Saya bukan penggemar pempek. Namun saya
ditakdirkan haruskan mau dengan makanan berbahan dasar ikan dan tepung ini.
Pasalnya istri saya termasuk dalam organisasi IPPSI (Ikatan Penyuka Pempek
Seluruh Indonesia). Meski bukan makanan yang berasal dari Lampung, namun pempek
ternyata amat sangat memasyarakat di Bumi Ruwa Jurai. Penjual Pempek di sini,
sudah seperti penjual gorengan di Jawa sana. Dan disini. Di Pempek Selamat kami
kadang menyantap makanan khas Palembang tersebut.
Saking populernya jenis kulkiner
ini, Bandar Lampung punya kawasan sendiri untuk menjajakannya. Yup, sepanjang
Jl. MS Batu Bara pasi akan kalian temukan berjajar warung-warung pempek yang tinggal
pilih mau berhenti di warung yang mana. Namun kami lebih memilih salah satu
warung yang terlihat lebih bagus diantara yang lain. Di depan warung terpampang
nama “Pempek Selamat”. Saat masuk, kami sangat terkesan dengan interiornya. Ini
lebih tepat dikatakan restoran dibanding warung. Pelayan pun dengan cekatan
langsung menghampiri meja yang kami duduki. Setelah memesan, pelayan pun
melayani kami dengan sangat ramah.
itu bukan krupuk ya, tapi pempek |
yang putih pempek bakar |
cukonya enak nan pedes |
Pesanan pun datang. Entah apa nama
menu yang dipesan istri. Saya hanya manggut dan ikut “mengganggu” makannya saja
dengan nyomot dari piringnya. Meski saya bukan penyuka pempek, namun saya tahu
ini adalah pempek yang enak. Penyajian dan pelayanan pun sangat mulus.
Jadi ingat saat pertama melipir di
kawasan pempek ini. Sungguh kontras sekali dengan warung pempek yang pernah
saya sambangi kala itu. Namanya “Pempek 40”. Saya sangat tidak merekomendasikan
warung yang barusan saya sebut. Pasalnya, saat kami mampir di warung tersebut,
pelayanannya lebih dari mengecewakan. Menunggu pesanan lama, rasa pempek juga
biasa saja dan banderol pun diatas rata-rata. Dan yang paling membuat kami
ilfeel adalah. Saat kami sedang asyik menikmati pempek (yang tidak seberapa
enak itu), dengan tanpa dosa, dengan tanpa malu, dengan tanpa unggah-ungguh,
sang pemilik warung menghampiri kami dan berkata “PAK,BU MAKANNYA SUDAH SELESAI
BELUM? KAMI AKAN SEGERA TUTUP.” Ha? Gak salah denger saya? Saya sebagai
pelanggan warung makan tidak pernah mengalami hal paling sadis di dunia
perwarungan seperti ini. Seketika itu juga saya berhenti mengunyah dan langsung
meninggalkan meja, kami pun segera bayar dan hengkang tanpa sepatah kata pun
dari warung itu. Ya, perlu diingat, warung “Pempek 40” di Jl. MS Batu bara.
otak-otak wajib saji |
Oke kembali lagi ke Pempek Selamat.
Ternyata buanyak sekali jenis pempek yang dijual di sini. Ada beberapa lembar
dalam buku menu. Ada pempek goreng, bakar, selam, mie, dan lain-lain. Selain
pempek, ada makanan yang wajib disajikan meski pengunjung tidak memesan.
Otak-otak. Tidak gratis bro, pelayan akan mengitung berapa bungkus otak-otak
yang dimakan saat anda membayar di kasir.
Minuman yang tersedia di daftar menu pun bervariasi bro. Anda juga bisa membeli paket pempek mentah (tinggal goreng) untuk
dijadikan oleh-oleh. Selain menunya yang banyak, cabang pempek Selamat ini juga
tidak sedikit. Bahkan ada yang di Jakarta. Karena sudah termasyur, tak heran
banderol harga yang terpampang di buku menu tidak lah murah. Namun seberapa
uang yang kita keluarkan sebandaing dengan apa yang dihidangkan. Oiya di Bandara
Raden Inten 2 juga ada cabangnya. Jadi, kalo anda tidak sempat
mampir ke Jl. Batu Bara dan butuh buah tangan berupa pempek, tinggal beli saja
paket di pempek Selamat cabang Bandara
Reden inten 2 Lampung. Semoga berguna...
Regards
waw
cabang pempek selamat |
ada jual oleh-oleh khas Lampung pula |
No comments:
Post a Comment