Ini adalah salah satu hal yang
paling dan selalu teringat di benak saya. Ceritanya Panjang, dan akan saya
cicil sedikit demi sedikit. Jadi ceritanya belum lama saya menyelami profesi
sebagai seorang pengukur alias surveyor, saya langsung dihadapkan pada medan
yang cukup mencengangkan. Setelah sebelumnya bergelut dengan pengukuran tingkat
rendah di BPN. Bahkan (kata bapak mertua saya yang sudah berprofesi sebagai
surveyor selama 30 tahun) ini adalah medan terberat dan terekstrim. Seheboh apa
sih? Atau saya lebay? Ikuti saja cerita berseri saya. Jujur saya sendiri
bingung mau mulai dari mana.
Sebuah mega proyek bernama
BENDUNGAN SURUMANA mengantarkan saya ke daerah ini. Sulawesi tengah, Donggala,
Watatu, Ongulara. Saya melakukan pengerjaan LARAP di bantaran sungai SURUMANA
yang sedianya akan dibendung. Bendungan akan dibangun di desa Ongulara. Proyek
presiden Jokowi ini bukan main main. Salah satu sungai besar di kabupaten
Donggala akan dibendung. Bukan hanya bendung, namun bendungan. Bendungan pasti
akan membuat air sungai menggenang, dan area genangan itu yang akan saya
tentukan seberapa besar luasnya dan punya siapa saja. Kemudian didata untuk
diberikan ganti rugi baik dari segi bidang luas tanah, bangunan yang ada di
atasnya, maupun pepohonan yang tumbuh disana. Seberapa banyak atau luas sih?
Yah, lebih dari 20 km sepanjang bantaran sungai Surumana dari rencana bangunan
bendungan naik ke hulu. Dan dampak dari genangan ini ternyata bukan hanya satu
sungai saja melainkan 3 (tiga) sungai.
Singkat cerita, tanpa persiapan
matang. Nego harga, deal, berangkat. Saya tidak memperkirakan bagaimana suasana
di lapangan. Yang penting berangkat. Toh leader kami tidak memberi wanti-wanti
untuk persiapan lebih menghadapi pekerjaan di lapangan nanti. Dan, kami satu
tim pun kaget termasuk saya setelah sampai lokasi. Jauh super parah dari apa
yang saya bayangkan sebelumya. Daerah yang terisolasi, jauh dari peradaban, dan
banyak budaya yang berbeda dari umumnya. Untuk itu saya mencoba untuk membahas
dari beberapa sisi dan beberapa sudut sebagai bahan nostalgia saya nanti
setidaknya. Atau malah semoga akan menjadi khasanah wawasan kita semua. Semoga
berguna ya..
Regards
waw
No comments:
Post a Comment