Uniknya Biker Indonesia

Mengapa saya mengatakan unik? Kebanyakan biker tanah air tidak suka dengan pakem. Memang bukan mayoritas sih, tapi bisa dikategorikan tidak sedikit. Keluar dari pakem pegimana? Yah, mereka (yang masuk kategori tersebut) tidak suka motor yang telah mereka boyong dari dealer, tanpa ada ‘perubahan’ 'sebelum mereka tunggangi. Yup benar, Anda boleh mengatakan bahwa mereka demen memodif motor. Mungkin dengan tujuan biar tidak kelihatan ‘sama’ dengan pengguna motor yang sama, atau biar tidak dibilang orang yang lugu, atau itu merupakan cerminan kreatifitas tanpa batas? Yang jelas diantara perilaku biker di seluruh dunia, mungkin penunggang motor di Indonesia menempati rangking tertinggi untuk masalah oprek mengoprek kuda besi.

Lihat saja, suara mulus nan halus yang keluar dari slongsong knalpot motor 4tak gres, dirombak menjadi dentuman yang memekakkan telinga. Padahal, imho biaya riset untuk meminimalisasi noise pada kendaraan tidaklah sedikit. Tengok juga bagaimana fairing-fairing yang terpasang rapi pun tidak diindahkan oleh para biker. Diprotol sedemikian untuk mendapat aura ‘lain’. Atau ban cacing yang diaplikasikan para alay, spion yang dianggap menciderai estetika, dan masih banyak lagi yang lainnya. Apa sebenarnya maunya biker Indonesia ini? Motor yang ekonomis nan modifiable (gampang dimodif) kah? Atau motor yang bising, body ceking dengan ban cungkring?

 

Menurut saya sih sah-sah saja merombak tunggangan agar lebih pede saat berlenggak-lenggok di jalan raya. Namun yang paling utama tentu jangan abaikan faktor safety alias keselamatan. Meskipun rupa motor merupakan cerminan pribadi empunya, namun mendandani tunggangan hingga mengancam keselamatan adalah tindakan yang sangat tidak bijak. Nyawa tidak bisa dibeli bro, nyawa juga amanat dari sang pencipta. Kalo Anda punya nyawa cadangan silaken, kalo Anda sidah siap menghadap yang kuasa monggo… semoga berguna…

 

Regards,

waw

Ilustrasi gambar : Google search