visit on my page

Friday, May 31, 2013

Ke Palembang dengan KA Limex Sriwijaya

(wikipedia)
Ke Palembang dari Bandar Lampung kita bisa menggunakan jasa travel ataupun bus. Namun saya dan istri sudah pasti sangat memilih Kereta api sebagai moda transportasi. Yup, ada KA Limex untuk versi eksekutif dan KA Rajabasa untuk kelas ekonomi. Limex menjadi pilihan kami karena memang kondisi isri yang sedang tidak bisa backpacker travelling. Pesan tiket di internet, kemudian bayar di loket stasiun Tanjung karang. 



Jam 07.00 jadwal kereta bergerbong tidak lebih dari 10 itu berangkat. Masuk gerbong, clingak-clinguk menimbang situasi. Dan, feel memang selayaknya spesies KA Eksekutif. Letakkan badan di jok, dan terasa lumayan comfort, AC pun dingin, dan yang penting ada colokan listriknya. Aura KA Eksekutif jurusan Bandar Lampung-Palembang (dan sebalinya) ini memang seperti umumnya KA eksekutif di Jawa (maklum baru kali ini naik kereta ala Sumatera). Ada bantal, kaca jendela beraksen bulat, dan LCD besar turut serta menghiasi interior gerbong. Selain gerbong eksekutif, lokomotof  KA yang juga bisa disebut SRIWIJAYA ini juga menarik gerong kelas bisnis. Mirip dengan KA Taksaka di jawa lajur selatan.
 




Uniknya, jika Kereta Api Eksekutif di Jawa adalah jenis piyayi, maksutnya tak perlu berhenti jika ada kereta jenis lain melintas, maka KA Eksekutif di sumatera bagian selatan ini masih sesekali berhenti mempersilakan kereta jenis lain melintas. Lho, kereta apa gerangan yang bernyali besar menghentikan sang jendral? Yup, KA eksekutif LIMEX ternyata tunduk hanya dengan jenis kereta barang. Weks, perkenalkan kereta yang paling bisa membuat sang raja rel hanya bisa ndlongop. Namanya BABARANJANG. Sebuah kereta yang puuuanjangnya minta ampiyun (sekitar 48 gerbong) dengan muatan batu bara. Dengan lokomotof CC 202 yang diklaim paling berat di Indonesia dengan berat 108 ton. Dan perlu Anda tahu, Babaranjang hanya ada di Sumatera bagian Selatan.  Pantes saja, coba bayangkan jika kereta barang itu berhenti, pasti lalulintas rel akan kacau bin semrawud. Doi tentu memakan lintasan rel yang tak pendek, belum lagi gerbong yang ngeden tiap kali memulai menarik lagi buntutnya yang sepanjang baruklinting itu.
KA babaranjang
 
Harga tiket yang dibayarkan memang sepadan dengan fasilitas yang didapakan. Dengan tiket berkisar 135 ribu rupiah untuk kelas eksekutif dan 90 ribu rupiah bagi gerbong bisnis di hari biasa, Anda sudah bisa menikmati nyamannya Limex. Perjalanan yang yang ditempuh kereta degan panggilan KA Sriwijaya itu cukup panjang. Tidak terlalu terasa karena suasana di luar jendela Kereta yang gelap gulita. Perjalanan malam membuat hanya sesekali saja melihat cahaya lampu listrik tertangkap mata dari balik kaca. Mungkin pemandangan akan lebih menarik jika perjalanan tidak dilakukan di waktu petang. But, over all this kind of train is not bad. Kurang lebih 12 jam diperlukan KA Limex untuk  melintasi dua propinsi di Sumatera ini. Well, paginya KA sampai di stasiun paling ujung di Sumatera bagian Selatan. Stasiun Kertapati, yang merupakan stasiun kereta api terbesar di kota empek-empek. Ini ditandai dengan ujung rel yang terputus dan tidak tersambung lagi.

Regards,

advertisement
-->

No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

whats in your mind?