Pernah
dengar istilah "Pelican Crossing"? Kalau belum, sama dengan saya. Saya mendengar atau
ngerti istilah tersebut baru-baru saja saat sedang iseng online. Yup, ternyata
Pelican Crossing dapat juga dikatakan sebagai mesin penyeberangan. Mesin tersebut
dipasang di lampu lalu lintas yang biasanya ada zebra cross / red carpet
crossing. Penempatannya biasanya di jalan yang ramai atau penyeberangan khusus
zona sekolah, dan lain lain. Pelican Crossing sudah banyak diterapkan di
beberapa kota seperti Solo, Malang, Surabaya, dan kota-kota lainnya. Dengan tujuan
ketertiban lalu lintas dan menghargai pejalan kaki, pelican crossing ini dipasang
di jalan raya. Kita tinggal pencet tombol alat yang ada di sekitar lampu merah,
kemudian tunggu tanda menyeberang menyala, baru kita menyeberang tanpa takut
kendaraan menabrak kita.
Meskipun
mantab, namun, bukan berarti peralatan tersebut tanpa kendala sama sekali. Kurangnya
sosialisasi membuat masyarakat tidak mengetahui eksistensi pelican crossing. Pejalan
kaki dan semua pengguna jalan raya harusnya mengerti keberadaan, fungsi hingga
cara penggunaan peralatan ini. Pejalan kaki yang tidak mengerti pelican
crossing akan bingung bahkan bisa jadi banyak oknum yang menjadikan pelican
crossing sebagai ‘barang mainan’ dengan main pencet tanpa tahu fungsi dan
penggunaan. Perilaku berkendara orang Indonesia yang tak menghargai pejalan
kaki juga menjadi batu sandungan kelancaran program pelican crossing. Dan masih
ada beberapa kendala yang lainnya. Sebenarnya pelican crossing sudah diterapkan
lama di eropa. Namun kendala ternyata masih banyak dijumpai pada penerapan di
kota-kota di tanah air.
Pelican
crossing memang salah satu upaya penertiban di bidang lalu lintas. Namun sangat
diperlukan dukungan dari semua stake holder sehingga mendapatkan hasil yang
maksimal. Sosialisasi menjadi hal yang mutlak dilakukan oleh pemerintah
terkait. Cara penggunaan juga sebaiknya disosialisasikan di tempat pemasangan
peralatan tersebut. Kesadaran pengguna jalan untuk saling menghargai termasuk
pejalan kaki juga merupakan kunci kelancaran. Perawatan dan evaluasi rutin pun
wajib dilakukan sebagai bentuk perhatian. Well, pelican crossing adalah suatu
usaha peningkatan ketertiban jalan raya namun belum maksimal sampai saat ini. Namun,
menurut saya penggunaan pelican crossing ini lebih mudah daripada jembatan
penyeberangan. Nah, menurut Anda bagaimana? Semoga berguna..
Regards,
Waw
Gambar
: dari Google search
Berikut saya sampaikan juga cara
penggunaan pelican crossing yang saya dapat dari fanpage facebook kota
solo :
Pelikan
Crossing adalah sebuah sistem peringatan dini bagi arus lalu lintas untuk
memberikan kesempatan pejalan kaki yang akan menyeberang jalan. Pemasangan
Pelican Crosing bertujuan untuk memproritaskan para pejalan kaki yang akan
menyeberang jalan raya.
Saat ini di Kota Solo ada beberapa titik yang dipasang alat ini, di antaranya di depan kampus UNS, di depan RS Moewardi, di depan SMA Ursulin, di depan stasiun Purwosari, dan di beberapa titik yang lain.
Berikut adalah petunjuk penggunaan Pelican Crossing.
1. Berdiri di samping Pelican Crossing
2. Pencet satu kali, tombol warna perak pada tiang Pelican Crossing.
3. Tunggu sampai lampu gambar penyeberang jalan berubah menjadi hijau dan kendaraan berhenti di belakang garis henti
4. Menyeberanglah dengan hati-hati di zebra cross, jangan berlari.
5. Ketika lampu penyeberang jalan diseberang jalan berwarna hijau dan bergerak lebih cepat, berjalanlah lebih cepat ketika menyeberang jalan.
6. Jangan menyeberang bila lampu penyeberang jalan berwarna merah.
Perhatian bagi pengendara.Saat ini di Kota Solo ada beberapa titik yang dipasang alat ini, di antaranya di depan kampus UNS, di depan RS Moewardi, di depan SMA Ursulin, di depan stasiun Purwosari, dan di beberapa titik yang lain.
Berikut adalah petunjuk penggunaan Pelican Crossing.
1. Berdiri di samping Pelican Crossing
2. Pencet satu kali, tombol warna perak pada tiang Pelican Crossing.
3. Tunggu sampai lampu gambar penyeberang jalan berubah menjadi hijau dan kendaraan berhenti di belakang garis henti
4. Menyeberanglah dengan hati-hati di zebra cross, jangan berlari.
5. Ketika lampu penyeberang jalan diseberang jalan berwarna hijau dan bergerak lebih cepat, berjalanlah lebih cepat ketika menyeberang jalan.
6. Jangan menyeberang bila lampu penyeberang jalan berwarna merah.
1. Jangan menyalip ketika mendekati tempat penyeberangan pejalan kaki/zebra cross.
2. Bagi pengendara motor, saat siang hari sekalipun, lampu harus tetap menyala agar pejalan kaki bisa melihat kedatangan Anda.
3. Hindari menelpon, mengatur AC, makan, dan kegiatan yang bisa menggangu kegiatan menyetir begitu mendekati tempat penyeberangan/
4. Kurangi kecepatan begitu melihat rambu di tempat penyeberangan.
5. Tunggu sampai semua pejalan kaki sampai ke seberang, baru jalankan kembali kendaraan.
6. Bersabarlah saat di jalanan.
7. Jadilah pengemudi defensif dengan selalu waspada terhadap situasi sekitar.
TERTIB BERLALU LINTAS, CERMIN BUDAYA WONG SOLO
Naskah: Arie Kurniawan
Foto: Shaggy
Referensi: Dishub Surakarta ---
keren nih kalo di semua kota indonesia ada
ReplyDeleteYoha bro...
DeleteNamun masih perlu dukungan semua pihak, khususnya kesadaran pengguna jalan bro, agar program ini berjalan lancar
coba ada di sini.. buat kaum pobia nyeberang seprti saya pasti akan sangat membantuu T.T
ReplyDeletetambahan : dari pada merepotkan orang lain... hehe
Deletebawa portal aja dari rumah brooo kalo gak ada ni alat
ReplyDeletehaahaaahha
emange sun go kong bisa masukin portal ke telinga... hahaha
Delete