Akhir-akhir memang telah berhembus
kabar yang cukup mengagetkan dunia roda 2 indonesia. Salah satu pabrikan Nippon
bernama Suzuki disinyalir akan merilis salah satu produk all new mereka. Tunggangan
tanpa gigi telah dipersiapkan untuk disebar seantero nusantara. Terlebih dengan
tajuk skutik fashion seakan mengekor pada produk yang telah ditawarkan pabrikan
Nippon lain sebelumnya. Dengan truk bak terbuka, Suzuki menebar produk baru
yang diberi nama SUZUKI LETS itu ke berbagai jaringan dealer. Beda dengan
pabrikan lain yang menutup rapat varian baru, justru Suzuki dengan bangganya
mengeler (memperlihatkan dengan segaja red) varian barunya itu kepada public. Seakan
memperkenalkan kepada khalayak bahwa akan ada skutik retro buatan Suzuki lahir.
Tak ayal para pencari berita roda 2 pun semakin tergugah jiwa paparazinya. Nah,
seperti yang telah kita ketahui bahwasanya segmen skutik sperti ini sudah
digeluti pabrikan jepang lainnya, dan sepertinya bukan merupakan segmen yang
empuk ginyuk-ginyuk layaknya skutik entry level. Namun, mengapa Suzuki ikut
nyemplung? Itu yang harus kita jawab bersama.
Scoopy muncul duluan dan lumayan
sukses
Pioneer
skutik retro ini bernaung dibawah bendera pabrikan paling perkasa di Indonesia.
Yup, Scoopy memang tidak sebentar melanglang buana di kancah skutik Indonesia. Cukup
sukses dengan menggebrak segmen skutik yang itu-itu saja. Namun jika dilihat
memang penjualan scoopy tidaklah semenjanjikan Beat.
Yamaha menyusul namun saat market sudah lumayan jenuh (IMHO telat)
Suzuki muncul kemudian saat market sudah benar-benar jenuh
Hingga titik ini sepertinya segmen skutik retro sedang mengalami tingkat kejenuhan tertinggi. Dan anehnya Suzuki dengan percaya diri akan ikut menawarkan produk yang masuk kategori skutik retro. Ini merupakan keberanian tingkat dewa dari para petinggi ATPM. Betapa tidak, Mio Fino yang lahir duluan kemudian menuai kegagalan saja dianggap telat, apalagi dengan Suzuki Lets??
Harus punya diferensiasi (teknologi FI) & (harga kompetitif)
IMHO jika Suzuki tidak ingin gigit jari, maka salah satu syarat yang harus dipenuhi adalah “deferensiasi”. Yup key word tersebut memang benar merupakan kata kunci untuk menjawab masa depan Suzuki Lets. Kalaupun tidak mampu menciptakan deferensiasi dari segi desain, maka dapur pacu dapat menjadi modal utama. Membekali mesin dengan system injeksi merupakan kebijakan yang oke punya, mengingat produk para seteru masih mengadopsi system karbu. Ditambah dengan harga yang lebih kompetitif tentu akan menjadi pertiimbangan calon konsumen. Dengan seperti itu diharapkan dapat meladeni pabrikan seteru di segmen skutik retro. Setidaknya ‘ngrecokin’ eksistensi para pendahulu
Suzuki akan melaunching Skutik Retro. Bagiman menurut anda semua? Semoga berguna...
waw
Yoih bro.... kalo udah injeksi terus harganya lebih murah, pasti laku... hehe
ReplyDeletepengen beli ya???
Deletebarangkali ingin mencoba peruntungan di segmen retro ini :D
ReplyDeletemaklum namanya jg bisnis :D
tapi kalo ga ada deferensiasi yang mumpuni itu sama saja bunuh kediri gan...
Delete