visit on my page

Friday, December 7, 2018

Melancong ke pusat laut Donggala (pusentasi) - sequel of Ongulara

 

Penat dari pekerjaan lapangan, sesekali refresing boleh dong. Mumpung dapat jatah kirim laporan dan belanja bahan makanan. Ya, saya harus ke Watatu untuk kirim laporan progress ke konsultan. Di ONgulara tidak ada sinyal hape, bahkan untuk telpon harus ke satu titik tertentu. Kalau ke watatu kita bisa telpon, email, dan buka notifikasi hape yang bejibun. Kali ini saya berencana untuk refreshing ke salah satu tempat wisata di Donggala. Pusat Laut.






Tampat wisata ini pernah saya lihat di tipi kalau gak salah. Sedikit penasaran juga bagaimana impresinya. Setelah urusan laporan dan belanjaan selesai, langsung deh cabut ke sana. perjalanan sekitar satu jam dari Watatu. Di perjalanan, sempat lah kami berfoto-foto di pemandangan laut tepi jalan yang belum sempat kami nikmati. Tenang, Ada plang besar petunjuk warna biru untuk masuk ke daerah wisatanya. Masih masuk lagi sekitar 10 hingga 15 menit hingga masuk ke loket nya. Sepi, karena memang bukan hari libur. Tiket seharga 2500 rupiah per orang pun kami bayar. Dan mari kita nikmati.



Bener bener sepi, hanya kami berdua dan beberapa pengunjung saja yang ada di sana. terasa agak gersang sih, atau kurang teduh lebih tepatnya. Pemandangan pantai langsung terhampar di hadapan kami saat kami memilih duduk di salah satu tempat. Duduk sebentar dan mulailah kami mengeksplore lebih jauh. Ada beberapa cottage tempat tinggal yang disewakan disana. Bisa bermalam di sana dengan suasana pantai dan deru ombak yang memacu pasti seru. Apalagi… tiiiittt… skip. Kata pengurus lokasi biasanya disini kalau hari libur rame tidak seperti saat itu. Lalu di mana pusat lautnya?





Yup, disana seperti ada bangunan tembok bercat warna warni memutar mengelilingi sesuatu. Dan benar saja, di dalammnya kita bisa menemukan psat laut. Bukan pusat laut yang sebenarnya. Ini seperti kubangan yang lebar dan cukup dalam yang terhubung dengan laut. Airnya asin dan ada ikan pula di sana. banyak anak-anak yang bermain dan jago berenang. Rupanya mereka meminta dilempari uang receh ke air dan akan mereka ambil. Jadi ingat di pelabuhan. Jujur saya awalnya saat akan berangkat berniat untuk berenang, namun sesamoainya di sana saya urungkan niat. Jiper juga, lumayan dalam sepertinya, dan tidak ada penjaga yang kalau ada apa2 bisa menolong. Mungkin akan beda cerita kalau suasana lagi rame.





Eksplore dilanjutkan dengan menusuri bibir pantai dan menuju tebing. Cukup menarik sih sebenarnya kalau rame. Pasir putih yang enak baut klesotan, pantai yang asik buat ciblon, dan angin semilir yang syahdu terasa nyaman di hati. Namun, karena sepi saya hanya bisa menikmati dengan mata dan telinga saja. Lagian hari juga sudah panas sekali. Ya, memang hanya itu saja, mau apalagi Cuma bayar 2500 rupiah. Eksplore selesai dan kami pun bersiap untuk pulang. Tidak mau kemalaman cuy, sakit kalo sampai kemalaman.. hehe semoga bermanfaat…

Regards

Waw








No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

whats in your mind?