Seiring pergeseran zaman, teknologi pun semakin berkembang. Dari teknologi informasi hingga teknologi transportasi pun mengalami kemajuan yang signifikan. Dari sisi transportasi roda 2 dari hanya ontel kemudian dilengkapi mesin sederhana lalu ada peningkatan mesin. Akhirnya sampai saat ini kita dapat menikmati canggihnya tunggangan dengan kenyamanan dan teknologi yang semakin meninggi. Pergeseran dari mesin yang kasar menjadi halus, tampilan culun berubah futuristik, hingga yang tanpa fitur akhirnya dijejali fitur komplit. Kemudian saya sempat berfikir, ada perubahan velg dari spoke (jari-jari) menjadi cast wheel (racing) tapi kok tidak dipatenkan ya. Almaksud disini kenapa velg spoke masih banyak dipasang pada produksi baru? Mari kita selidiki bersama.
Dari
segi harga yang terpaut sekitar 1 juta (lebih mahal cast wheel) namun sangat
terlihat perbedaan tampilan kuda besi. Karena memang konsumen Indonesia cenderung
melihat tampilan dulu ketimbang banderol, maka kalo dilihat dari penjualan juga
terpaut sangat jauh (lebih laku versi cast wheel sangaaat).
Kemudian
masalah selera. Anak muda cenderung prefer pada versi racing, dan sebaliknya orang
tua lebih suka yang simple alias versi jari2. Orang tua yang berjiwa muda pun
akan memilih versi CW. Lha kalo anak muda berjiwa tua?? Kemungkinan akan suka velg
depan cast wheel dan velg belakang spoke kali ya… Bahkan kalo dibandingin,
lebih banyak orang yang mengganti velgnya dari jari-jari menjadi cast wheel
daripada sebaliknya. Kasus ini biasanya menimpa pada type motor yang memang
tidak ada versi CW nya. Atau terlanjur dibeliin sama ortu (kalo ini pengalaman
saya hehe).
Spoke
cocok di pedalaman (pedesaan)
Lha
ini nih yang mungkin menjadi alasan paling masuk akal. Jalanan di pedalaman/pedesaan
Indonesia belum pada aspal, rusak dan tidak mulus. Yang jalan gede aspal saja
pada rusak (dah ga mulus lagi). Dan jalanan yang karakternya seperti itu memang
lebih cocok memakai velg jari-jari ketimbang CW. Suspensi menjadi lebih nyaman,
tidak mudah rusak (kalopun rusak lebih mudah diperbaiki), dan cocok dengan
kantong orang pedalaman. Etapi kok tidak sedikit ya, orang pedalaman yang masih
nekat membeli motor dengan velg CW?? Yah emang begitulah orang Indonesia. Yang
penting gaya dulu, masalah yang lain ntar…
Semoga
berguna…
Regards,
Waw
Advertisement
Advertisement
perlu lah bro... biaya dandan velg jauh lebih murah yang jari2...
ReplyDeleteoo gitu ya bro...
Deletetapi mindset orang kayaknya 'kalo motor masih spoke itu jadul' cmiiw
velg palang paling cocok buat di jalanan mulus... makanya motocross nga ada yang pakai palang buat ...
ReplyDeletebisa rontok pas bis loncat tu velg
iya gan. setuja
Deleterontok sak endok-endoke