|
dari liputan6.com |
Nalikane ing
tirtonadi
Ngenteni
tekane bis wayah wengi
Tanganmu tak
kanthi
Kowe ngucap
janji
Lungo mesti
bali
Itu adalah satu bait lagu campur sari yang paling
populer di jamannya. Lagu yang bertajuk Terminal Tirtonadi tersebut sepertinya
tak lekang oleh zaman. Dinyanyikan oleh musisi kenamaan asal Solo semakin
menjadikan lagi tersebut menyatu dengan sang penyanyi. Didi Kempot sang maestro
Campur Sari lah yang telah mempopulerkannya. Namun bukan tentang lagu Terminal
Tirtonadi atau Didi Kempot yang akan saya bahas disini. Yup, benar-benar
terminalnya yang akan saya ulas. Pasalnya terminal kebanggaan warga Solo
tersebut telah mengalami mayor facelift alias perombakan total. Bagaimana wajahnya
sekarang?
|
dari bismania.com |
|
dari solopos.com |
|
toiletnya modern |
|
bersih tenan bro |
|
pojok musium (anggep saja) disini ada sejaran pemugaran |
|
papan informasi LCD (canggih kan) |
|
terminal tirtonadi lama dalam kenangan |
|
ada ATM center pulak |
|
AC juga ada dipuntu masuk (bersih kan) |
|
lobi terminal (lihat tu ada penampakan AC diatas) |
Sempat mampir
saat akan melakukan perjalanan dengan bus ke Semarang lebaran 2015 kemaren saya
pun takjub dengan kenyataan akan terminal tersebut. Makin kinclong dan jauh
sangat lebih bagus. Mirip stasiun di Ibu kota. Atau bahkan IMHO penampilannya
hampir mengalahkan Bandara Lampung Radin Intan 2. Joos... itulah kata pertama
yang muncul saat memasuki kawasan terminal. Terminal yang lebih dikenal dengan
Terminal Giwangan tersebut telah menjelma menjadi terminal modern. Ya, sangat
kekinian. Malah saya sempat sedikit debat dengan istri kala proses renovasi
sedang berlangsung. Saya meyakini bahwa itu adalah proyek renovasi terminal,
sedang istri ngotot itu merupakan pembangunan sebuah hotel atau bahkan mall. Tiang
pancang yang segedhe gaban terlihat berjajar jika kita melintas di jalan.
Nuansa yang kekar seolah meyakinkan jika akan dibangun bangunan yang besar. Dan
akhirnya terjawab sudah bahwa itu memang sebuah proyek pemekaran terminal.
|
salah satu sudut ruang yang masih lengang |
|
papan jalur bus (kekinian lah) |
|
penampakan loket retribusi |
|
masuk ke ruang tunggu (bayar retribusi) |
|
sekat dinding kaca |
|
ruang tunggu indoor (kurang kursi) |
|
retribusi masih 500 rupiah |
|
salah satu lorong yang cerah |
|
tempat ngetem (tidak panas) |
|
jalur keluar bus dari ngetem (tidak terkena sinar matahari) |
Lantai keramik,
hembusan angin dari mesin Air Conditioner, tembok/sekat kaca, papan-papan
informasi canggih, toilet modern, dan bejibun hal eksklusif lain menjadikan
Terminal ini layak intuk diinjak. Ruang tunggu pun sangat luas dan nyaman. Tempat
ngetem bis super lebar dan tak terkena panas matahari karena ada di bawah
sebuah bangunan. Bisa jadi gedung akan dibuat 2 lantai menilik tiang pancang
yang guedhem-guedhem. Tapi, nampaknya bangunan belum sepenuhnya finish. Terbukti
masih lengangnya ruang dalam terminal dan kursi ruang tunggu juga belum begitu
memadai. Entah memang finishingnya seperti itu atau memang proses yang belum
sepenuhnya selesai. Namun, sampai saat ini keelokan sebuah terminal sudah sangat
terendus.
|
rupa ruang tunggu penumpang pintu keluar barat |
|
penampakan dari dalam ruang tunggu pintu keluar barat |
|
tempat menaikkan penumpang (mulut pintu keluar barat) |
|
salah satu lorong dengan bermacam jajanan (eh maaf ada yang sedang... hehe) |
Sebagai masyarakat
yang tentunya mengidamkan fasilitas tempat umum yang layak, pasti merasa sangat
puas akan penampilan terminal Tirtonadi saat ini. Terminal merupakan pintu/beranda
sebuah kota, jika beranda jelek nan kumuh pasti akan mewakili kesan kotor di
semua rumah. Lain hal jika pintu dan beranda terlihat bersih nan elegan, pasti
aura tersebut akan menyebar ke seluruh ruangan. Harapannya sudah pasti salah
satu pintu gerbang kota Solo yang sudah manis ini akan semakin memperindah slogan
the spirit of java, akan menjadikan kota Solo semakin berseri. Dan tugas kita
sebagai warga yang baik dan bijak, hanya menjaga dan merawat yang sudah ada. Jangan
ngaku wong Solo jika hanya bisa merusak dan mengotori kota. Semoga berguna...
Regards,
waw
No comments:
Post a Comment