visit on my page

Friday, May 4, 2012

My DISTRO #2

 
Saya jadian dengan Distro semenjak saya berada di meja kuliah semester 5. Lho?? Biyen sekolah numpak opo?? Saat SMP saya tinggal di asrama, jadi otomatis menjadi hal yang mustahil untuk punya motor. Sedang SMA? Yah dengan berat hati berangkat dan pulang sekolah dengan angkot. And did you know? Angkot di “desa” saya amatlah jarang, sehingga harus dengan perjuangan yang gigih untuk bisa pergi kemana2 dengan angkot termasuk ke sekolah. Seringkali naik angkot saat sekolah bukannya duduk di atas jok namun duduk di atas atap angkot. Yah memang sangatlah berbahaya, namun daripada berjalan setiap hari sejauh 10km dengan menaiki gunung lewati lembah?? Oke sudah nostalgilanya. Sekarang kembali ke distro.
Tempat Beli Distro
Distro diboyong oleh babe (bapak) dari sebuah dealer Yamaha di ‘kota’ Karanganyar di tahun 2005. Sebenernya hati ini sangat berharap lebih. Saya sedang mengidam2kan sosok DOHC dari suzuki yang tak lain adalah Satria-F 125 yang waktu itu lagi membuat geger ranah otomotif indonesia. Namun its oke lah, ga usah neko2 alias nurut orang tua. Menunjukkan rasa senang atas pemberian orang tua sudah tentu membuat mereka gembira pula.
Pantai Utara nih...
Oiya sudah beberapa belahan bumi yang sudah saya sambangi dengan motor saya satu2nya itu. Paling barat samapai Tegal, Paling timur sampai Blora, Paling selatan sampai Pacitan, Jogja, sudah sampai magetan pula ke sarangan via tawangmangu yang tanjakannya lumayan extrim itu. Paling utara sampau semarang, dan keluar jawa sampai Lampung. Namun yang keluar jawa tidak saya tumpaki alias distro yang numpak mobil.. hehe.
Ke Mall Pun Pake Distro
Hari demi hari kita lalui bersama. Namun saya juga merasakan sedikit kegalauan andaikata rupa Distro begitu2 saja semenjak keluar dari dealer dulu. Saya sedikit2 memberikan aura beda pada tubuh Distro. Namun walaupun bertujuan untuk estetika, saya tetap berpegang teguh dengan asas safety riding.
  1. Velg saya ganti dengan model palang (V. Rossi). Saat itu ditempat saya lagi musim. Aura piringan cakram depan pun mirip dengan Satria-FU (masih dendam ga jadi beli Satria-F) hehe 
  2. Mengganti Jubah dengan warna semua hitam 
  3. Mengganti footstep boncenger dengan model gantung 
  4. Beberapa aksesoris dan ubahan sedikit yang tidak terlalu ketara.
Saat Distro Dimake Over
Yah asal terlihat agak lain dengan aslinya menurut saya cukup lah untuk sekedar estetika. Sekarang jangan tanya. Semua sudah kembali seperti sedia kala kecuali velg yang discbreak nya mirip Satria-F itu.
Next Purchase
Kalo sekarang ditanya mau beli motor apa sebagai ganti vega mu itu? Saya jawabnya motor ini tidak akan saya ganti. Saya akan menambahkan teman buat dia. Sebuah mobil Grand Vitara… Amiiiiin…….

Regards,

waw

No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

whats in your mind?