Masih di liburan panjang natal 2018. Tidak ada capeknya juga ternyata kami, apalagi anak-anak. Sudah melancong bareng uti dan kung nya ke semarang dan demak, kemudian jalan jalan bareng kami ke telaga sarangan, nah besoknya lagi piknik ke pacitan. Itu 3 hari berturut-turut. Memang kalo melancong itu tidak terasa capek meski menguras bunayk energi. Pernah dengar sungai maron di pacitan? Saya juga baru dengar saat berencana mau ke sana. yuk ah...
Perjalanan ini berawal dari kawan nya om anak2 yang datang dari negara lain. Nepal tepatnya. Dia sangat mengidamkan wisata air karena di nepal tidak pernah dia jumpai. Akhirnya kami memutuskan untuk memilih salah satu wisata air di Pacitan yakni sungai maron karena om nya anak2 sudah pernah kesana. Pengidam wisata air pun kami persilahkan untuk menginap di rumah kami dan besoknya kami berangkat ke sungai maron.
Setelah semua siap, pagi itu pun kami berangkat. Melalui rute Jatipuro – Ngadirojo – Baturetno – Pacitan kami berkendara dengan roda 4. Perjalanan memakan waktu kurang lebih 1 hingga 2 jam. Arah Sungai maron sendiri hampir sama dengan arah pantai klayar. Hanya beda satu tikungan terakhir saja.
Wisata sungai maron sendiri terletak di desa Dersono. Wisata ini dikelola oleh swadaya desa. Mengapa bisa dinamakan Amazon nya Pacitan? Pertama karena sungai ini cukup lebar karena dekat dengan muara. Di waktu bukan musin penghujan, airnya sangat jernih dan terlihat bening kehijauan. Apalagi kalau dilihat dari atas memakai drone, nuansa amazon memang sangat kental terasa. Hal utama yang ditawarkan wisata sungai maron adalah berperahu menuju pantai Ngiroboyo. Karena dekat dengan muara, sungai ini terbilang cukup dalam setidaknya untuk jalannya perahu motor. Ada 80 lebih perahu motor yang siap sedia mengantarkan anda ke pantai Ngiroboyo, jadi jangan takut ngantri. Satu perahu maksimal bisa dinaiki 5 hingga 6 orang. Biaya naik perahu pulang pergi adalah 120 ribu. Anda bisa mengarugi sungai maron hingga 1 jam (untuk pulang pergi). Anda juga bisa menikmati pemandangan di sekitar sungai yang dipenuhi pepohonan rimbun berpadu dengan tebing2 karang. Oiya, menurut driver perahu motor yang kami tumpangi, wisata sungai maron ini sudah beroperasi kurang lebih 3 tahun. Awalnya adalah ketika ada rombongan Mahasiswa yang akan menuju muara (pantai) dan menyewa perahu masyarakat sekitar. Akhirnya dulu perahu masyarakat yang biasa buat mencari ikan, kini berubah menjadi perahu wisata sungai maron. Dan konon katanya, sungai maron banyak ikan nya terutama adalah kakap merah.
Kalau anda biasa melihat muara selalu mengerikan, disini bertolak belakang. Muaranya sangat ramah bahkan menarik untuk dinikmati. Terdapat laguna dengan arus sungai yang sangat lembut. Bahkan anak2 bisa bermain air di pinggir muara dekat ngarai ini. Pasalnya perahu akan parkir di sekitar sini. Jika anda bermaksut turun dan menikmati pantai, ada petugas pantai yang akan menyodorkan anda tiket masuk. Harganya ternyata lebih mahal ketimbang masuk wisata sungai maron. Satu orang dewasa diharuskan membeli tiket 5 ribu rupiah. Wisata pantai Ngiroboyo ini pun dikelola secara swadaya oleh masyarakat setempat. Sebenarnya dulu ada wacana menggabungkan wisata sungai maron dengan pantai ngiroboyo ini, namun karena satu dan lain hal terutama karena letak nya yang berbeda kecamatan maka akhirnya kedua wisata ini dikelola secara sendiri sendiri.
Kami pun memutuskan turun dari perahu untuk menikmati panta Ngiroboyo. Perahu akan sandar untuk menunggu kita hingga setidaknya 1 hingga 2 jam. Jangan tanya ombak pantai Ngiroboyo. Gede banget, karena memang pantai ini adalah pantai selatan jawa. Makanya tidak ada satupun yang berenang atau bermain air di pantai, para pengunjung lebih memilih bermain pasir atau bermain air di dekat laguna tempat parkir perahu. Setelah menikmati ombak pantai, berfoto2, dan menemani anak2 main air, kami pun beranjak untuk kembali meski anak2 masih pewe. Sudah 1 jam lebih kami menikmati pantai, kamipun kembali ke dermaga wisata sungai maron. Oiya, anda sebenarnya bisa saja masuk dari pantai Ngiroboyo lalu naik perahu motor ke sungai maron dan kembali lagi. Jadi kedua wisata ini berkebalikan rutenya. Jika wisata sungai maron naik perahu ke pantai ngiroboyo kemudian balik lagi, maka wisata pantai ngiroboyo nai perahu ke sungai maron dan kemudian balik lagi. Tinggal anda mau pilih mana.
Salah satu wisata yang menawarkan hal berbeda. Patut untuk dikunjungi jika anda suka dengan naik perahu dan bahagia dengan suasana pantai dan sungai. Melancong dengan keluarga ke sungai maron dan pantai ngiroboyo sungguh menjadi pengalaman menarik bagi kami. jangan lupa piknik untuk bahagia...
Regards
waw
No comments:
Post a Comment