Mayoritas atau hampir 100% penduduk Ongulara menganut agama Kristen protestan. Dibawah naungan Bala Keselamatan mereka memenuhi kebutuhan rohani mereka. Saya justru baru saat tinggal di sana mendengar apa itu Bala Keselamatan. Mungkin anda bisa buka Wikipedia untuk penjelasan lebih lanjutnya. Yang saya tahu, di sana dibangun gereja dengan status tingkatan korps. Korps sendiri adalah gereja yang mewakili satu daerah (desa). Dengan dipimpin oleh seorang pemuka agama (baca pendeta) yang dijuluki letnan oleh para penganut agama kristien di sini. Pendeta sendiri merupakan orang terhormat dan terpandang disini. Beliau membawa membawa misi dari pusat untuk ditempatkan di suatu korps sebagai pemuka agama di daerah tersebut. Pendeta pula lah yang telah merubah habit penduduk Ongulara dari primitive menjadi “agak mendingan”.
Baik, skip saja, mungkin akan saya jabarkan di lain artikel. Yang akan saya publish disini adalah mengenai salah satu kegiatan keagamaan di sana. adalah keberuntungan saya bahwasanya saya bisa menyaksikan kegiatan ini. Semua warga focus untuk kegiatan ini dan meniggalkan semua kesibukan masing-masing. Bahkan pekerjaan pengukuran saya (yang dibantu tenaga lokal) diliburkan.
Kegiatan ini dinamakan jamboree. Yup, jamboree Bala Keselamatan. Kegiatan ini dilakukan tiap tahun dan saat itu desa Ongulara menjadi tuan rumah. Mumpung libur, saya tak menyiakan kesempatan. Sembari refresing, saya pun meliput kegiatan mereka. Penduduk disibukkan dari malam hari. Babi dan Anjing mereka masak di petang hari sebagai bahan jamuan kegiatan di esok hari. Ada pula ayam disembelih sebagai pelengkap. Keesokan harinya, warga sudah direpotkan dengan menyeberangkan ratusan peserta jamboree. Kemudian acara dilanjutkan di gereja. Yang paling unik adalah adanya lomba membuat rakit dengan peserta anak-anak. Cukup ramai dan antusias terlihat dari kemeriahan acara. Rakit pun dihanyutkan di sungai Surumana sebagai symbol penghormatan pada alam.
Acara yang lain saya tidak paham karena diadakan di dalam gereja. Namun terdengar seperti lomba paduan suara dari setiap wakil korps. Mungkin ada pula kajian atau acara yang lain yang diselenggarakan di dalam gereja. Karena saya hanya memperhatikan dari luar gereja, hanya itu saja yang bisa saya tangkap. Mungkin anda pernah melihat acara serupa? Semoga berguna…
Regards
waw
No comments:
Post a Comment