visit on my page

Friday, June 12, 2015

Preview Hotel Horison Lampung

Bandar Lampung, yang dulu termasyur sekali dengan julukan sejuta ruko, nampaknya akan berganti titel menjadi “BERJUTA HOTEL”. Betapa tidak, beberapa tahun terakhir ini kota yang terkenal dengan kain tapis tersebut bersolek besar-besaran. Banyak sekali hotel-hotel bermunculan bak jamur di musim hujan. Dari hotel budget hingga hotel bintang 5 dibangun di beberapa titik. Ada yang sudah beroperasi dan ada pula yang masih dalam proses pembangunan. Sebut saja hotel POP yang sudah mejeng di jalan Monginsidi, hotel 7th yang sudah nangkring di jalan dr ridwan rais, dan masih banyak lagi yang tidak saya sebutkan. Nah kali ini saya coba akan menampilkan beberapa gambar dari salah satu hotel terkenal yang baru muncul di kota Bandar Lampung. Yup, HORISON.
Meski jajaran pemerintahan negeri sudah melarang segala macam acara di hotel karena alasan budget, hal tersebut tidak mengurangi hasrat para developer untuk membangun hotel di tanah lada. Justru mereka seolah berlomba untuk segera menyelesaikan pembangunannya. Perusahaan swasta yang nampaknya juga latah menganut faham efisiensi pun sepertinya enggan untuk menghelat kegiatan-kegiatannya di hotel. Mereka lebih memilih tempat pertemuan atau hotel yang low budget. Pergerakan ekonomi dan mobilitas kota yang semakin trengginas mungkin menjadi alasan utama berdirinya hotel-hotel di Bandar Lampung. Sebagai ibu kota serambi sumatera pasti investasi ini akan mempunyai prospek yang menggiurkan ke depannya.



Horison salah satunya yang baru saja launching belum lama. Berdiri tegak di jalan kartini tepat di poros kota seakan memberi fengshui tersendiri. Konsep yang tidak terlalu megah bahkan hampir mirip hotel budget membuat hotel ini terkesan tidak neko-neko. Imho yang minim di bidang perhotelan, horison akan lebih sederhana jika dibanding sheraton ataupun novotel bahkan grand anugerah seklipun. Namun bangunan yang cukup tinggi menasbihkan hotel ini menjadi bangunan termegah di sekitarnya saat ini. Mari melipir ke bagian dalam. Tapi maaf saya tidak punya gambar kamarnya karena saya tidak datang untuk menginap di sana.. wkwkwk
 
Masuk ke plataran kita sudah disambut dengan ornamen lampung yang terkenal yakni siger. Bagian parkir (yang lupa saya jepret) cukup bagus namun sepertinya kurang luas. Hanya muat untuk tidak lebih dari 30 mobil. Kamar vs mobil tidak seimbang. Tapi mana mungkin semua penginap membawa mobil? Justru kebanyakan dari mereka tidak membawa mobil. Melipir ke bagian lobby. Kesan minimalis namun elegan terpancar dari sini. Jauh dari kesan besar dan mewah. Hanya ada beberapa tempat duduk dan tempat reseptionis di depan dekat dengan pintu masuk kaca.
 
Ada terdapat satu kolam renang di belakang lobby. Namun lagi-lagi kesan minimalis masih terasa disini. Kurang privat rasanya kalo ada banyak penikmat kolam renang yang nyemplung. Anda bisa memakai lift atau tangga manual saat naik. Aroma parfum kopi semerbak memenuhi ruangan lift saat saya masuk. Berbagai ruang disini nampaknya sengaja diberi nama yang diambil dari nama-nama kabupaten di propinsi lampung. Toilet cukup bagus dengan sisem siram elektrik otomatis yang membuat saya sebagai orang udik ini sukses kebingungan. Dan lagi-lagi kesan minimalis namun elegan saya rasakan.
 
 
Over all cukup exited saat masuk ke hotel ini. Namun kesan megah masih jauh. Entah ini versi mini atau memang buru-buru saat penyelesaian proyeknya saya juga tidak tahu. Malah saya justru merasakan aura hotel budget  di sini. Atau aura di dalam kamarnya yang megahnya wah? Saya kagak tahu juga, lah wong masuk kamar juga enggak. Namun jika menilik segala pernak-pernik sana sini saya kira kamarnya juga tidak jauh dari itu. Masalah rekomended atau tidak saya tidak bisa memberi kesimpulan soalnya ini hanya sekilat review. Review sesungguhnya jika saya juga share tentang situasi dan kondisi kamar. Jadi, semoga review yang tak lengkap ini ada gunanya...

Regards,

waw

No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

whats in your mind?