Ilustrasi dari puisi-rongsokan.blogspot.com |
Hmmh...
memang saya sudah berkali-kali bermasalah dengan kartu ATM (Debit) BCA. Yang
memaksa saya untuk mondar-mandir nongkrongin mbak-mbak CSO di Bank Central Asia
tersebut. Sedikitnya 3 kali saya mendapat petaka dari urusan Blue Bank itu. 2
kali saya harus bersua ke kantor Bank di Jl. Yos Sudarso Bandar Lampung dan
yang
lainnya saya cukup mendatangi lokasi pos Anjungan Tunai Mandiri BCA. Mau
tau kronologi ke-3 petaka tersebut? Silakan disimak artikel dibawah.
Sebenarnya
masalah tersebut bukan datang dari pihak Bank, namun lebih karena sedikit
keteledoran nasabah dan kesalahan teknis belaka. Saya share kejadian-kejadian
yang menimpa saya agar bisa menjadi pengalaman buat saya dan petunjuk bagi
agan-agan yang mengalami hal serupa biar tahu jalan yang lurus.
Mempunyai
infant memang senang-senang susah. Senangnya tidak perlu diceritakan lah ya.
Susahnya jika mengalami hal seperti ini. kartu
ATM yang belum genap 1 bulan diperbaharui, hilang akibat tangan jahil si
bayi. Maaf, ini bukan alibi namun hanya bercerita kronologi. Suatu yang tidak
bisa dihindari namun bisa saja terjadi. Hal yang tak bisa terdeteksi apalagi
untuk dipungkiri. Alah apaan sih...
Singkat
cerita, setelah si ibu belanja di salah satu supermarket tenar di Bandar Lampung,
si bayi merebut dengan paksa kartu ATM yang baru saja dipakai untuk membayar.
Karena si ibu tidak tega merebut kembali meski itu barang yang penting, maka
dipasrahkan lah kewajiban rebut-merebut itu ke bapaknya. Hmmhh, ini nih
kelakuan emak2. Karena saya sedang fokus ke hal yang lain (yang jelas bukan
fokus ke mbak kasir lho ya), maka kewajiban merebut kembali kartu ATM dari
tangan si bayi pun tertunda dan terlupa hingga sampai saat perjalanan pulang di
kendaraan. Saya pun kelimpungan saat grepe-grepe isi dompet dan tidak menemukan
kartu ATM BCA disana. Kecurigaan akhirnya tertuju kepada si bayi yang memang sedang
pintar-pintarnya “membuang” sesuatu. Yup, kartu ATM yang tadi dipegangnya pasti
lah dibuangnya entah dimana.
Berbagai
usaha pun di lakukan agar kartu ATM kembali ke tangan. Kembali ke TKP (supermarket)
dan muter-muter tanya sana-sini, ke tempat informasi, dll sudah dilakukan dan
hasilnya nihil. Saya sih (yang sedikit berpengalaman
– agak bangga dong) tidak terlalu panik. Halah tinggal buat baru ke Bank beres.
Mana mungkin kartu ATM saya dibajak? Bagaimana caranya? Toh masih bisa
bertransaksi pakai klikBCA. Namun si ibu yang mungkin ada sedikit rasa bersalah
menunjukkan gelagat paniknya. Tanpa babibu beliau telp halo BCA dan saya
langsung disuruh memblokir sementara rekening BCA saya.
Nah,
kalo sudah diblokir begitu mau gak mau besok harus ngurus karena sebagian besar
transaksi keuangan ya dengan Bank BCA itu. Waduh sudah mikir jauh sampai cari
surat kehilangan dari kepolisian, waktunya gimana, dll. Hingga akhirnya saya
pun kembali nekat ijin telat “lagi” untuk mengurus kartu ATM. Pagi-pagi pun
saya sudah menunggu para polisi menyelesaikan apelnya untuk keperluan membuat
surat kehilangan. Surat kehilangan pun sakses saya dapat dengan memberikan
sedikit imbalan ke bapak polisi. Langsung cabut ke Bank BCA di Jl. Yos sudarso
“lagi”.
Sampai
Bank, saya pun terhenyak menyesali perbuatan yang baru saja saya lakukan. “Jika
kartu ATM bapak hilang atau tertelan atau rusak, tidak perlu membuat surat
kehilangan, cukup membawa kartu identitas dan buku tabungan saja”. What? Meskipun
kata-katambak CSO terdengar sangat merdu
namun bagai geledek yamg masuk ke kuping saya. Jadi, apa artinya pengorbanan
saya barusan? Omigod... Yup, sepertihalnya saya mengurus
kartu ATM saya yang tertelan mesin, seperti itulah saya mendapat kartu ATM
yang Baru untuk mengganti kartu ATM saya yang telah hilang.
And
You know? Karena dirasa akan beratnya pengorbanan pengurusan surat kehilangan
dari polisi kala itu, saya pernah berniat untuk membuka nomor rekening baru
saja di Bank. Karena rekening sudah terlanjur diblokir maka mau gak mau saya
harus ke kantor polisi. Dan, itu semua tidak berguna saudara-saudara... “Suatu
yang sederhana akan menjadi kompleks jika kita terlalu memikirkannya”
Well,
pembelajaran besar bagi saya. Saya tidak akan pernah ke kantor polisi untuk
mengurus surat kehilangan jika kartu BCA saya hilang. Ups, hilang lagi? No
Way.... Namun setidaknya kejadian ini akan memberikan pencerahan bagi anda yang
sedang kehilangan kartu ATM. Tinggal bawa buku tabungan dan KTP terus bilang ke
CSO “mbak saya mau bikin kartu ATM baru karena kartu ATM saya hilang” sudah
gitu saja beres. Semoga berguna...
No comments:
Post a Comment