Memang kecelakaan bukanlah suatu
kesengajaan, namun dengan kedisiplinan tentu dapat diminimalkan. Mentaati peraturan
lalulintas adalah contoh gampang yang nyata. Sungguh miris, pelaku tabrakan adalah bocah
yang baru 15 tahun. Melihat umurnya, dapat dipastikan belum mendapat Surat Ijin
Mengemudi (SIM). Mengendarai Satria FU dengan kecepatan tinggi dikolaborasikan
dengan gaya riding ugal-ugalan, tentunya akan sangat membahayakan pengguna jalan lain. Lha ini
apesnya kok yang ditabrak polantas. Tepok jidat tenan. Korban tewas, dan pelaku
terluka parah.
Perilaku kebanyakan ABG sekarang
memang selalu membuat kita tepok jidat sambil mengurut dada. Masa pubertas seakan membuat
adrenalin dan darah muda mengalir begitu deras hingga jalan raya dijadikan
pelampiasan. Herannya kok para orang tua terkesan memberi lampu hijau atas apa
yang mereka lakukan? Justru mereka dengan bangganya mengajarkan buah hatinya
mengendarai sepeda motor ataupun mobil sebelum usia yang diperbolehkan. Memang
jaman sudah edyian. Tidak anak, tidak orang tua bertindak tanpa otak dan
pikiran.
Proteksi diri dan keluarga adalah
harga mati untuk yang satu ini. Penyesalan akan selalu datang setelah insiden terjadi.
Pengenalan riding yang safety sejak dini akan sangat berarti saat dia besar
nanti. Ini masalah kesadaran diri. Kalau
bukan kita, lalu siapa lagi yang akan peduli? Semoga berguna...
advertisement
Regards,
waw
wah parah iki
ReplyDeletehttp://sarikurnia980.wordpress.com/2013/10/12/saatnya-ganti-oli-si-kebo-2/
hooh gan banget
Delete#gayaalay