www.ylki.or.id |
Berawal dari rencana mudik lebaran
1434 H lalu, kami (saya dan istri) sudah merencanakan jauuuh hari sebelumnya.
Dari niat, sangu, dan segala macam tak terkecuali tiket mudik. Karena
pertimbangan infant kami yang sedang lucu-lucunya dan belum bisa apa2 kecuali
tengkurep, kami pun berencana melakukan perjalanan via udara atau menggunakan
pesawat terbang. Searching tiket sudah kami lakukan lebih dari 1 bulan
sebelumnya. Akhirnya kami pilih maskapai paling terkenal di indonesia untuk terbang
dari bandara Radin Inten 2 menuju cengkareng. Tiket Garuda Indonesia kita ambil
karena tak terlalu mahal untuk ukuran peak season. Namun tidak untuk pesawat
connect ke Solo. Kami pun pilih Lion untuk penerbangan cengkareng-solo. Meskipun
sudah memilih penerbangan dengan budget paling rendah, ternyata blm bisa
menyelamatkan insentif kantor yang tidak seberapa. Yup, ludes langsung menjadi
lembaran boarding pass.
Jeda antara kedua penerbangan masih
cukup untuk sekedar persiapan ke penerbangan ke-2 dari ambil bagasi hingga
pindah terminal (dengan syarat tidak ada delay). Dan kami pikir tiada mungkin Garuda
Indonesia terlambat menepati jadwal penerbangannya. Namun apa yang ada di benak
kami sungguh sangatlah jauh dari kenyataan. Penerbangan Garuda Indonesia TKG-CKG
pada tanggal 03/08/2013 mengalami keterlambatan hingga 2 jam. Yang seharusnya
terbang pukul 17.20 molor hingga 19.20. Praktis tiket penerbangan Lion yang sedianya
terjadwal 19.30 dari CKG – SOC sudah tidak terkejar lagi. Namun kami masih berasumsi
Lion akan mengalami keterlambatan juga (masa Garuda Delay, Lion kagak.. hehe). 20.00
WIB sampai si bandara Soekarno Hatta. Kami pun langsung ke terminal 1 untuk
mengejar pesawat Lion kami. Namun tuhan berkehendak lain, Lion tidak mengalami
delay barang sekejap pun alias sudah terbang setengah jam yang lalu.
Kekalutan mulai menyerang otak sehat
kami. Diantara keramaian mudik lebaran kami berharap untuk mencari penerbangan
ke arah solo, semarang, atau mungkin jogja. Dan hasilnya nihil. Tiket baru tersedia
pada tanggal 07/08/2013 alias malem takbiran. Batin dan otak makin tak sinkron,
ditambah kekhawatiran kami kepada si kecil yang sudah menunjuakkan muka amat
capek (maaf ya nak). Untung ada kerabat di Tangerang pikir kami. Tanpa berpikir
jauh, kami pun minta tolong dijemput kerabat untuk singgah semalam sembari
memikirkan kemungkinan selanjutnya. Yang terpikir saat itu, jika ada
penerbangan malam itu atau besok harinya akan kami bayar dengan biaya berapapun
(meskipun mudik tanpa uang lebaran). Atau kami akan kembali ke Lampung dengan
penuh kekecewaan.
Bayangkan, segala macam persiapan
telah kami prepare untuk menyambut lebaran ini di kampung halaman, dan tentunya
tiket pesawat balik pun sudah di tangan. God, jika memang harus kembali ke
lampung, itu semua bakalan sia-sia. Sampai akhirnya kerabat di semarang yang
bekerja di angkasa pura menginformasikan bahwa Garuda Indonesia pasti akan
bertanggungjawab atas segala kerugian yang diderita konsumen jika kesalahan ada
pada pihak maskapai. Aduuuh... Kenapa ini tidak terpikir sebelumnya...
Singkat cerita setelah sahur dan
solat subuh, kamipun berangkat ke bandara untuk komplain masalah tersebut. Dan
pihak Garuda Indnesia memberikan ganti penerbangan dengan maskapainya ke Solo
ditambah voucher di loungue eksekutif. Yup, kekalutan hanya akan berujung
kekecewaan. Berfikir lebih tenang pasti akan baik di belakang. Well, demikian
kisah yang menimpa kami atas delay-nya Garuda Indonesia saat lebaran kemarin.
Disaat maskapai lain tidak mengalami keterlambatan, Garuda Indonesia sebagai
maskapai andalan tanah nusantara bisa mengalami delay hingga 2 jam. Semoga
berguna...
Advertisement
Regards,
aku kemarin juga pake garuda, untuk penerbangan dari cengkareng ke balikpapan
ReplyDeletedelay yang sedianya cuma 30 menit berujung pada 1 jam lebih. Bayangkan, kami masuk pesawat pukul 19.20, sementara dapet giliran terbang jam 20.40.Jadi, menunggu selama itu di dalam pesawat.
Tapi, kami maklum, pihak Garuda sudah berusaha bukannya sengaja delay. Memang arus lalu lintas yang ramai sehingga pesawat kami dapat giliran mengudara di antrean kelima.
Saran aja, untuk terbang connecting bagusnya dengan maskapai yang sama. Kebayang banget repotnya bawa anak kecil kalo harus pindah terminal.
Kedua, jangan terlalu mepet kalau mau ambil penerbangan yg connecting, apalagi kalo pake maskapai berbeda.
wew... dpt lawatan dari jeng mike.. thank lawatannya
Deletelumayan yah hampir sejam di 'parkiran' pesawat.. ane juga pernah tuh, tapi di Lion waktu lebaran tahun kemaren.
yup, pengalaman memberi banyak pelajaran. next pasti akan selalu ambil connecting 1 maskapai.