image from nyobamotor.com |
Teknologi memang sangat menarik
untuk diperbincangkan. Baik masalah kelebihan dari teknologi sebelumnya hingga
pro dan kontra yang mengiringi proses peningkatannya. Sepertihalnya teknologi
injeksi pada dunia otomotif yang sebelumnya mendapat blokir keras dari
masyarakat yang masih takut meninggalkan sistem karbu yang telah mainstream. Nah
kali ini saya coba sedikit melirik dengan teknologi ISS yang diterapkan di salah
satu motor otomatis pabrikan sayap ngepak. Yup, Vario 125 ISS. Ada apa dengan
ISS?
image from nyobamotor.com |
Saya sendiri juga belum pernah sekalipun
menjajal produk baru Honda tersebut. Namun, menurut para pakar motor,
terknologi ISS adalah dimana mesin motor mati setelah selama 3 detik tuas gas
tidak ditarik (baca saat posisi langsam) dengan berbagai syarat kondisi seperti
temperatur mesin telah mencapai 60 derajat C, kecepatan telan mencapai 10 km/h,
kecepatan saat itu 0 km/h selama 3 detik dan gas dalam posisi tidak ditarik. Ini
difungsikan agar saat motor benar2 tidak dalam kondisi jalan, mesin akan stop
dan konsumsi bbm pun akan semakin efisien (klaim hingga 7%). Namun, saya
berfikir jika teknologi ini akan ada sedikit “membahayakan” bagi konsumen. Apa yang
bikin membahayakan?
hanya ilustrasi |
Coba bayangkan kasus ini. Seorang bapak meminjam vario 125 ISS punya tetangga atau teman kantor. Dia kebetulan
membawa istri dan anaknya yang masih balita dibonceng di depan, dan isri di belakang. Bapak menghentikan motornya di warung untuk membeli keperluan 'sebentar'. Sang ibu turun untuk membeli keperluan dan stop kontak masih pada posisi on (karena mudah disangga saja dengan kedua kaki si bapak). Selang 1-2 menit (pasti
mesin menjadi senyap jika saklar ISS dalam kondisi aktif – anggap syarat iss
sudah terpenuhi) ibu itu masih sibuk memilih-milih barang untuk di beli. Karena merasa bosan, si bapak menyalakan rokok sedangkan
si anak iseng-iseng puntir gas. Dan apa yang terjadi??
Mesin langsung on, dan karena panik, si anak mendadak menarik tuas gas semakin dalam.
Advertisement
Disini saya sama sekali tidak kontra
akan teknologi ISS. Sebaliknya saya sangat mengapresiasi teknologi
mutakhir tersebut. Saya yang masih sangat awam dengan teknologi ini hanya urun
suara untuk motor yang lebih aman dan nyaman. Seandainya kondisi yang saya
ilustrasikan diatas ‘tidak mungkin terjadi’, ya syukur lah. Namun, jika
masih ada kemungkinan walau sedikit, sebaiknya ada usaha pencegahan dari pihak
pabrikan atau konsumen sendiri. Dengan menyempurnakan ISS atau edukasi ke
masyarakat atau apalah. Ingat, tidak ada produk yang sempulna kata mbah RT. Yang
penting hati-hati saat berkendara adalah kunci keselamatan. Itu adalah usaha
prefentif dari diri sendiri. Semoga berguna...
Regards,
waw
pemilik blog banyak alasan.
ReplyDeleteteknologi ini bukan teknologi kemaren sore.sudah ada dan lama di pcx
justru itu bro.. jangan sampai teknologi yang sudah mumpuni ini masih ada sela unsafe nya.
Deletejauhkan dari jangkauan anak-anak, haha
ReplyDeletehttp://otoradians.blogspot.com/2013/05/jorge-lorenzos-team.html?m=1
wah PARENTAL ADVISORY juga nih berarti.. wkwkwk
Deletetrimakasih, udah ngingetin gan
ReplyDeletemasama gan.. sudah sepatutnya kita saling mengingatkan
Deleteklo kasusx seperti di atas,,,,smua motor matik berbahaya menurutq,,,,makanya disediakan pbl dan sss sebagai pengaman,,,,,g"mau matikan mesin ada pengunci rem,,,,,g"mau repot tarik pbl monggo standar samping diturunin otomatis mesin mati dengan sendirix (sss) simple kan,,,,,fitur2 yang disediakan memang untuk digunakan
ReplyDeletenamun bisa jadi fitur itu membuat manja konsumennya lho bro
DeleteTuh kan yg punya blog ini kebanyakan ngeles, banyak alasan,,,
Deletehanya pendapat pribadi boss
Deleteyg sangat bahaya di motor usia tua justru CBS, jika kampas rem habisnya gak berbarengan malah bisa bikin celaka, ada kok yg sampe jungkir balik gara2 CBS ngadat,
ReplyDeletewew.. amsyiong juga kalo gitu ya bro..
DeleteWaspada selalu bisa meminimalisir kemungkinan jelek seperti itu.
Servis rutin juga bisa jadi upaya yang baik.
namun yang paling penting adalah berhati-hati saat berkendara.
Jangan kan motor matic om.
ReplyDeleteMotor bebek sekalipun kalau nggak dinetralin pas berhenti juga bahaya ditambah punya anak kecil yang pengen tahu.
Soalnya ada tetangga saya masuk rumah sakit gara-gara anaknya muntir gas nyusruk nabrak pager rumah gara-gara gigi persenelingnya belum netral.
Intinya kewaspadaan dari si pengemudi aja si om.
benul om... ilustrasi menunjukkan kalo pake motor canggih aja bisa berakibat buruk apalagi kalo motor yang biasa2 aja...
Deletedan stuju jg kalo meningkatkan kewaspadaan diri adalah pencegahan dari kemungkinan buruk.
saya kira sdh kebiasaan orang klo brenti tuh matiin mesin trus standar samping meskipun diax g turun. g tau klo kebiasaan itu dah berubah...
ReplyDeleteane nyentil yang laur biasa bro.. hehe
DeleteKalo nurut saya, untuk ISS ketika keadaan mati (pas kita berhenti di lampu merah/berhenti sejenak) untuk menyalakan lagikan langsung diputer aja tuas gasnya. bagaimana kalau harus menekan handle rem ketika mau menyalakan/menarik tuas gas. jadi meskipun gas ditarik kalau belum di handle rem tidak akan menyala. jadi gak begitu berbahaya. bagaimana menurut jenengan?
ReplyDeletehehehehehe
*Salam Novie Si Snoopy*
bole juga tu gan, tapi bukanya nambah ribet? ini fitur kan dibikin se-easy mungkin.
Deletetapi semua tergantung pasar, kalo pada seneng gitu ya apa bole buat