Menurut cerita mereka, double book itu adalah satu seat yang
direservasi oleh 2 penumpang. Oke, contoh begini, misalnya no seat 5A itu
dibook alias dibeli oleh 2 orang penumpang. Gampangnya gini, bayangkan jika
anda sedang check in kemudian seat flight sudah penuh padahal anda sudah
membeli tiket sebulan bahkan beberapa bulan sebelum departure date? Pasti kuciwa
kan, minimal keluar kata bah, jiah, lho, atau sebangsanya. Itulah yang dialami
oleh mereka. Dan konsumen yang mengalami hal tersebut tidak lah sedikit. Ada sekitar
50an calon penumang untuk tiap penerbangan ke arah solo, semarang, atau jogja. Ooo, ini to yang bikin reservasi
unavailable hingga h-1 lebaran. Dan, akhirnya penerbangan mereka diundur hingga
1 atau beberapa jadwal penerbangan Garuda selanjutnya. Well, tentu kompensasi
tak luput mereka terima (kalo gak salah 350 ribu).
Entah kekacauan apa yang dialami
Garuda Indonesia waktu itu. Yang lebih mengherankan lagi adalah kekacauan itu
tidak menimpa maskapai penerbangan lain. Yup, tidak selalu yang terbesar selalu
bagus, yang terbagus tak selalu benar, atau yang terbenar tak selalu memuaskan.
Semoga berguna...
Advertisement
Regards,
No comments:
Post a Comment