil dimana saja tanpa bantuan navigator. Ini untuk mengantisipasi jika kita berkendara sendiri dan tiada orang yang membantu memarkirkan mobil. Nah, jika kita sering dibantu memarkirkan mobil oleh tukang parkir, maka dijamin kita tidak akan ‘semakin pintar’ memarkirkan mobil sendiri. Dan mungkin sebaliknya skil kita akan menurun.


Yah, pro kontra memang selalu ada. Terhadap apun itu. Termasuk profesi tukang parkir. Nah, Ana sendiri termasuk pro atau kontra? Atau mungkin ada poin yang perlu ditambahkan? Monggo berbagi di kolom komentar. Semoga berguna…
Regards,

Waw
Advertisement
-->

4 comments:

  1. biasanya saya berikan uang yang lebih buat tukang parkir
    kalau harga seribu saya bayar yaa dua ribu.

    ReplyDelete
  2. kalau di madura, kalau ada rumah bagus maka kemnungkinan kerjanya sbb :
    1. pengepul besi tua.
    2. bos ilegal logging
    3. tukang parkir.
    4. mafia lelang
    5. bos di suatu instansi.

    ini real bro.... krn wilayah kerjaku dulu mencakup madura dan harus ke kampung2 buat melakukan kerjaan rutin :(

    ReplyDelete
  3. This comment has been removed by a blog administrator.

    ReplyDelete

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

whats in your mind?