visit on my page

Monday, April 15, 2019

Kampung Sawah di Kota Semarang


Seperti yang telah saya singgung sebelumnya di artikel kampung batik Semarang, Kota atlas sedang mempercantik dengan membuat kamupung-kampung tematik. Dan, setiap ada yang unik, maka kami pasti kepincut untuk menjenguknya. Ada salah satu kampung yang cukup terjangkau dan unik menurut kami. letaknya ada di kecamatan Mijen kota Semarang. Namanya adalah Kampung Sawah. Karena memang dasarnya kami suka wisata alam, maka sesuai dengan judulnya pasti wajib untuk kita kunjingi. Seperti apa keunikannya?


Kampung tematik ini belum lama jadi sejak artikel ini saya buat. Tempatnya memang berada di erea persawahan. Launchingnya pun cukup menyita banyak mata. Ibu negara yang datang ikut meresmikannya dilengkapi dengan acara tangkap bebek membuat peluncurannya cukup spektakuler. Berselang beberapa hari dari launcing kami pun berkesempatan untuk menjunjungi Kampung tersebut. 


Untuk lokasi anda bisa mengandalkan map google. Lebih tepat tampatnya terletak di belakang sebuah rumah makan pemancingan. Di sana juga ada kolam renang yang dibuka saat hari libur. Di samping rumah makan tersebut terdapat jalan setapak selebar satu depa lebih untu masuk ke kawasan Kampung sawah. Kami diwajibkan membayar tiket 3 ribu rupiah setiap orang nya untuk masuk ke sana. setalah tiket di tangan, kami pun masuk ke area wisata. Tidak ada yang istimewa saat kami masuk. Hanya jalan setapan bermaterialkan semen selebar satu depa tadi. Sekitar 50 meter dari loket (loket dadakan), kami menjumpai sungai kecil sebelah kanan yang kesannya  (entah dikesankan atau bagaimana) clasic. Namun, sebagai orang desa, sungai kecil seperti itu kerap kali saya jumpai di kampung saya. Lalu, beberapa langkah kemudian kami menemukan seperti jembatan buatan dari bambu yang dibuat diatas sawah menyisir sepanjang sekitar 100 meter hingga sampai suatu spot yang terbuat dari bambu pula, spot tersebut dibuat sedemikian rupa sehingga menarik untuk foto-foto. Dan, menurut kami hanya di spot ini lah kami cukup mendapat impresi. Ya, meski lagi2 tidak spektakuler, setidaknya masih pantas untuk background foto. 



Justru banyak hal negatif yang saya dapat di kawasan wisata desa dengan budget hampir 200 juta itu. Selain konsep yang tidak matang, materail pendukung wisata seperti bambu-bambunya seperti kurang kokoh dan mudah rapuh. Sampah pun bertebaran yang pasti sangat menggangu pemandangan. Bukan hanya mata yang terusik, hidung kami pun mencium bau yang tidak membuat nyaman sama sekali. Pantas saja, hanya berjarak beberapa jengkal saja dari spot andalan Kampung Sawah terdapat sapi dengan kotoran berserakan dan baunya sangat menyengat.





Overall impresi saya di tempat ini kurang baik. Apalagi dengan dibanderol tiket masuk seharusnya akan lebih baik dari ini. Namun begitu, sebenarnya perlu diberi apresiasi dan dukungan untuk membuat kampung2 tematik seperti ini. Jelas, ini akan memberi warna bagi kota Semarang dan menungkatkan aset pemerintah. Semoga berguna...

Regards,

waw














No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

whats in your mind?