Ceritanya, kantor saya dulu waktu di lampung mengadakan acara raker. Dan kebetulan sekali dipilih tempatnya di Semarang atu lebih tepatnya di kabupaten semarang. Di Hotel Wujil tepatnya. Singkat cerita saya diminta tolong untuk membelikan oleh oleh khas semarang. Wingko babad dan Lumpia menjadi pilihan. Untuk Lumpia akan saya bahas di artikel terpisah ya. Memang kedua nya sangat lekat sekali dengan Semarang dan menjadi buah tangan yang wajib dibawa oleh pengunjung luar kota. Tak afdhol rasanya melancong ke Semarang tanpa membawa salah satunya atau keduanya. Oiya, kali ini saya bahas Wingko babad dulu ya, untuk Lumpia saya sampaikan di artikel terpisah.
Bahkan dari pak big Bos sudah ada rekues merek wingko babadnya. Beliau sangat menginginkan wingko babad dengan gambar kereta api tapi mereknya Lokomotif. Lalu konfirmasi ke saya, saya tawarkan antara 2 merek yakni Lokomotif dan Kereta Api yang keduanya bergambar kereta api. Dan, akhirnya dengan berbagai pertimbangan terpililah yang merek Kereta Api.
Wingko babad sendiri dahulu kala pertama kali muncul di Semarang sekitar tahun 1945 dan dibawa oleh seorang wanita bernama Loe Lan Hwa bersama suaminya The Ek Tjong (D Mulyono). Akhirnya mereka membuat brand yakni Wingko Babad cap Kereta Api di semarang. Nama Babad sendiri berasal dari nama sebuah kota kecil di kawasan Jawa Timur yang menjadi kota kelahiran Ny D Mulyono sang pemilik Wingko babad kereta api. Wingko babad adalah makanan kecil dengan citarasa manis dan lembut. Pada tahun 1945 tersebut Mulyono memulai menjajakan wingko dengan resep asli keluarga di sekitar stasiun kereta tawang. Wingko tersebut pun laris sekali oleh para penumpang kereta api, oleh karenanya Mulyono membneri nama Wingko Babad cap Kereta Api. Proses pembuatan wingko tersebut sejak dulu sudah berlangsung di Jl. Cendrawasih no 14 (dulu bernama Osterwal Straat). Dan hingga kini masih dijadikan pusat pembuatan dan kios penjualan Wingko Babad Kereta Api. Dimana-mana bahkan banyak yang menjual wingko babad cap kereta api ini, namun yang benar-benar asli adalah yang di Jl Cendrawasih no 14 bubakan Semarang.
Meski harganya sedikit lebih mahal dari wingko yang banyak beredar di semarang, wingko babad ini memang diatas soal cita rasa. Saya sendiri pernah mencoba beberapa merek wingko semarang dan memang benar wingko babad cap kereta api rasanya paling oke di lidah saya. Tentu masalah rasa adalah masalah selera. Tiap lidah tentu berbeda-beda. Istri saya yang tidak terlalu suka manis lebih memilih merek lain dibanding merek ini. Tapi kalo boleh saya deskripsikan rasa wingko babad cap kereta api ini adalah manis, legit, adonannya lembut, tidak keras saat dikunyah, sensasi sedikit kenyal yang membuat ketagihan. Ini wingko semarang paling enak menurut saya.
Ada berbagai rasa tersedia yaitu original (kelapa), nangka, coklat, dan pisang. Dan favorit saya adalah original. Untuk harga per awal 2019 adalah sekita 5 ribuan per bungkus. Anda juga bisa pesan yang berbentuk mini dengan isi 17 bungkus dalam satu kotak yang berisi campuran rasa. Banyak sekali pengunjung luar kota yang selalu menyempatkan ke kios nya di bubakan. Kiosnya pun nyaman dan wingko yang dijajakan selalu fresh from the oven. Anda belum pernah makan wingko semarang, atau suka wingko tapi belum mencoba yang cap kereta api? Cobain. Dijamin gak bakal rugi deh... semoga berguna dan jangan lupa bawa oleh-oleh saat melancong...
Regards
waw
No comments:
Post a Comment