Cukup kaget saat melintas di Jl. Dr Susilo
Bandar Lampung kala itu. Terdapat 2 bangunan baru di dua sisi jalan yang
berbeda. Yang satu gedungnya lumayan tinggi, dan bahkan sampai sekarang belum
ngerti itu gedung apa soalnya belum ada official opening atau semacamnya untuk
meresmikan penggunaan gedung itu. Kemudian di sisi yang lain sudah terpampang seperti
shop sign bertuliskan Rumah Sakit Bunda Asyifa. Yup, langsung kepikiran itu pasti
rumah sakit bersalin. Dan benar saja setelah searching info dari teman, itu
adalah RS bersalin baru di Bandar Lampung.
WAW, kata pertama yang terucap
melihat ekseklusifitas dari gedung RS tersebut (maklum, di Bandar Lampung jarang
ada bangunan bagus). Sempat terfikir untuk melahirkan si kecil (saat itu istri
sedang hamil), namun karena kesan eksklusifitas yang tentunya berbanding lurus
dengan ongkos, tentu kami urungkan niat. Ikut
ASKES aja laaaah... Dan akhirnya istri
melahirkan Daira di RS DKT. Kesan gedung dari luar sudah menunjukkan jika
RS ini adalah rumah sakit swasta yang cukup mewah. Bentuk bangunan yang modern,
tegas terencana, lantai lebih dari satu, dan aroma eksklusifitas itu memang
ada. Setelah mendapat informasi, ternyata Rumah Sakit ini didirikan atas
prakarsa Dr. Wardah SP OG dengan beberapa dokter lain. Entah berapa biaya yang
diperlukan untuk membangun rumah sakit bersalin sebagus itu.
Ternyata saya ditakdirkan tak hanya
menikmati dari luar gedung saja. Bukan berniat masuk dan hanya melihat-lihat,
namun kami berencana untuk imunisasikan Daira di Rumah Sakit tersebut. Kebetulan
sebentar lagi jadwal si kecil untuk imunisasi polio. Setidaknya untuk mengobati
rasa penasaran bagaimana “isi” dari RS Bunda Asyifa. Setelah tiba jadwal nya imunisasi,
kami pun dengan riang gembira berangkat ke sana. Resepsionis alias tempat
pendaftaran sudah meberikan “aura” nya. Masuk ke ruang bidan lebih terasa lagi,
dan ruang tunggunya juga bagus, nyaman, simpel, namun elegan. Tata ruangnya
sungguh membuat saya betah untuk berlama-lama. Rapih, bersih, lengkap, dan
ekslusif selalu tercermin di tiap sudutnya.
Disamping dari segala keeksotisannya
ternyata masih ada sedikit hal yang saya rasa kurang sempurna. Adalah apotik
yang imho masih terlalu kecil jika dibandingkan dengan keseluruhan rumah sakit.
Letaknya sudah cukup unik (di area lobby namun lantai undergroud). Tetapi kesan
sepi sangat terasa. Meski stok obat mencukupi dan cukup lengkap, tapi dimensi
areanya masih terasa sempit dan kurang meriah. But, secara keseluruhan ini
rumah sakit ibu dan anak paling juara se Lampung sejauh ini.
Terus bagaimana dengan biaya dokter
ataupun obat? Ternyata tak jauh beda dengan biaya di rumah sakit khusus ibu dan
anak swasta lainnya. Bahkan di sini lebih murah dibanding RS
Santa Anna yang pernah saya kunjungi sebelumnya. Jika di Santa Anna biaya
dokter mencapai 120 ribu, maka di sini lebih murah 10 ribu perak. Jelas dengan
fasilitas yang jauh lebih bagus RS Bunda Asyifa punya nilai lebih dari rumah
sakit lain. Namun setelah sedikit interogasi petugas rumah sakit, biaya yang
mahal disini adalah biaya untuk rawat inap alias ongkos kamarnya yang relatif
lebih tinggi ketimbang tempat lain. Nah, jika Anda punya buget lebih, silahkan
untuk bersalin di sana. Kita mendapat yang setimpal dengan apa yang kita bayar.
Kamar nya oke, pelayanan aduhai, dan dokter yang lihai menjadi garansi kualitas
tersendiri. Namun jika buget dirasa tidak mencukupi, maka kunjungan rawat jalan
sangat direkomendasikan di RS tersebut. Saya pun punya angan jika dianugerahi
bayi lagi, akan melakukan persalinan di sana. Doakan ya... Semoga berguna..
Advertisement
Regards,
Waw
Link terkait :
kerennn.. wkwkwk..
ReplyDeletesetuja...
Deletemaaf info, RSB bunda asyifa boleh jadi tempat penelitian gak ya ? terimakasih
ReplyDeletepenelitian apa ya gan?
Deletemungkin untuk lebih jelasnya bisa menghubungi pihak menagement saja.
saya tidak begitu tahu soal ini, blm dpt info juga tentang penelitian di sini karena ini RS tergolong baru.
btw thanks atas lawatannya...